Himpunan Pemuda Madura Kalbar Dukung Pasangan Midji-Didi di Pilkada 2024
Kalbar | Rabu, 23 Oktober 2024
Bendahara Umum Himpunan Pemuda Madura Kalbar, Totas (Foto: HPM Kalbar)
Kalbar | Rabu, 23 Oktober 2024
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Penggunaan gawai secara berlebihan pada anak usia dini berpotensi memunculkan gejala yang menyerupai autisme, meski bukan termasuk dalam gangguan spektrum autisme (GSA). Fenomena ini disebut sebagai autisme virtual, demikian diungkapkan oleh dokter spesialis anak subspesialis neurologi, dr. Amanda Soebadi, Sp.A, Subsp.Neuro.(K), M.Med.Dalam webinar yang dipantau secara daring dari Jakarta pada Selasa (15/4), Amanda menjelaskan bahwa autisme virtual merupakan istilah medis yang terdapat dalam literatur, dan menggambarkan pola perilaku anak yang menyerupai autisme akibat paparan gawai yang berlebihan.“Ini istilah betulan yang ada di literatur, pola perilakunya mirip autisme,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) tersebut.Amanda menyebutkan, anak usia 1-3 tahun yang terlalu sering menggunakan gawai bisa menunjukkan gejala seperti kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif, serta ekspresi dan respon yang tidak lazim. Namun, gejala-gejala ini umumnya akan membaik secara signifikan ketika penggunaan gawai dikurangi.“Jika paparan gawai dikurangi, gejala bisa membaik secara cepat, seperti kontak mata saat berkomunikasi dan menunjukkan ekspresi wajah,” jelasnya.Ia menambahkan, pada usia tersebut anak membutuhkan stimulasi yang tepat melalui interaksi sosial langsung, bukan dari layar. Kurangnya pengalaman komunikasi dan interaksi sosial dapat menyebabkan anak tidak merespons saat dipanggil, tidak melakukan kontak mata, serta menunjukkan ekspresi wajah yang minim atau tidak sesuai.“Dia bisa menunjukkan perilaku autisme kalau misalnya dipanggil tidak merespon, kontak matanya kurang, ekspresi wajah kurang atau tidak sesuai. Itu karena kurang atau salah stimulasi,” kata Amanda.Meskipun autisme virtual bisa menunjukkan perbaikan ketika gawai dikurangi, situasi berbeda terjadi pada anak dengan autisme sesungguhnya. Pada anak dengan autisme, ketertarikan pada pola berulang dalam permainan gawai justru menjadi cerminan dari sifat autistik itu sendiri.“Perilaku autistik masih akan tetap ada walau gawai itu sebagai faktor lingkungan, bukan sebagai modifier (pengubah). Bisa saja anak dengan autisme ini mungkin perilaku ada perbaikan sedikit, tapi sifat autistik masih akan tetap ada,” lanjut Amanda.Ia juga menegaskan bahwa faktor genetik berperan besar dalam autisme. Seorang anak memiliki risiko sembilan kali lebih tinggi untuk mengalami gangguan spektrum autisme jika memiliki saudara kandung dengan kondisi serupa.Dengan temuan ini, Amanda mengimbau orang tua untuk lebih bijak dalam memberikan akses gawai pada anak usia dini. Interaksi langsung dengan orang tua, permainan fisik, dan pengalaman sosial nyata tetap menjadi kunci utama dalam tumbuh kembang yang optimal bagi anak.
Sports
Tur Pramusim MU di Musim Panas 2023: Tantang Dortmund, Arsenal, hingga Real Madrid PIFA, Sports - Manchester United (MU) telah merilis jadwal lengkap tur pramusim mereka untuk musim panas 2023. Tim yang dilatih oleh Erik ten Hag ini akan menjalani lima pertandingan menarik. Salah satu laga yang paling ditunggu-tunggu adalah pertandingan melawan Real Madrid. Rencananya, pertandingan antara MU dan Madrid akan berlangsung di NRG Stadium, Houston, Texas, Amerika Serikat pada tanggal 27 Juni mendatang. Duel antara kedua tim ini diyakini akan menarik perhatian pecinta sepak bola di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat. Apalagi dalam pertandingan ini, baik MU maupun Madrid kemungkinan besar akan menurunkan sejumlah pemain baru mereka. Manchester United dan Real Madrid sudah cukup lama tidak bertemu. Pertemuan terakhir antara kedua tim terjadi pada International Champions Cup 2018. Dalam pertandingan yang digelar di Hard Rock Stadium, Florida pada tanggal 1 Agustus 2018, Manchester United berhasil menang dengan skor 2-1 atas Real Madrid. Sebelum bertemu dengan Real Madrid, MU akan berhadapan dengan Arsenal di Amerika Serikat. Pertandingan antara kedua tim akan berlangsung di MetLife Stadium, New Jersey, pada tanggal 23 Juli mendatang. Pertandingan antara The Gunners melawan The Red Devils diprediksi akan berlangsung sengit. Musim ini, Arsenal dan Manchester United saling mengalahkan satu sama lain. Pada pertemuan pertama, MU berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-1. Sedangkan pada pertemuan kedua, giliran Arsenal yang mengalahkan Tim Setan Merah dengan skor 3-2. Berikut adalah jadwal lengkap tur pramusim Manchester United di musim panas 2023: 19 Juli 2023: Manchester United vs Olympique Lyon 23 Juli 2023: Arsenal vs Manchester United 26 Juli 2023: Manchester United vs Wrexham 27 Juli 2023: Manchester United vs Real Madrid 31 Juli 2023: Manchester United vs Borussia Dortmund. (hs)