Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. (Dok. Humas Setkab/Agung)

PIFA, Internasional - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan bilateral pada Selasa (23/05/2023) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas situasi geopolitik dunia dan potensi kerja sama antara kedua negara.

Setelah pertemuan, dalam pernyataan pers, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Iran sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Afghanistan.

"Kami membahas situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan, dengan terus mendukung akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Presiden Jokowi.

Dalam hal kerja sama bilateral, Presiden juga menyampaikan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan proyek percontohan dalam bidang kesehatan, khususnya tindakan operasi telerobotik. Selain itu, proyek percontohan dalam telemedisin dan kolaborasi alat telemedisin di 11 puskesmas juga telah berjalan.

"Saya juga menyampaikan tentang alih teknologi dan produksi bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, serta kerja sama dalam bidang bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan," tambahnya.

Dalam bidang ekonomi, Presiden mengungkapkan bahwa kedua negara telah menandatangani persetujuan perdagangan preferensial (PTA). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dari Indonesia dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, yang disaksikan oleh kedua pemimpin.

"Kami berharap bahwa perdagangan antara Indonesia dan Iran dapat semakin meningkat," kata Presiden Jokowi.

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas kemungkinan pembentukan kesepakatan antarbisnis (B2B), investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi di sektor migas.

"Terakhir, terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly," tambahnya.

Presiden Iran Ebrahim Raisi juga menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan menghargai undangan yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Ia menyatakan kegembiraannya berada di Indonesia, yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.

"Saya berharap bahwa dengan hubungan yang baik antara kami dan Indonesia, langkah-langkah dapat diambil untuk memperluas hubungan antara kedua negara," ujar Presiden Iran.

PIFA, Internasional - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi mengadakan pertemuan bilateral pada Selasa (23/05/2023) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas situasi geopolitik dunia dan potensi kerja sama antara kedua negara.

Setelah pertemuan, dalam pernyataan pers, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia dan Iran sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis di Afghanistan.

"Kami membahas situasi geopolitik dunia dan penguatan kerja sama bilateral. Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusiaan di Afghanistan, dengan terus mendukung akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Presiden Jokowi.

Dalam hal kerja sama bilateral, Presiden juga menyampaikan bahwa kedua negara sepakat untuk melakukan proyek percontohan dalam bidang kesehatan, khususnya tindakan operasi telerobotik. Selain itu, proyek percontohan dalam telemedisin dan kolaborasi alat telemedisin di 11 puskesmas juga telah berjalan.

"Saya juga menyampaikan tentang alih teknologi dan produksi bersama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, serta kerja sama dalam bidang bioteknologi dan nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan," tambahnya.

Dalam bidang ekonomi, Presiden mengungkapkan bahwa kedua negara telah menandatangani persetujuan perdagangan preferensial (PTA). Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dari Indonesia dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, yang disaksikan oleh kedua pemimpin.

"Kami berharap bahwa perdagangan antara Indonesia dan Iran dapat semakin meningkat," kata Presiden Jokowi.

Selain itu, kedua pemimpin juga membahas kemungkinan pembentukan kesepakatan antarbisnis (B2B), investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dan solusi untuk investasi di sektor migas.

"Terakhir, terkait dengan teknologi sinyal perkeretaapian, saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi, dan assembly," tambahnya.

Presiden Iran Ebrahim Raisi juga menyampaikan salam hormat kepada rakyat Indonesia dan menghargai undangan yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Ia menyatakan kegembiraannya berada di Indonesia, yang dianggap sebagai negara sahabat dan saudara.

"Saya berharap bahwa dengan hubungan yang baik antara kami dan Indonesia, langkah-langkah dapat diambil untuk memperluas hubungan antara kedua negara," ujar Presiden Iran.

0

0

You can share on :

0 Komentar