Ini Jadwal Libur Sekolah dan Jam Belajar Siswa Selama Bulan Ramadhan 2025 di Kalbar
Kalbar | Rabu, 26 Februari 2025
Jadwal libur sekolah dan jam belajar siswa selama bulan Ramadhan 2025 di Provinsi Kalbar. (Dok. Disdikbud Kalbar)
Kalbar | Rabu, 26 Februari 2025
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE – Tiga anak babi yang semula dijadikan bagian dari pameran seni kontroversial di Denmark berhasil diselamatkan setelah seorang anak berusia 10 tahun membujuk ayahnya untuk bertindak.Pameran bertajuk “And Now You Care?” yang dibuka pada Jumat (1/3) di Kopenhagen oleh seniman Marco Evaristti bertujuan untuk mengkritik perlakuan buruk terhadap babi di industri peternakan. Namun, metode yang digunakan seniman asal Chili itu menuai kecaman. Dalam pameran tersebut, tiga anak babi dikurung di dalam kandang jerami dan kereta belanja dengan tujuan membiarkan mereka mati kelaparan sebagai bentuk protes terhadap praktik peternakan babi di Denmark, salah satu eksportir daging babi terbesar di dunia.Namun, rencana ini akhirnya digagalkan oleh Caspar Steffensen, seorang teman Evaristti, setelah putrinya yang masih kecil memohon kepadanya untuk menyelamatkan anak babi tersebut. Steffensen kemudian bekerja sama dengan kelompok hak asasi hewan De Glemte Danske (Orang Denmark yang Terlupakan) untuk menyelundupkan babi-babi itu dari galeri seni pada Sabtu (2/3) pagi."Ketika saya didekati oleh seorang aktivis untuk membantu membebaskan hewan-hewan itu, saya membiarkan mereka masuk ke galeri secara diam-diam," ujar Steffensen kepada Associated Press.Babi-babi tersebut, yang kemudian diberi nama Simon, Lucia, dan Benjamin, kini telah dibawa ke tempat yang aman oleh kelompok aktivis. De Glemte Danske menegaskan bahwa mereka tidak merusak atau mencuri harta benda lain selama aksi tersebut dan bahkan menghubungi polisi Kopenhagen untuk melaporkan tindakan mereka.Sementara itu, Evaristti awalnya kecewa dengan pencurian tersebut dan sempat melaporkannya ke polisi. Namun, setelah beberapa jam merenung, ia menyadari bahwa setidaknya anak-anak babi tersebut kini memiliki kesempatan untuk hidup bahagia.Pameran kontroversial ini sebelumnya telah menuai kritik tajam dari kelompok perlindungan hewan di Denmark. Birgitte Damm, juru bicara Perlindungan Hewan Denmark, mengungkapkan bahwa meskipun pesan yang ingin disampaikan Evaristti valid, cara yang digunakan sangat tidak manusiawi.“Kami memahami kemarahannya terhadap industri peternakan, tetapi membiarkan tiga anak babi kelaparan hingga mati bukanlah cara yang tepat. Itu ilegal dan merupakan bentuk penyiksaan terhadap hewan,” ujar Damm.Denmark merupakan salah satu produsen daging babi terbesar di dunia dengan produksi sekitar 28 juta babi per tahun. Industri ini menyumbang lebih dari 5% dari total ekspor negara tersebut.Menyusul insiden ini, Evaristti mengaku tengah mencari cara lain untuk menghidupkan kembali pamerannya tanpa harus menggunakan hewan hidup. Ia mempertimbangkan untuk menggunakan anak babi yang sudah mati dari pabrik pengolahan daging sebagai alternatif.Polemik seputar pameran ini menyoroti perdebatan panjang tentang kesejahteraan hewan di industri peternakan, sekaligus menunjukkan bahwa seni tetap menjadi alat provokasi yang mampu menggugah kesadaran publik.
Lokal
PIFA.CO.ID, KUBU RAYA - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idris (TBSI) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Rabu (16/4/2025). Kegiatan ini menandai dimulainya proses peningkatan status rumah sakit tersebut dari Tipe D Pratama menjadi Tipe C.Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalbar Ria Norsan, Bupati Kubu Raya Sujiwo, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti.Menkes Budi mengatakan bahwa RSUD TBSI Kubu Raya termasuk dalam kategori rumah sakit di daerah terpencil yang menjadi bagian dari program prioritas nasional untuk ditingkatkan fasilitas dan pelayanannya.“RSUD Kubu Raya termasuk dalam 34 rumah sakit daerah yang akan di-upgrade melalui program Quick Win Presiden Prabowo. Minimal standar pelayanan rumah sakit daerah adalah memiliki tujuh dokter spesialis. Namun data terakhir, di RSUD ini baru ada empat. Ini harus segera ditingkatkan,” ujar Budi.Ia menyoroti tantangan utama rumah sakit di daerah terpencil, yakni minimnya minat dokter spesialis untuk menetap dan bertugas karena keterbatasan fasilitas dan lokasi yang jauh.“Untuk mengatasi masalah itu, kita dorong agar daerah merekrut dokter-dokter muda, apalagi yang belum menikah. Biasanya lebih fleksibel dan bersedia tinggal lebih lama di daerah,” tambahnya.Budi juga menegaskan komitmen Kementerian Kesehatan untuk mendampingi rumah sakit daerah dalam aspek manajemen keuangan dan pelayanan melalui Dewan Pengawas (Dewas) dari pusat.“Izinkan kami mengampu RSUD ini, agar rumah sakit bisa dikelola lebih profesional dan lebih maksimal dalam melayani masyarakat,” tegasnya.Sementara itu, Bupati Kubu Raya Sujiwo menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo dan Kemenkes atas perhatian besar terhadap pembangunan sektor kesehatan di daerahnya.“Kami ucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas dukungan anggaran sebesar Rp170 miliar, termasuk di dalamnya pengadaan alat kesehatan. Juga terima kasih kepada Pak Menteri yang sudah dua kali datang ke Kubu Raya,” ujar Sujiwo.Ia menegaskan bahwa peningkatan status rumah sakit harus diiringi dengan peningkatan mutu pelayanan, bukan hanya infrastruktur semata.“Kalau hanya bangunan dan alatnya yang bagus tapi pelayanannya tidak maksimal, itu percuma. Maka kami berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pelayanan agar masyarakat Kubu Raya benar-benar merasakan manfaatnya,” tegas Sujiwo.Menurutnya, Kubu Raya saat ini telah mencapai cakupan Jaminan Kesehatan Nasional melalui Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98 persen. Ia berharap peningkatan fasilitas rumah sakit ini akan memperkuat pelayanan dasar kesehatan masyarakat.“Kalau masih ada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik, berarti ada yang harus dibenahi. Itu tugas kami,” pungkasnya.
Lokal
PIFA, Lokal - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., secara resmi membuka Festival Kapuas Kalbar Award 2023 yang diselenggarakan di Rumah Budaya Kampung Wisata Caping Pontianak. Acara yang berlangsung pada Jumat (2/6/2023) ini turut diramaikan dengan lomba catur, bridge, dan kano. Festival Kapuas Kalbar Award 2023 yang berlangsung mulai tanggal 2 hingga 4 Juni 2023 merupakan upaya konkret dalam mendukung pengembangan kawasan objek wisata di Kalimantan Barat dengan memadukan olahraga dan pariwisata. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sutarmidji menyampaikan tujuan dari Festival Kapuas Kalbar Award ini adalah untuk memperkuat sektor pariwisata di Kalbar melalui kegiatan olahraga yang dilaksanakan di destinasi wisata. Dengan menggabungkan dua elemen penting ini, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan keberagaman wisata di daerah tersebut. "Terutama kerajinan disini (Kampung Wisata Caping) sudah dikenal dimana-mana, jadi saya minta agar inovasi terus dilakukan. Kawasan di sekitar Kampung Wisata Caping ini penataannya belum selesai, saya ingin berbagai kerajinan Pontianak juga ditampilkan disini sambil orang berwisata Sungai Kapuas," ujar Sutarmidji. Sutarmidji juga mengajak masyarakat agar lebih meningkatkan kepedulian dalam menjaga Sungai Kapuas. Dengan adanya kegiatan di sungai, dampak negatif dapat dikurangi, sehingga kita bersama-sama berusaha menjaganya, seperti menghindari pembuangan sampah sembarangan yang dapat membuat wilayah tersebut kumuh dan menyebabkan pendangkalan aliran sungai. "Makanya transportasi sungai itu harus terus digalakkan, kemudian peduli sungai harus terus ditingkatkan supaya Sungai Kapuas lebih bersih tidak seperti sungai-sungai besar di Indonesia lainnya. Saya jamin kalau dibandingkan dengan sungai-sungai besar di Indonesia Sungai Kapuas lebih bersih. Karena kepedulian masyarakatnya terus kita jaga," ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalbar, Windy Prihastari, S.STP., M.Si., menjelaskan bahwa Festival Kapuas Kalbar 2023 merupakan bagian dari Kalbar Award 2023 yang menekankan pariwisata olahraga. "Jadi kedepannya memang antara olahraga, pariwisata, kepemudaan dan ekonomi kreatif memang harus bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan untuk ke - 4 bidang tersebut. Masing-masing mempunyai dampak ekonomi yang memang bisa untuk pembangunan di wilayah tersebut," jelasnya. Windy menjelaskan bahwa tujuan dari cabang olahraga yang diadakan adalah mendekatkan masyarakat dengan melakukan olahraga sambil menikmati destinasi wisata. "Beberapa Cabor diperlombakan seperti kano, dragon boat, bridge dan catur dan tidak menutup kemungkinan beberapa Cabor diperlombakan pada destinasi selanjutnya. Lomba ini untuk masyarakat umum dengan mengikuti ketentuan dan syarat," tutupnya. Pembukaan Festival Kapuas Kalbar Award 2023 turut dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, dr. Harisson, M.Kes., beserta beberapa Kepala Perangkat Daerah Kalbar, Forkopimda Kalbar atau yang mewakili dan Direktur Utama Bank Kalbar. (yd)