Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Berita Internasional, PIFA - Indonesia terus berupaya untuk merajut persahabatan dan menjalin kerja sama antarnegara untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian dunia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022) lalu.

“Pesan yang disampaikan Bapak Presiden pada intinya adalah di tengah situasi dunia yang penuh rivalitas, Indonesia justru lebih giat membangun kerja sama dan persahabatan dengan negara-negara dunia. Indonesia akan terus merajut persahabatan demi stabilitas dan perdamaian dan juga demi kemakmuran dunia,” kata Menlu, mengutip laman Setkab RI (29/7).

Ada sejumlah isu kawasan dan dunia yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Mulai dari konflik Ukraina dan Rusia, situasi di Myanmar, Semenanjung Korea, Laut Cina Selatan, hingga non-proliferasi nuklir.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya semua negara menjaga stabilitas perdamaian di Laut Cina Selatan.

“Satu-satunya jalan agar stabilitas dan perdamaian terjaga adalah dengan menghormati hukum internasional terutama UNCLOS 1982,” ujar Menlu mengutip Presiden.

Presiden juga menyoroti mengenai situasi terkini di Myanmar. Presiden Jokowi kecewa dengan 5-Point Consensus yang tak ada kemajuannya.

“Presiden menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan implementasi 5-Point Consensus,” ujar Menlu. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Indonesia terus berupaya untuk merajut persahabatan dan menjalin kerja sama antarnegara untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian dunia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, dalam keterangan pers usai mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022) lalu.

“Pesan yang disampaikan Bapak Presiden pada intinya adalah di tengah situasi dunia yang penuh rivalitas, Indonesia justru lebih giat membangun kerja sama dan persahabatan dengan negara-negara dunia. Indonesia akan terus merajut persahabatan demi stabilitas dan perdamaian dan juga demi kemakmuran dunia,” kata Menlu, mengutip laman Setkab RI (29/7).

Ada sejumlah isu kawasan dan dunia yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Mulai dari konflik Ukraina dan Rusia, situasi di Myanmar, Semenanjung Korea, Laut Cina Selatan, hingga non-proliferasi nuklir.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya semua negara menjaga stabilitas perdamaian di Laut Cina Selatan.

“Satu-satunya jalan agar stabilitas dan perdamaian terjaga adalah dengan menghormati hukum internasional terutama UNCLOS 1982,” ujar Menlu mengutip Presiden.

Presiden juga menyoroti mengenai situasi terkini di Myanmar. Presiden Jokowi kecewa dengan 5-Point Consensus yang tak ada kemajuannya.

“Presiden menyampaikan kekecewaan terhadap tidak adanya kemajuan signifikan implementasi 5-Point Consensus,” ujar Menlu. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar