Indonesia menduduki peringkat ke-4 dengan konten Porno anak terbanyak di dunia. (Ilustrasi: Fajar.co.id)

PIFA, Internasional - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkapkan Indonesia adalah negara peringkat keempat untuk konten kasus pornografi anak di dunia. Sementara di Asia Tenggara (ASEAN), menempati peringkat kedua untuk kategori tersebut.

Ungkapan Hadi tersebut mengacu data dari National Center for Missing Exploited Children (NCMEC). Ia menyebutkan bahwa jumlah kasus pornografi anak di Indonesia telah mencapai 5,5 juta kasus hanya dalam waktu empat tahun terakhir.

"Temuan konten kasus pornografi anak Indonesia selama empat tahun sebanyak 5.566.015 kasus dan Indonesia masuk peringkat empat secara internasional dan peringkat dua dalam regional ASEAN," katanya, dikutip dari suara.com, Selasa,(23/4/2024).

Menkopolhumkam memperkirakan jumlah konten kasus pornografi anak sebenarnya lebih dari itu. Hanya saja banyak korban yang tidak melaporkan kepada aparat dan penegak hukum. 

Lebih lanjut, Hadi menyebut masalah pornografi anak ini sudah sangat serius. Sebab korban yang disasar beragam, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, bahkan PAUD dan anak penyandang disabilitas.

"Karena permasalahan ini permasalahan sangat serius. Korbannya tidak tanggung-tanggung, korbannya dari disabilitas, anak-anak SD, SMP, dan SMA bahkan PAUD jadi korban. Dan pelakunya justru orang dikenal dan orang dekat," imbuhnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hadi mengungkapkn pemerintah akan membentuk Satgas Lintas Kementerian untuk menangani kasus tersebut. Satgas yang terbentuk nantinya akan memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap bahaya pornografi anak serta diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Lebih lanjut Hadi menerangkan saat ini Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas peredaran konten pornografi anak.

"Dari Menkominfo juga per 14 September 2023, itu telah memutus akses terhadap 1.950.794, semuanya sudah di-take down," jelasnya. (ly)

PIFA, Internasional - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mengungkapkan Indonesia adalah negara peringkat keempat untuk konten kasus pornografi anak di dunia. Sementara di Asia Tenggara (ASEAN), menempati peringkat kedua untuk kategori tersebut.

Ungkapan Hadi tersebut mengacu data dari National Center for Missing Exploited Children (NCMEC). Ia menyebutkan bahwa jumlah kasus pornografi anak di Indonesia telah mencapai 5,5 juta kasus hanya dalam waktu empat tahun terakhir.

"Temuan konten kasus pornografi anak Indonesia selama empat tahun sebanyak 5.566.015 kasus dan Indonesia masuk peringkat empat secara internasional dan peringkat dua dalam regional ASEAN," katanya, dikutip dari suara.com, Selasa,(23/4/2024).

Menkopolhumkam memperkirakan jumlah konten kasus pornografi anak sebenarnya lebih dari itu. Hanya saja banyak korban yang tidak melaporkan kepada aparat dan penegak hukum. 

Lebih lanjut, Hadi menyebut masalah pornografi anak ini sudah sangat serius. Sebab korban yang disasar beragam, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, bahkan PAUD dan anak penyandang disabilitas.

"Karena permasalahan ini permasalahan sangat serius. Korbannya tidak tanggung-tanggung, korbannya dari disabilitas, anak-anak SD, SMP, dan SMA bahkan PAUD jadi korban. Dan pelakunya justru orang dikenal dan orang dekat," imbuhnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Hadi mengungkapkn pemerintah akan membentuk Satgas Lintas Kementerian untuk menangani kasus tersebut. Satgas yang terbentuk nantinya akan memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap bahaya pornografi anak serta diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Lebih lanjut Hadi menerangkan saat ini Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses terhadap hampir dua juta konten pornografi anak untuk memberantas peredaran konten pornografi anak.

"Dari Menkominfo juga per 14 September 2023, itu telah memutus akses terhadap 1.950.794, semuanya sudah di-take down," jelasnya. (ly)

0

0

You can share on :

0 Komentar