Inovasi terbaru di Liga Inggris musim 2023/2024, ada ketepatan waktu hingga soal offside. (Dok. EPL)

PIFA, Sports - Jelang dimulainya musim Premier League 2023/24 pada tanggal 11 Agustus, beberapa fitur baru dalam penerapan Hukum Permainan akan menjadi sorotan utama.

Salah satu perubahan paling mencolok musim ini adalah bagaimana ofisial pertandingan akan mengelola waktu pertandingan, mengikuti panduan terbaru dari IFAB (International Football Association Board).

1. Ketepatan Waktu

Pertandingan di Premier League musim ini akan mengadopsi prinsip baru tentang ketepatan waktu. Artinya, penghitungan waktu di dalam stadion akan terus berjalan hingga babak pertandingan selesai, termasuk waktu tambahan di babak pertama dan kedua.

Ofisial pertandingan berkomitmen untuk memastikan perhitungan waktu tambahan yang lebih akurat, serta peningkatan jumlah waktu bola sebenarnya sedang dalam permainan.

Perubahan ini mencakup penambahan waktu yang pasti untuk peristiwa tertentu, seperti gol dan perayaan setelah gol, pergantian pemain, cedera dan waktu perawatan, penalti, serta kartu merah.

Peralihan ke sistem ini sebelumnya telah diterapkan dalam Piala Dunia Pria FIFA tahun lalu dan Piala Dunia Wanita FIFA musim panas ini. Selain itu, fitur ini juga diterapkan dalam Community Shield dan putaran pembukaan pertandingan EFL akhir pekan lalu.

Perubahan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih transparan kepada penonton dan pemain, serta mengikuti tren inovasi dalam manajemen permainan.

2. Penolakan Peluang Mencetak Gol yang Jelas
Perubahan penting lainnya terkait interpretasi pelanggaran di dalam area penalti sendiri yang menghalangi peluang mencetak gol yang jelas (DOGSO) lawan dan menghasilkan penalti.

Wasit sekarang akan memberikan kartu kuning bukan hanya jika pelanggaran tersebut bertujuan untuk memainkan bola, tetapi juga jika pelanggaran tersebut adalah "tantangan untuk bola".

Ini memberikan fleksibilitas lebih besar kepada wasit dalam menafsirkan pelanggaran, dan kartu kuning dapat diberikan sebagai hukuman, bukan kartu merah, seperti yang diterapkan sebelumnya.

Kartu merah tetap akan diberikan dalam situasi lain, seperti menahan, menarik, mendorong, atau situasi di mana tidak ada usaha untuk memainkan bola.

3. Offside
IFAB dan FIFA juga mengklarifikasi pedoman tentang "permainan yang disengaja" oleh pemain bertahan dalam kasus offside. "Permainan yang disengaja" terjadi ketika seorang pemain mengontrol bola dan dengan potensi:

  • mengoper bola kepada rekan satu tim
  • menguasai bola
  • membersihkan bola (seperti dengan tendangan atau sundulan).

Jika pemain penyerang dianggap melakukan upaya untuk menguasai operan, itu dianggap sebagai "permainan yang disengaja" dan pemain yang offside tidak akan diberikan hukuman. Kesalahan atau kegagalan dalam upaya tersebut tidak akan mengubah fakta bahwa bek melakukan "permainan yang disengaja". (hs)

PIFA, Sports - Jelang dimulainya musim Premier League 2023/24 pada tanggal 11 Agustus, beberapa fitur baru dalam penerapan Hukum Permainan akan menjadi sorotan utama.

Salah satu perubahan paling mencolok musim ini adalah bagaimana ofisial pertandingan akan mengelola waktu pertandingan, mengikuti panduan terbaru dari IFAB (International Football Association Board).

1. Ketepatan Waktu

Pertandingan di Premier League musim ini akan mengadopsi prinsip baru tentang ketepatan waktu. Artinya, penghitungan waktu di dalam stadion akan terus berjalan hingga babak pertandingan selesai, termasuk waktu tambahan di babak pertama dan kedua.

Ofisial pertandingan berkomitmen untuk memastikan perhitungan waktu tambahan yang lebih akurat, serta peningkatan jumlah waktu bola sebenarnya sedang dalam permainan.

Perubahan ini mencakup penambahan waktu yang pasti untuk peristiwa tertentu, seperti gol dan perayaan setelah gol, pergantian pemain, cedera dan waktu perawatan, penalti, serta kartu merah.

Peralihan ke sistem ini sebelumnya telah diterapkan dalam Piala Dunia Pria FIFA tahun lalu dan Piala Dunia Wanita FIFA musim panas ini. Selain itu, fitur ini juga diterapkan dalam Community Shield dan putaran pembukaan pertandingan EFL akhir pekan lalu.

Perubahan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih transparan kepada penonton dan pemain, serta mengikuti tren inovasi dalam manajemen permainan.

2. Penolakan Peluang Mencetak Gol yang Jelas
Perubahan penting lainnya terkait interpretasi pelanggaran di dalam area penalti sendiri yang menghalangi peluang mencetak gol yang jelas (DOGSO) lawan dan menghasilkan penalti.

Wasit sekarang akan memberikan kartu kuning bukan hanya jika pelanggaran tersebut bertujuan untuk memainkan bola, tetapi juga jika pelanggaran tersebut adalah "tantangan untuk bola".

Ini memberikan fleksibilitas lebih besar kepada wasit dalam menafsirkan pelanggaran, dan kartu kuning dapat diberikan sebagai hukuman, bukan kartu merah, seperti yang diterapkan sebelumnya.

Kartu merah tetap akan diberikan dalam situasi lain, seperti menahan, menarik, mendorong, atau situasi di mana tidak ada usaha untuk memainkan bola.

3. Offside
IFAB dan FIFA juga mengklarifikasi pedoman tentang "permainan yang disengaja" oleh pemain bertahan dalam kasus offside. "Permainan yang disengaja" terjadi ketika seorang pemain mengontrol bola dan dengan potensi:

  • mengoper bola kepada rekan satu tim
  • menguasai bola
  • membersihkan bola (seperti dengan tendangan atau sundulan).

Jika pemain penyerang dianggap melakukan upaya untuk menguasai operan, itu dianggap sebagai "permainan yang disengaja" dan pemain yang offside tidak akan diberikan hukuman. Kesalahan atau kegagalan dalam upaya tersebut tidak akan mengubah fakta bahwa bek melakukan "permainan yang disengaja". (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar