INFOGRAFIS: Back to School (BTS), Event Pelajar Terbesar di Pontianak 2024
Pontianak | Senin, 30 September 2024
Infografis Back to School (BTS), akan menjadi event pelajar terbesar di Kota Pontianak 2024. (Dok. PIFA/Muhammad Fauzi)
Pontianak | Senin, 30 September 2024
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 127 orang penerima dalam upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan. Upacara tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia Tahun 2022. Upacara penganugerahan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022) pagi. Melansir laman Setkab RI (12/8), pada tahun ini tanda kehormatan yang terdiri atas Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma dianugerahkan kepada para penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64, 65, dan 66/TK/TH 2022. Keputusan Presiden tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Agustus 2022. “Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya sesuai ketentuan syarat khusus dalam rangka memperoleh tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma sebagaimana diatur dalam Undang-Undang,” demikian bunyi kutipan Keputusan Presiden tersebut seperti dikutip PIFA (12/8). Penerimaan tanda kehormatan tersebut diwakili oleh tujuh orang penerima atau ahli waris penerima yang hadir secara langsung di Istana Negara. Tujuh orang penerima yang hadir diantaranya: Alm. Ajip Rosidi, sastrawan, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama. Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana, Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan 2019-2022, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Utama. Alm. Prof. Dr. Mundardjito, arkeolog, dianugerahi tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma. Almh. dr. Carolina Rezeki Sihombing, dokter spesialis pada RSUD Kota Depok. Alm. Sunjaya, Kepala Puskesmas pada UPTD Puskesmas Sukatani, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mewakili 98 penerima lainnya yang masing-masing dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama. Alm. Gugum Gumbira, seniman tradisi sunda. Almh. Dewi Wikantini, bidan penyelia pada UPT Puskesmas Baktijaya Kota, Depok, Jawa Barat, mewakili 22 penerima lainnya yang masing-masing dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya.
Sports
PIFA, Sports - Pemain keturunan Indonesia yang ikut mengantarkan Borussia Dortmund ke Final Liga Champions 2023/2024, Ian Maatsen, dipastikan gagal masuk skuad Timnas Belanda untuk Euro 2024. Lantas, kegagalan Maatsen itu akankah membuatnya berpaling membela Timnas Indonesia? Seperti yang diketahui, sejauh ini Maatsen sudah beberapa kali dipanggil untuk membela Timnas Belanda kelompok umur. Namun, pesepakbola berusia 22 tahun itu belum pernah dipercaya untuk memperkuat tim senior. Kesempatan emas bek sayap kiri berdarah Jawa untuk tampil di tim senior hadir saat namanya masuk ke dalam daftar 30 pemain Timnas Belanda untuk Euro 2024. Hanya saja, pada Rabu, 29 Mei 2024, Maatsen justru tak hadir dalam daftar 26 pemain yang menjadi pilihan terakhir Koeman. Diketahui, Koeman tak memanggil Maatsen karena ia sudah memiliki banyak opsi pemain di lini belakang. Alhasil, Maatsen yang memang belum punya pengalaman di tim senior pun tak dibawa ke Euro 2024 yang digelar di Jerman pada 14 Juni-14 Juli 2024. “Kami memiliki banyak opsi yang saya sukai. Daley Blind menjalani musim yang fantastis bersama Girona, Micky van de Ven bermain sebagai bek kiri di Tottenham, dan Nathan Ake,” terang Ronald Koeman, dikutip PIFA dari Metro, Kamis (30/5/2024). “Saya menghubungi Maatsen pagi ini. Tidak (itu bukan percakapan yang sulit). Ini adalah pekerjaan saya, saya tahu momen ini akan datang,” imbuh dia. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan bagi Maatsen yang telah menunjukkan performa gemilang bersama Dortmund musim ini. Namun, situasi ini juga membuka peluang bagi Timnas Indonesia untuk merayu Maatsen agar mau bergabung. Dengan darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya, Maatsen bisa menjadi aset berharga bagi skuad Garuda. Apakah Maatsen akan mempertimbangkan untuk membela Timnas Indonesia? Dukungan dari fans Indonesia tentu bisa menjadi dorongan moral yang besar. Gabung Indonesia aja, Ian!
Internasional
PIFA, Internasional - Partai oposisi utama Korea Selatan, Partai Demokrat (DP), pada Selasa menyatakan akan memulai prosedur pemakzulan terhadap Presiden sementara dan Perdana Menteri Han Duck-soo. Langkah ini diambil menyusul penolakan Han untuk memberlakukan dua rancangan undang-undang (RUU) yang bertujuan menunjuk jaksa khusus.RUU tersebut dirancang untuk memungkinkan penyelidikan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee. Isu yang disorot mencakup penerapan darurat militer singkat oleh Yoon serta tuduhan korupsi yang melibatkan ibu negara.Pernyataan ini disampaikan oleh Park Chan-dae, pemimpin fraksi DP, segera setelah rapat Kabinet yang dipimpin oleh Han berakhir tanpa pembahasan terkait dua RUU tersebut.“Kami akan segera memulai prosedur pemakzulan terhadap Presiden sementara dan Perdana Menteri Han Duck-soo,” ujar Park dalam pertemuan partai. Ia menambahkan, “Tidak ada cara lain untuk menafsirkan ini selain (sebagai taktik) untuk mengulur waktu dan memperpanjang pemberontakan.”DP sebelumnya telah mengancam akan memakzulkan Han jika RUU itu tidak disahkan pada Selasa. Namun, hingga kini, partai tersebut belum menentukan kapan langkah tersebut akan dilakukan. DP kemungkinan masih menunggu perkembangan, termasuk apakah Han akan menunjuk hakim untuk mengisi kekosongan di Mahkamah Konstitusi, yang menjadi kunci dalam proses keputusan pemakzulan Presiden Yoon terkait dekret darurat militer.Sementara itu, seorang pejabat senior dari Kantor Perdana Menteri mengungkapkan kekecewaannya terhadap ancaman pemakzulan yang dilontarkan oleh DP. “Saya sangat menyayangkan dan meyakini mereka akan mempertimbangkan ini lebih hati-hati ke depannya,” katanya kepada wartawan. (Ant)