Indonesia dan Jepang Sepakat Kerja Sama Program Makan Bergizi Gratis
Indonesia | Minggu, 12 Januari 2025
Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat kerja sama Program Makan Bergizi Gratis. (ANTARA)
Indonesia | Minggu, 12 Januari 2025
Sports
PIFA, Sports - Calvin Verdonk resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah menyelesaikan proses naturalisasi pada Rabu (5/6). Namun, wingback kiri NEC Nijmegen ini diprediksi baru akan bermain melawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia karena proses perpindahan federasinya belum selesai. Langkah bersejarah tersebut disambut dengan gembira oleh banyak pihak, termasuk Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI. "Alhamdulillah Calvin Verdonk sudah resmi menjadi WNI setelah pengambilan sumpah. Ini kerja keras dan kerja bersama semua pihak yang cinta sepakbola Indonesia dan ingin sepakbola kita maju. Setelah proses pengambilan sumpah, Calvin juga langsung membuat KTP dan paspor Indonesia," ujar Erick Thohir dalam keterangan resminya. Meski sudah mengambil sumpah, masih satu langkah lagi agar Calvin bisa perkuat Skuad Garuda. Dia harus mendapatkan persetujuan dari FIFA terkait perpindahan federasi Erick Thohir pun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Ketua DPR RI, Pimpinan Komisi III DPR RI, Pimpinan Komisi X DPR RI, Menpora, dan Menkumham serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan bagi perkembangan sepak bola Indonesia menuju arah yang lebih baik terkhusus melalui penjaringan pemain diaspora di luar negeri. (yd)
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Bill Gates mengungkapkan bahwa satu sifat yang membedakannya dari kebanyakan orang lain adalah rasa ingin tahu yang besar. Sifat inilah yang menurutnya membantu meraih kesuksesan luar biasa sebagai pendiri Microsoft dan filantropis global."Saya mencurahkan banyak energi untuk mencoba mempelajari banyak hal," ujar Gates seperti dikutip dari CNBC.Sejak kecil, Gates sudah menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap berbagai topik. Dalam memoarnya yang baru dirilis, "Source Code," ia menceritakan bagaimana dirinya menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku tentang berbagai bidang, dari ilmu komputer hingga sejarah dan perubahan iklim.Pada usia 9 tahun, Gates telah membaca seluruh koleksi Ensiklopedia Buku Dunia milik keluarganya demi memuaskan rasa ingin tahunya. Kebiasaannya ini berlanjut hingga dewasa, di mana saat menjadi mahasiswa di Universitas Harvard, ia tidak hanya mendalami matematika dan ilmu komputer, tetapi juga mengambil kelas peradilan pidana dan sejarah Inggris."Saya dapat menggunakan hampir semua pengetahuan yang saya peroleh, dan saya senang bahwa saya memiliki rasa ingin tahu untuk mengambil semua kursus yang berbeda itu," kata Gates. "Jadi, saya selalu mendorong orang untuk mempelajari ilmu pengetahuan yang luas."Setelah mengundurkan diri sebagai CEO Microsoft pada tahun 2000, Gates tetap mengasah rasa ingin tahunya. Bacaan tentang krisis kesehatan global, perubahan iklim, dan berbagai isu sosial lainnya menginspirasinya untuk terjun dalam kegiatan filantropi yang kini menjadi fokus utama hidupnya.Gates juga menyoroti pentingnya memupuk rasa ingin tahu sejak dini. Ia bersyukur tumbuh di era sebelum gangguan ponsel pintar dan media sosial, meskipun ia juga mengakui bahwa akses informasi saat ini jauh lebih mudah dibandingkan dulu. "Dulu saya harus pergi ke perpustakaan dan mencari berbagai buku, sementara sekarang, hampir semua informasi tersedia di internet," ujarnya.Orang tua Gates memiliki peran besar dalam membentuk rasa ingin tahunya. Mereka kerap mengundang tamu dari berbagai latar belakang ke rumah dan mendorong Gates muda untuk ikut berdiskusi. Ayahnya, seorang pengacara, bahkan membiarkan Gates meneliti tuntutan hukum yang sedang ia tangani untuk memahami sistem hukum lebih dalam."Rasa ingin tahu tidak bisa dipuaskan begitu saja, tetapi harus dipupuk dengan sumber daya, bimbingan, dan dukungan," tulis Gates dalam "Source Code." Ia berterima kasih kepada orang tuanya yang selalu menanggapi pertanyaan-pertanyaannya dengan serius dan mendorongnya untuk terus belajar.Bagi Gates, rasa ingin tahu bukan hanya alat untuk memperoleh pengetahuan, tetapi juga kunci dalam membangun pemahaman yang luas, mengambil keputusan yang lebih baik, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan.
Lokal
PIFA, Lokal - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus mengoptimalkan sistem pendidikan dengan menggelar Sosialisasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Kesetaraan. Acara ini dihadiri oleh para kepala taman kanak-kanak (TK) dan kelompok bermain (KB) serta operator Dapodik, bertujuan untuk memastikan data pendidikan terkini dan akurat. Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyampaikan komitmen pemerintah dalam memperbaharui data dan aplikasi sesuai kebutuhan. "Dapodik itu di-backup dengan geoportal atau portal web yang terus menerus kita perbaharui,” ungkap Bupati Muda Mahendrawan saat membuka acara sosialisasi. Dalam penjelasannya, Bupati Muda menekankan pentingnya kerjasama antara orang tua dan lembaga PAUD dalam membimbing anak usia 3-5 tahun. "Semangat sekolah harus ditanamkan sejak dini agar anak memiliki daya dorong untuk belajar, dan kecenderungan masuk SD lebih tepat waktu," ujarnya. Kepala Bidang PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Asmil Ratna, menjelaskan bahwa Dapodik menjadi tulang punggung dalam manajemen lembaga pelayanan PAUD. "Data dari Dapodik menjadi basis bagi kegiatan pelayanan PAUD di satuan pendidikan PAUD," katanya. Data yang terjamin kebenarannya ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk merencanakan program pendampingan, termasuk penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas guru serta tenaga pengajar. (hs)