Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan pasukan militer Israel ke Jenin, Tepi Barat Palestina. (Reuters)

PIFA, Internasional - Indonesia mengecam keras serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Israel ke Jenin, Tepi Barat Palestina, beberapa hari terakhir. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bergerak.

"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," demikian pernyataan Kemlu RI via Twitter, seperti dikutip PIFA, Kamis (6/7/2023).

Kemlu RI menyatakan bahwa serangan militer itu tidak dapat diterima, hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. Serangan tersebut pun akhirnya hanya akan mempersulit upaya perdamaian.

"Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten," tulis Kemlu RI.

Menanggapi serangan tersebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut serangan besar-besaran Israel ini sebagai "kejahatan perang yang baru."

"Keamanan dan stabilitas tak akan tercapai di kawasan ini jika warga Palestina tak dapat merasakannya," kata Abbas, seperti disampaikan juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh, mengutip CNN Indonesia.

"Yang dilakukan pemerintah Israel di Jenin dan kamp-nya merupakan kejahatan perang baru terhadap warga kami yang tak berdaya," tambahnya.

Usai menewaskan belasan nyawa dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka, Israel pun menghentikan serangannya ke Jenin. Hal tersebut diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (5/7).

Sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam operasi tersebut. Namun mirisnya, IDF menggambarkannya operasi itu sebagai upaya kontra-terorisme yang dilakukan di area Kota Jenin dan Kamp Jenin.

Selain korban jiwa, lebih dari 100 orang juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. (yd)

PIFA, Internasional - Indonesia mengecam keras serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Israel ke Jenin, Tepi Barat Palestina, beberapa hari terakhir. Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) pun mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera bergerak.

"Indonesia mengecam keras serangan militer Israel di Jenin, Tepi Barat, yang sebabkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan luka-luka," demikian pernyataan Kemlu RI via Twitter, seperti dikutip PIFA, Kamis (6/7/2023).

Kemlu RI menyatakan bahwa serangan militer itu tidak dapat diterima, hanya memperburuk situasi kemanusiaan di Palestina. Serangan tersebut pun akhirnya hanya akan mempersulit upaya perdamaian.

"Tindakan Israel ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil sikap tegas dalam jalankan semua Resolusi DK PBB secara konsisten," tulis Kemlu RI.

Menanggapi serangan tersebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut serangan besar-besaran Israel ini sebagai "kejahatan perang yang baru."

"Keamanan dan stabilitas tak akan tercapai di kawasan ini jika warga Palestina tak dapat merasakannya," kata Abbas, seperti disampaikan juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh, mengutip CNN Indonesia.

"Yang dilakukan pemerintah Israel di Jenin dan kamp-nya merupakan kejahatan perang baru terhadap warga kami yang tak berdaya," tambahnya.

Usai menewaskan belasan nyawa dan menyebabkan ratusan lainnya luka-luka, Israel pun menghentikan serangannya ke Jenin. Hal tersebut diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (5/7).

Sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam operasi tersebut. Namun mirisnya, IDF menggambarkannya operasi itu sebagai upaya kontra-terorisme yang dilakukan di area Kota Jenin dan Kamp Jenin.

Selain korban jiwa, lebih dari 100 orang juga dilaporkan terluka dalam serangan tersebut. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya