Indahnya Toleransi, Umat Islam Turut Bantu Persiapan Natal di Gereja Katerdal Santo Yosef Pontianak
Pontianak | Senin, 23 Desember 2024
Momen persiapan Natal di Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak, dibantu umat Islam. (Dok. PIFA/Lydia Salsabila)
Pontianak | Senin, 23 Desember 2024
Internasional
PIFA, Internasional - Perdana Menteri Palestina, Mohammad Mustafa, dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Jumat (27/9), dengan tegas menggambarkan Israel sebagai "negara durhaka" yang harus dimintai pertanggungjawaban atas berbagai kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina, terutama di Gaza.Pernyataan ini muncul di tengah situasi yang semakin tegang antara Israel dan Palestina, serta eskalasi kekerasan yang melibatkan negara tetangga, Lebanon. "Mereka telah menyerang kota-kota di Tepi Barat dan warga Palestina yang tidak bersenjata," ujar Mustafa. Ia juga menuduh Israel terlibat dalam serangan terhadap warga Lebanon, yang menurutnya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon dan hukum internasional. “Tindakan Israel ini secara terang-terangan melanggar Piagam PBB,” tambahnya. Mustafa menilai Israel bertindak sewenang-wenang sebagai negara yang "di atas hukum" dan merasa memiliki hak yang tidak diberikan kepada negara-negara lain. "Israel terus melancarkan agresi, sehingga mendorong seluruh wilayah menuju perang terbuka," kata PM Palestina tersebut. Dalam pidatonya, Mustafa juga menuduh Israel memiliki rencana untuk menyingkirkan rakyat Palestina dan merampas tanah mereka. Ia menyerukan agar masyarakat internasional mengambil langkah konkret guna mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini. Menurut Mustafa, solusi dua negara dengan perbatasan berdasarkan garis tahun 1967 adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian di kawasan tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa Palestina yang merdeka akan membuka peluang bagi masa depan yang damai dan mengeluarkan potensi besar kawasan tersebut. Selain itu, Mustafa juga mendesak penghentian impunitas yang dinikmati oleh Israel selama ini. “Penghentian impunitas ini akan menjadi langkah penting menuju perdamaian dan keamanan bersama di Timur Tengah,” tegasnya. Sidang Dewan Keamanan PBB kali ini menunjukkan semakin mendalamnya krisis antara Israel dan Palestina, dengan semakin banyaknya seruan internasional untuk mencari solusi damai yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. (Adl)
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, S.H., M.H., dan Wakil Bupati Kapuas Hulu Sukardi, S.M., turut serta dalam Retreat Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Kegiatan ini berlangsung pada 21-28 Februari 2025, dengan agenda khusus bagi kepala daerah (KDH) dari 21-28 Februari 2025 dan wakil kepala daerah (WKDH) pada 27-28 Februari 2025.Retreat ini menjadi ajang strategis bagi para pemimpin daerah untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat serta mendalami berbagai kebijakan nasional yang berorientasi pada pembangunan daerah. Dalam momen tersebut, Bupati Fransiskus Diaan dan Wabup Sukardi tampak mengenakan seragam loreng khas kegiatan lapangan di Akmil Magelang.Kegiatan retreat ini melibatkan sesi pelatihan kepemimpinan, wawasan kebangsaan, penguatan visi pembangunan, serta diskusi dengan berbagai pemangku kebijakan nasional. Salah satu agenda utama yang dibahas adalah optimalisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Dengan mengikuti retreat ini, diharapkan para kepala daerah, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Hulu, dapat mengimplementasikan hasil pembelajaran dan diskusi dalam kebijakan daerah yang lebih inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat.
Lokal
Berita Kalbar, PIFA – Badan Intelijen (BIN) Daerah Kalimantan Barat gencar melaksanakan vaksinasi massal. Kali ini, kegiatan vaksin menyasar Pondok Pesantren Walisongo di Jalan Ampera, dan rumah warga di Gang Bone, Pontianak Timur. Vaksinasi tersebut berlangsung selama dua hari Kamis-Jumat 25-26 November 2021z Kabinda Kalbar, Brigjend Pol Rudy Tranggono menjelaskan, program percepatan vakasinasi yang digalakan pemerintah dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat dari ancaman penularan virus corona. “Kasus Covid-19 sudah mendunia. Termasuk di Indonesia, tingkat penularannya cukup tinggi. Dengan kasus kematian akibat Covid-19 cukup besar. Karena itu, pemerintah memandang pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan,” jelas Kabin dan dihadapan pengurus dan santri Ponpes Walisongo Pontianak. Meski penularan Covid-19 cukup tinggi, menurut Kabinda, Indonesia juga tercatat sebagai negara yang sangat konsen dalam upaya penanganan. Salah satunya melalui program percepatan vaksinasi. “Maka, tujuan vaksin adalah membangun daya tahan tubuh dan ketahanan negara. Dampak dari vaksin tidak menjadikan kita kebal, akan tetapi tubuh lebih kuat melawan serangan virus corona,” tegasnya. Untuk itu, Kabinda menghimbau para pengurus dan santri agar tidak ragu berpartisipasi dan mensukseskan program percepatan vaksinasi Covid-19. Agar tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan begitu, masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar ditengah pandemi Covid-19. “Santri harus senantiasa rajin dan giat belajar, displin menimba ilmu agama serta berbakti kepada orang tua, agama dan negara,” pesannya. Ditempat yang sama, Wakil Walikota Pontianak, Bahasan menerangkan vaksinasi merupakan program pemerintah pusat hingga daerah dalam upaya melindungi masyarakat dari ancaman virus corona. “Jangan merasa vaksinasi merupakan paksaan. Melainkan inilah ikhtiar kita semua untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dari ancaman penyakit. Ini partisipasi masyarakat menuju Indonesia Sehat dengan terciptanya herd immunity,” tegasnya. Bahasan menghimbau santri dan masyarakat yang telah mengikuti program vaksinasi agar berpartisipasi aktif menyebarluaskan pengalamannya. Yakni, vaksin tidak menyebabkan penyakit atau dampak buruk seperti yang kerap tersebar di media sosial. “Ajak keluarga dan kawan-kawan agar mau di vaksin. Agar program percepatan vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah berlangsung sukses. Sehingga kedepan masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal dan lancar,” ujarnya. Pimpinan Ponpes Walisongo Pontianak, Gus Muhammad Fahmi Mubaroq Zuhri mengucapkan terima kasih kepada BIN Daerah Kalbar, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Kota Pontianak yang telah melaksanakan program vaksinasi di Ponpes Walisongo. “Awalnya memang sempat ada penolakan dari wali santri terhadap vaksinasi. Dan sekarang pun kita tidak memaksakan santri untuk vaksin. Akan tetapi, kami selalu mensosialisasikan program vaksinasi ini,” singkatnya.