Hisar Mawan Raih Gelar WBC Asia Silver Usai Tumbangkan Petinju Thailand di Ponorogo
Pontianak | Selasa, 29 Juli 2025
Hisar Mawan. Dok Pribadi
Pontianak | Selasa, 29 Juli 2025
Lokal
Berita Bengkayang, PIFA - Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat resmi melakukan pinjaman lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp250 miliar untuk pembangunan infrastruktur daerah tersebut. Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengatakan, pembangunan program PEN masih dalam tahap proses. "Pembangunan infrastruktur melalui program PEN di Kabupaten Bengkayang segera dilakukan bahkan sudah dalam proses," ujar Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis saat dihubungi di Bengkayang dilansir dari Antara, Senin (25/10/2021). Ia menjelaskan bahwa pinjaman yang ada akan dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan. Sehingga diharapkan dapat mendorong pengembangan pada sektor pertanian, perkebunan, dan juga pariwisata di Kabupaten Bengkayang. Tentunya juga diharapkan dapat memajukan daerah atau membangun Indonesia dari pinggiran. "Kesepakatan yang dilakukan oleh PT SMI dengan Pemkab Bengkayang merupakan upaya Pemerintah Pusat dalam menyelamatkan perekonomian daerah yang terdampak COVID-19. Program PEN diluncurkan sebagai stimulus untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya. Ia menambahkan pengerjaan fisik dari pinjaman PEN tersebut dilakukan tahun ini. Dengan program PEN tersebut Darwis berharap dapat memberikan dampak pembangunan di daerah dan mengejar ketertinggalan. "Dengan program PEN ini ketinggalan akan tercapai. Tinggal yang lain kita cari dana ditambah DAU kita. Kita yakin apabila ini didukung oleh semua stakeholder, infrastruktur yang dulu kita tertinggal ini bisa membuka daerah-daerah ekonomi baru dan tujuannya untuk kepentingan masyarakat," katanya. Menurutnya, sesuai regulasi mengenai program PEN harus dilakukan pengawasan untuk ditayangkan dari pihak konsultan untuk beberapa ruas jalan yang hendak dikerjakan. Hal itu karena untuk pembangunan dari dana tersebut, paling tidak kita harus menyerap 50 persen dari anggaran PEN. "Kita perkirakan sampai detik pertama bisa sampai 70 persen. Tahun ini sudah bisa ditayangkan beberapa ruas jalan dan kemungkinan ruas jalan Sungai Pangkalan 1 sampai Capkala yang akan ditayangkan terlebih dahulu," jelasnya. Sementara itu, Direktur Pembiayaan dan Investasi PT SMI, Sylvi J.Gani mengatakan penandatanganan perjanjian pinjaman PEN ini merupakan salah satu bentuk langkah responsif dan dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan atas dampak dari pandemi COVID-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian di daerah. "Dalam pelaksanaannya, PT SMI senantiasa berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan atas penyaluran dana pinjaman PEN ini agar tujuan yang dinyatakan di dalam dokumen teknis dapat tercapai seoptimal mungkin, serta mampu mendorong pemulihan ekonomi dan meningkatkan kualitas infrastruktur dasar di Kabupaten Bengkayang," ungkapnya. Wakil Ketua DPRD Bengkayang, Esidorus yang sebelumnya turut menyaksikan penandatanganan kerjasama antara Pemda Bengkayang dengan PT SMI tersebut menegaskan sebagai legislatif tentu akan menjalankan fungsi pengawasan terutama dalam penggunaan anggaran. Sebab kata ia, bentuk dari pinjaman PEN tersebut mutlak kewenangan dari eksekutif, dan legislatif hanya sebatas mengetahui. "Mari kita kontrol pemanfaatan dana pinjamannya. Kita kawal maksimal dana pinjaman tersebut yang tahun ini sudah cair," ucapnya. Penandatanganan perjanjian pemberian pinjaman PEN tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Bengkayang dan didampingi oleh Wakil Bupati serta disaksikan oleh pimpinan DPRD dan pejabat terkait belum lama ini di Jakarta.
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalimantan Barat, Firman Fahrozi, menyatakan bahwa pihaknya tengah memprioritaskan verifikasi dan validasi mitra pelaksana untuk memastikan kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah tersebut.Saat ini, proses validasi akhir sedang berlangsung bagi mitra yang bertugas menyediakan makanan bergizi di Pontianak dan daerah lain di Kalbar. Firman menekankan bahwa tahap ini penting untuk memastikan mitra memiliki kapasitas yang memadai dalam produksi dan distribusi makanan bagi balita, ibu hamil, serta siswa dari TK hingga SMA.Persiapan mitra ditargetkan selesai pada 13–20 Januari, dengan produksi makanan dimulai setelahnya di dapur operasional yang telah siap. Distribusi akan diprioritaskan di wilayah dengan dapur terdekat guna menjaga efektivitas pelaksanaan.Pada tahap awal, penerima manfaat disesuaikan dengan kapasitas dapur, namun ke depan program ini ditargetkan menjangkau seluruh anak sekolah di Kalbar. Setiap porsi makanan dirancang memenuhi minimal 30 persen kebutuhan gizi harian, dengan pengawasan ahli gizi.Program MBG juga mengutamakan keberlanjutan dengan penggunaan peralatan makan yang dapat dipakai ulang. SPPG Kalbar bekerja sama dengan mitra swasta, lembaga pemerintah, dan dapur operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempercepat pelaksanaan program.Firman berharap program ini dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan keluarga prasejahtera. Dengan verifikasi ketat, SPPG Kalbar memastikan MBG berjalan sesuai standar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (ad)