Foto: Setkab RI

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu diantara negara di dunia yang mampu dan tangguh dalam menghadapi krisis global akibat pandemi COVID-19 dan perang Ukraina-Rusia. Menurutnya, kemampuan Indonesia yang mampu mengahadapi situasi global yang sangat berat dan tidak mudah itu patut untuk disyukuri bersama.

Pernyataannya itu disampaikan Presiden dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022) pagi.

“Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Negara kita Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan,” kata Presiden Jokowi

Dalam menghadapi pandemi, lanjutnya, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Seluruh komponen bangsa saling bersinergi dalam upaya penanganan pandemi.

“Masyarakat dusun dan masyarakat kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong, dan lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini,” ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, kemampuan mengelola pandemi ini merupakan salah satu kekuatan besar Indonesia dalam mengelola agenda-agenda besar lainnya.

“Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia,” ujarnya.

Kemudian kekuatan kedua Indonesia, jelasnya lanjut, adalah sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Presiden pun meyakini bahwa jika SDA itu dapat kelola secara bijak dan berkelanjutan, wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia.

“Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” ucap Presiden.

Kekuatan ketiga Indonesia adalah bonus demografi.

“Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional kita dalam menghadapi kompetisi global,” terangnya.

Terakhir, lanjutnya lagi, kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Hal ini ditunjukkan dengan diterimanya Indonesia sebagai jembatan perdamaian Rusia dan Ukraina. Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, energi, maupun keuangan.

“Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi ketua negara-negara ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” ucap Presiden.

Sementara terkait pertumbuhan ekonomi, Kepala Negara menyampaikan bahwa di tengah beratnya tantangan krisis global ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif dan neraca perdagangan juga surplus.

“Ekonomi berhasil tumbuh positif di angka 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun,” tuturnya.

Kemudian inflasi Indonesia juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen, di bawah rata-rata inflasi ASEAN.

“Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen,” tandasnya.

Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu diantara negara di dunia yang mampu dan tangguh dalam menghadapi krisis global akibat pandemi COVID-19 dan perang Ukraina-Rusia. Menurutnya, kemampuan Indonesia yang mampu mengahadapi situasi global yang sangat berat dan tidak mudah itu patut untuk disyukuri bersama.

Pernyataannya itu disampaikan Presiden dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022) pagi.

“Di tengah tantangan yang berat, kita patut bersyukur, Indonesia termasuk negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Negara kita Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, yaitu 432 juta dosis vaksin yang telah kita suntikkan,” kata Presiden Jokowi

Dalam menghadapi pandemi, lanjutnya, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh. Seluruh komponen bangsa saling bersinergi dalam upaya penanganan pandemi.

“Masyarakat dusun dan masyarakat kampung saling melindungi dan saling berbagi. Ulama, tokoh agama, dan tokoh adat, aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong, dan lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ini,” ungkapnya.

Menurut Kepala Negara, kemampuan mengelola pandemi ini merupakan salah satu kekuatan besar Indonesia dalam mengelola agenda-agenda besar lainnya.

“Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia,” ujarnya.

Kemudian kekuatan kedua Indonesia, jelasnya lanjut, adalah sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Presiden pun meyakini bahwa jika SDA itu dapat kelola secara bijak dan berkelanjutan, wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia.

“Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrialisasikan di dalam negeri, agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” ucap Presiden.

Kekuatan ketiga Indonesia adalah bonus demografi.

“Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional kita dalam menghadapi kompetisi global,” terangnya.

Terakhir, lanjutnya lagi, kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam. Hal ini ditunjukkan dengan diterimanya Indonesia sebagai jembatan perdamaian Rusia dan Ukraina. Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, energi, maupun keuangan.

“Tahun 2022 ini, kita menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan, menjadi ketua negara-negara ASEAN. Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional,” ucap Presiden.

Sementara terkait pertumbuhan ekonomi, Kepala Negara menyampaikan bahwa di tengah beratnya tantangan krisis global ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif dan neraca perdagangan juga surplus.

“Ekonomi berhasil tumbuh positif di angka 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun,” tuturnya.

Kemudian inflasi Indonesia juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen, di bawah rata-rata inflasi ASEAN.

“Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen,” tandasnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya