Tips gaya hidup sehat menurut Dokter. (Foto Ilustrasi: Freepik)

Berita Lifestyle, PIFA - Guru Besar bidang kesehatan dan dokter ahli syaraf Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K) mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari hipertensi hingga pendarahan otak.

“Kita harus tahu istilah pola hidup sehat dan tahu faktor risiko terutama hipertensi. Hipertensi ini kalau yang belum (mengalami), terapkan pola hidup sehat. Jangan sampai hipertensi,” kata Yuda mengutip Antara.

Lebih lanjut Yuda mengimbau masyarakat untuk tidak banyak mengkonsumsi garam, tidak obesitas, tidak kurang tidur, dan tidak stres.

"Itu semua adalah faktor risiko hipertensi. Tapi kalau sudah hipertensi, minum obat sesuai anjuran dokter supaya tekanan darah terkontrol,” katanya.

Yuda mengatakan bahwa hipertensi dapat merusak organ lainnya seperti jantung, ginjal, hingga otak.

“Hipertensi itu kan pembunuh nomer satu dengan berbagai sebab. Karena hipertensi itu bisa menyebabkan kerusakan organ baik jantung, otak maupun ginjal. Hipertensi menyebabkan seseorang gagal ginjal, gagal jantung dan juga bisa menyebabkan stroke,” ujarnya.

Menurut Yuda, penting bagi masyarakat untuk mengetahui angka tekanan darah, meskipun tidak memiliki riwayat hipertensi.

Adapun untuk generasi muda, Yuda menyarankan untuk melakukan pengecekan berkala satu tahun sekali agar dapat lebih memantau kesehatannya.

“Penting untuk kita ketahui kita hipertensi atau tidak. Terkadang kita tidak pernah tahu tekanan darah kita sampai akhirnya ketemu di UGD karena struk ataupun jantung,” ujar Yuda.

“Jadi, setiap kita setidaknya punya data tekanan darah kita berapa. Kalau usia muda, kalau memungkinkan bisa setahun sekali untuk check tekanan darah. Tentu kalau sudah hipertensi ada baiknya pengecekan lebih sering,” sambungnya.

Selain itu, Yuda juga mengingatkan agar masyarakat tak abai jika mengalami sakit kepala. Apabila mengalami nyeri kepala yang tak kunjung sembuh, sebaiknya segeralah untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Satu, nyeri kepala yang cenderung kronis. Artinya sudah lama tapi tidak sembuh-sembuh. Kemudian nyeri kepala yang tidak seperti biasanya, dan yang ketiga adalah nyeri kepala yang di sertai gangguan saraf lainnya seperti nyeri kepala tapi kok penglihatan menjadi double ya," katanya. (b)

Berita Lifestyle, PIFA - Guru Besar bidang kesehatan dan dokter ahli syaraf Unika Atma Jaya Prof. Dr. dr. Yuda Turuna, Sp.S (K) mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk menghindari hipertensi hingga pendarahan otak.

“Kita harus tahu istilah pola hidup sehat dan tahu faktor risiko terutama hipertensi. Hipertensi ini kalau yang belum (mengalami), terapkan pola hidup sehat. Jangan sampai hipertensi,” kata Yuda mengutip Antara.

Lebih lanjut Yuda mengimbau masyarakat untuk tidak banyak mengkonsumsi garam, tidak obesitas, tidak kurang tidur, dan tidak stres.

"Itu semua adalah faktor risiko hipertensi. Tapi kalau sudah hipertensi, minum obat sesuai anjuran dokter supaya tekanan darah terkontrol,” katanya.

Yuda mengatakan bahwa hipertensi dapat merusak organ lainnya seperti jantung, ginjal, hingga otak.

“Hipertensi itu kan pembunuh nomer satu dengan berbagai sebab. Karena hipertensi itu bisa menyebabkan kerusakan organ baik jantung, otak maupun ginjal. Hipertensi menyebabkan seseorang gagal ginjal, gagal jantung dan juga bisa menyebabkan stroke,” ujarnya.

Menurut Yuda, penting bagi masyarakat untuk mengetahui angka tekanan darah, meskipun tidak memiliki riwayat hipertensi.

Adapun untuk generasi muda, Yuda menyarankan untuk melakukan pengecekan berkala satu tahun sekali agar dapat lebih memantau kesehatannya.

“Penting untuk kita ketahui kita hipertensi atau tidak. Terkadang kita tidak pernah tahu tekanan darah kita sampai akhirnya ketemu di UGD karena struk ataupun jantung,” ujar Yuda.

“Jadi, setiap kita setidaknya punya data tekanan darah kita berapa. Kalau usia muda, kalau memungkinkan bisa setahun sekali untuk check tekanan darah. Tentu kalau sudah hipertensi ada baiknya pengecekan lebih sering,” sambungnya.

Selain itu, Yuda juga mengingatkan agar masyarakat tak abai jika mengalami sakit kepala. Apabila mengalami nyeri kepala yang tak kunjung sembuh, sebaiknya segeralah untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Satu, nyeri kepala yang cenderung kronis. Artinya sudah lama tapi tidak sembuh-sembuh. Kemudian nyeri kepala yang tidak seperti biasanya, dan yang ketiga adalah nyeri kepala yang di sertai gangguan saraf lainnya seperti nyeri kepala tapi kok penglihatan menjadi double ya," katanya. (b)

0

0

You can share on :

0 Komentar