Foto: Dok. Prokopim Kubu Raya

Berita Lokal, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan penyelenggaraan Informasi Geospasial melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan daerah serta menavigasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di Kubu Raya. 

“Melalui penyelenggaraan informasi geospasial daerah, data dan informasi yang bersifat akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel dan handal, mudah diakses serta berkelanjutan,” ungkapnya, usai membuka Lokakarya Penguatan Peta Kerja Pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial Daerah Kabupaten Kubu Raya, kemarin. 

Muda menambahkan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah dapat dilakukan secara tepat, efektif, efisien, berkeadilan, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 

"Melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, tanggung jawab terhadap data atau informasi geospasial tematik menjadi lebih jelas,” katanya. 

Dengan demikian, lanjut Muda, para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program pembangunan di daerah dapat mendarat tepat pada sasaran pembangunan secara masif, terukur dan berdampak secara optimal serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

"Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial daerah, dikembangkan aplikasi webgis kepong bakul, sebagai instrumen analisa data dan informasi geospasial dalam berbagai data dan informasi geospasial,” lanjutnya. 

Dia menambahkan, manfaat lain dari aplikasi geoportal adalah untuk menghindari duplikasi data, sehingga kebijakan satu peta (one map policy) dapat terimplementasi dengan baik. 

“Terutama data yang ada dapat disajikan lebih baik dan terintegrasi secara online antar simpul jaringan maupun simpul jaringan informasi geospasial nasional,” ungkapnya.

Selain itu, Muda menambahkan, geoportal juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari portal ekosistem data dalam mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) tingkat daerah Kabupaten Kubu Raya.

“Semoga lokakarya penguatan peta kerja pembangunan infrastruktur informasi geospasial daerah Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan lancar. Ini demi mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas dan religius. Dari Kubu Raya untuk Indonesia,” tutupnya. 

Sementara, Ibnu Sofian, Deputi Bidang Informasi Geospasial melihat pembangunan IKN yang ditempatkan di Pulau Kalimantan, tentu mempengaruhi perekonomian. Perputaran ekonomi sangat tinggi, terutama ekonomi digital akan sangat memiliki dampak yang luas. "Kita ini sudah masuk Industri 4.0, sebetulnya geospasial itu dasar untuk industrinya, tidak hanya dari sisi perencanaan, tetapi investasi sampai ke komersialisasi data tersebut. Contoh aplikasi online, itu ditentukan posisi yang diperoleh data dari geospasial, logistik, penyebaran barang, lokasi warung dan segala macam dan bisa dipantau dengan baik," ucapnya. 

Dia melanjutkan, jadi data geospasial adalah jantung dari industri ke depan dan Kubu Raya menjadi pioner untuk masa depan itu untuk pengembangan industri, karena SDMnya di sisi pemerintahan sudah siap dibandingkan dengan daerah lain. 

"Meskipun IKN pindah ke Kalimantan, pusat industrinya bisa menyebar, tidak hanya terpusat di pulau jawa. Kita tidak ingin jadi Jawa sentris. Saya berharap, Kubu Raya menjadi presuar jadi titik awal pengembangan industri. Seperti saat ini yang mengembangkan data geospasial ada di daerah Sumedang," ucapanya.

Berita Lokal, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan penyelenggaraan Informasi Geospasial melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, diharapkan dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan daerah serta menavigasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di Kubu Raya. 

“Melalui penyelenggaraan informasi geospasial daerah, data dan informasi yang bersifat akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel dan handal, mudah diakses serta berkelanjutan,” ungkapnya, usai membuka Lokakarya Penguatan Peta Kerja Pembangunan Infrastruktur Informasi Geospasial Daerah Kabupaten Kubu Raya, kemarin. 

Muda menambahkan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah dapat dilakukan secara tepat, efektif, efisien, berkeadilan, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. 

"Melalui simpul jaringan informasi geospasial daerah, tanggung jawab terhadap data atau informasi geospasial tematik menjadi lebih jelas,” katanya. 

Dengan demikian, lanjut Muda, para pemangku kepentingan dalam melaksanakan program pembangunan di daerah dapat mendarat tepat pada sasaran pembangunan secara masif, terukur dan berdampak secara optimal serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.

"Untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan informasi geospasial daerah, dikembangkan aplikasi webgis kepong bakul, sebagai instrumen analisa data dan informasi geospasial dalam berbagai data dan informasi geospasial,” lanjutnya. 

Dia menambahkan, manfaat lain dari aplikasi geoportal adalah untuk menghindari duplikasi data, sehingga kebijakan satu peta (one map policy) dapat terimplementasi dengan baik. 

“Terutama data yang ada dapat disajikan lebih baik dan terintegrasi secara online antar simpul jaringan maupun simpul jaringan informasi geospasial nasional,” ungkapnya.

Selain itu, Muda menambahkan, geoportal juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari portal ekosistem data dalam mewujudkan Satu Data Indonesia (SDI) tingkat daerah Kabupaten Kubu Raya.

“Semoga lokakarya penguatan peta kerja pembangunan infrastruktur informasi geospasial daerah Kabupaten Kubu Raya dapat berjalan lancar. Ini demi mewujudkan Kabupaten Kubu Raya yang bahagia, bermartabat, terdepan, berkualitas dan religius. Dari Kubu Raya untuk Indonesia,” tutupnya. 

Sementara, Ibnu Sofian, Deputi Bidang Informasi Geospasial melihat pembangunan IKN yang ditempatkan di Pulau Kalimantan, tentu mempengaruhi perekonomian. Perputaran ekonomi sangat tinggi, terutama ekonomi digital akan sangat memiliki dampak yang luas. "Kita ini sudah masuk Industri 4.0, sebetulnya geospasial itu dasar untuk industrinya, tidak hanya dari sisi perencanaan, tetapi investasi sampai ke komersialisasi data tersebut. Contoh aplikasi online, itu ditentukan posisi yang diperoleh data dari geospasial, logistik, penyebaran barang, lokasi warung dan segala macam dan bisa dipantau dengan baik," ucapnya. 

Dia melanjutkan, jadi data geospasial adalah jantung dari industri ke depan dan Kubu Raya menjadi pioner untuk masa depan itu untuk pengembangan industri, karena SDMnya di sisi pemerintahan sudah siap dibandingkan dengan daerah lain. 

"Meskipun IKN pindah ke Kalimantan, pusat industrinya bisa menyebar, tidak hanya terpusat di pulau jawa. Kita tidak ingin jadi Jawa sentris. Saya berharap, Kubu Raya menjadi presuar jadi titik awal pengembangan industri. Seperti saat ini yang mengembangkan data geospasial ada di daerah Sumedang," ucapanya.

0

0

You can share on :

0 Komentar