Beredar di media sosial, Himpunan Mahasiswa (Hima) salah satu kampus di Kalimantan Barat paksa dan ancam mahasiswa baru untuk ikut pengkaderan di tengah pandemi COVID-19. Unggahan yang sempat viral dan memancing perdebatan netizen Twitter itu telah diklarifikasi oleh pihak Hima, Rabu (14/7/2021). Berikut kronologi dan statement klarifikasi dari pihak pengurus Hima.

Diketahui pada Rabu (13/7) sekira pukul 12.44 WIB, akun Twitter @AreaJulid memposting gambar screenshot ajakan pengkaderan. Dalam gambar tersebut, tampak adanya paksaan dari pengurus pada mahasiswa. Kemudian, peserta pengkaderan juga mendapat ancaman akan dipersulit urusannya di jurusan jika tidak ikut pengkaderan penyambutan mahasiswa baru itu.

Adapun kesulitan yang disampaikan panitia di antaranya, peserta tidak bisa masuk dalam keanggotaan himpunan, BEM dan DPM; peserta juga akan dipersulit proses dalam praktikum dan perkuliahannya, serta tidak akan mendapat sertifikat lulus ‘PAKAN’ yang kabarnya dapat mempersulit pengajuan magang.

“Tolong sampaikan ke angkatan 20, gk lulus pengkaderan dampaknya sangat besar, mulai dari sanksi kuliah sampai sanksi organisasi. Perlu diingat, kk hanya menyampaikan saja dn mengingatkan kalian, jgn smpai nyesail di kemudian hari.. gk ada maksd menakut2i kalian ni ya.” Dikutip dari penggalan pesan pembuka salah seorang panitia dalam grup peserta.

 

Usai informasi berantai dalam grup itu viral di Twitter dan mendapat banyak kecaman dari netizen, Ketua Umum Hima dengan inisial YS pun mengklarifikasi kejadiannya. Lewat akun Twiter pribadinya, YS mengungkapkan bahwa kegiatan pengkaderan dilaksanakan sebelum PPKM Darurat diberlakukan di kotanya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan pengkaderan dihadiri oleh peserta dengan jumlah kurang dari 20 orang. Di akhir klarifikasinya, YS menyampaikan bahwa permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dan diselesaikan secara internal oleh pihak akademik kampusnya.

Statement lengkap Klarifikasi Pihak Pengurus Hima dapat dibaca lewat tautan berikut (klik tautan ini).

Beredar di media sosial, Himpunan Mahasiswa (Hima) salah satu kampus di Kalimantan Barat paksa dan ancam mahasiswa baru untuk ikut pengkaderan di tengah pandemi COVID-19. Unggahan yang sempat viral dan memancing perdebatan netizen Twitter itu telah diklarifikasi oleh pihak Hima, Rabu (14/7/2021). Berikut kronologi dan statement klarifikasi dari pihak pengurus Hima.

Diketahui pada Rabu (13/7) sekira pukul 12.44 WIB, akun Twitter @AreaJulid memposting gambar screenshot ajakan pengkaderan. Dalam gambar tersebut, tampak adanya paksaan dari pengurus pada mahasiswa. Kemudian, peserta pengkaderan juga mendapat ancaman akan dipersulit urusannya di jurusan jika tidak ikut pengkaderan penyambutan mahasiswa baru itu.

Adapun kesulitan yang disampaikan panitia di antaranya, peserta tidak bisa masuk dalam keanggotaan himpunan, BEM dan DPM; peserta juga akan dipersulit proses dalam praktikum dan perkuliahannya, serta tidak akan mendapat sertifikat lulus ‘PAKAN’ yang kabarnya dapat mempersulit pengajuan magang.

“Tolong sampaikan ke angkatan 20, gk lulus pengkaderan dampaknya sangat besar, mulai dari sanksi kuliah sampai sanksi organisasi. Perlu diingat, kk hanya menyampaikan saja dn mengingatkan kalian, jgn smpai nyesail di kemudian hari.. gk ada maksd menakut2i kalian ni ya.” Dikutip dari penggalan pesan pembuka salah seorang panitia dalam grup peserta.

 

Usai informasi berantai dalam grup itu viral di Twitter dan mendapat banyak kecaman dari netizen, Ketua Umum Hima dengan inisial YS pun mengklarifikasi kejadiannya. Lewat akun Twiter pribadinya, YS mengungkapkan bahwa kegiatan pengkaderan dilaksanakan sebelum PPKM Darurat diberlakukan di kotanya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan pengkaderan dihadiri oleh peserta dengan jumlah kurang dari 20 orang. Di akhir klarifikasinya, YS menyampaikan bahwa permasalahan tersebut telah ditindaklanjuti dan diselesaikan secara internal oleh pihak akademik kampusnya.

Statement lengkap Klarifikasi Pihak Pengurus Hima dapat dibaca lewat tautan berikut (klik tautan ini).

0

0

You can share on :

0 Komentar