Ini 11 Artis di Bawah Naungan Gold Medalist, Agency Milik Aktor Kim Soo Hyun
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Daftar 11 artis yang berada di baawah naungan Gold Medalist, Agency milik Aktor Kim Soo Hyun. (Popbela)
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Politik
PIFA, Politik - Partai NasDem secara resmi mengumumkan dukungannya terhadap pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Meski demikian, Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, mengaku merasa sungkan untuk meminta jatah menteri kepada Prabowo. Paloh menyatakan bahwa belum ada pembahasan terkait kursi menteri dengan Prabowo. Ia juga mengakui belum mengetahui apakah pembahasan tersebut akan dilakukan atau tidak. "(Pembahasan) Belum. Kita belum tahu, memang yang punya otoritas untuk itu kan kalian tahu," kata Paloh kepada wartawan di Gedung Akademi Bela Negara Nasdem, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024). Meskipun Paloh mengaku bersahabat lama dengan Prabowo, ia merasa sungkan untuk meminta jatah menteri kepadanya. "(Iya) Sahabat. Ya (minta) kan ada perasaan sungkan-sungkan juga kan ha-ha-ha," ungkapnya. Sebagai informasi, Partai NasDem sebelumnya mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dalam Pilpres sebelumnya, namun tidak berhasil. Saat ini, mereka secara terang-terangan menyatakan dukungan mereka kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. (ap)
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Badan Geologi mencatat, Gunung Anak Krakatau telah mengalami erupsi sebanyak sembilan kali pada Jumat (4/2/2022). Menanggapi peristiwa ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengeluarkan peringatan, mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan Selat Sunda. Sebelumnya, Kepala PVMBG Andiani dalam keterangan tertulisnya mengatakan tinggi erupsi berkisar 800-1.000 meter, terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46 dan 17.07 WIB. Andiani menjelaskan, dari pemantauan visual, erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik. Erupsi itu terjadi seiring dengan terekamnya kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau. "Pemantauan visual mengindikasikan bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam," ujarnya mengutip CNN Indonesia, Sabtu (5/2). Lebih lanjut, Andiani mengungkap, kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 16 Januari-4 Februari 2022 ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasi adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap. "Peningkatan intrusi magmatik kemungkinan mulai terjadi sejak 20 Desember 2021 yang diindikasikan dengan terekamnya gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal dalam jumlah yang cukup signifikan," terangnya. Sementara berdasarkan data pemantauan secara visual dan instrumental, Gunung Anak Krakatau hingga kini masih berpotensi erupsi. Sejumlah potensi bahaya dari aktivitas gunung tersebut dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik, maupun aliran lava. "Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin," tuturnya. Menanggapi erupsi yang sudah sembilan kali terjadi ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengeluarkan peringatan imbas aktivitas Gunung Anak Krakatau. Rahmat mengatakan, pihaknya mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan Selat Sunda. "Imbauan gelombang tinggi terbatas di Selat Sunda. Sejauh ini belum ada potensi tsunami akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau," kata Rahmat, seperti dikutip dari CNN Indonesia (5/2). Melalui peringatan tersebut, Rahmat juga meminta warga yang berada di sekitar Selat Sunda menghindari daerah pantai karena potensi gelombang tinggi tersebut. Namun, untuk tinggi gelombangnya kata Rahmat, tak bisa dipastikan seberapa tinggi akan terjadi. Dia menjelaskan, BMKG saat ini belum bisa memprediksi ketinggian gelombang akibat aktivitas gunung api. Hal itu berbeda dengan prediksi ketinggian gelombang jika terjadi gempa atau perubahan cuaca. "Kalau prediksi tsunami, gelombang tinggi, itu ada modellingnya dari BMKG. Tapi kalau gunung api belum ada modelnya, jadi masih sebatas imbauan-imbauan saja," terangnya. (yd)
Teknologi
PIFA, Tekno - Layanan pesan singkat Telegram terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sebab, perusahan itu dianggap tidak kooperatif dengan pemerintah untuk memberantas konten judi online di Indonesia. Ancaman ini diungkapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam konferensi pers yang bertajuk "Perkembangan Terbaru Pemberantasan Judi Online" pada Jumat (24/5/2024), yang diselenggarakan secara daring melalui platform YouTube dan Zoom. Budi, yang merupakan juru bicara Kominfo, memberikan ultimatum kepada Telegram dan mengancam akan memblokir layanan tersebut jika tidak mau bekerja sama dengan pemerintah dalam memberantas praktik perjudian online di Indonesia. "Hanya Telegram yang tidak kooperatif. Tinggal Telegram yang tidak kooperatif," ungkapnya. Dalam sejarahnya, Telegram pernah diblokir di Indonesia per 14 Juli 2017 lalu. Kala itu, Telegram dianggap menjadi platform menyebarkan propaganda terorisme di Indonesia. Namun, blokir tersebut dicabut pada tanggal 10 Agustus 2017 setelah pendiri Telegram, Pavel Durov, melakukan kunjungan ke Indonesia untuk berdiskusi dengan Menteri Rudiantara. Durov berjanji untuk membentuk tim moderator khusus yang akan menangani konten terkait terorisme. Saat ini telegram memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Platform tersebut merupakan salah satu dari 10 aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia menurut Laporan Digital Global 2024 milik We Are Social. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna internet pada Januari 2024 mencapai 185,3 juta jiwa. Sementara itu, 139 juta orang di antaranya merupakan pengguna media sosial. Selain Indonesia, ada 5 negara yang sudah terlebih dahulu memblokir Telegram. Di antaranya adalah, Spanyok, Pakistan, Cuba, Thailand, dan China. (ly)