Intip Persiapan Timnas Indonesia Jelang Laga Piala AFF 2024 Lawan Filipina
Indonesia | Rabu, 18 Desember 2024
Latihan perdana Timnas Indonesia usai tiba di Solo, persiapan elang Laga Piala AFF 2024 melawan Filipina. (Bola.com)
Indonesia | Rabu, 18 Desember 2024
Politik
PIFA, Politik - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dijadwalkan akan mengumumkan calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 pada bulan September, sebulan sebelum masa pendaftaran calon presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kabar tersebut diungkapkan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDIP Sumatera Barat pada hari Selasa (4/7). Dia menyatakan bahwa nama calon wakil presiden Ganjar akan diumumkan setelah partainya berkomunikasi dengan rekan partai koalisi PDIP saat ini. "September tentu saja ini kewenangan dari Ibu Ketua Umum mengumumkan calon dari wakil presiden yang tentu saja setelah berkoordinasi dengan seluruh ketua umum partai politik yang mengusung Ganjar dan juga dengan bapak Presiden Jokowi," ungkap Hasto, seperti dikutip PIFA dari CNN Indonesia, Selasa (4/7). Menurut Hasto, saat ini partainya masih sedang menggodok nama-nama yang masuk dalam bursa calon wakil presiden. Proses ini akan berlangsung selama dua bulan ke depan, yaitu Juli-Agustus. Hasto mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi terlalu jauh mengenai calon wakil presiden pendamping Ganjar. Mereka ingin memastikan bahwa calon wakil presiden mereka memiliki kekuatan elektoral untuk memenangkan Pilpres. Dia mengatakan, bulan Juli dan Agustus akan menjadi momen untuk menggodok dan mencari perpaduan terbaik, sambil juga mempertimbangkan aspek-aspek elektoral. Seperti diketahui bahwa beberapa nama telah muncul dan disebut masuk dalam bursa calon wakil presiden. Nama-nama tersebut antara lain Menko Polhukam Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan bahkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain itu, adapula nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang disebut Politikus PDIP Masinton Pasaribu, berpeluang menjadi pendamping Ganjar.
Lokal
PIFA, Lokal - Vedderiq Leonardo, seorang atlet panjat tebing asal Pontianak, Kalimantan Barat, berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 setelah mengikuti kualifikasi di Budapest, Hungaria. Kabar gembira ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, melalui akun Instagramnya @windyprihastari. Ia memberikan ucapan selamat kepada Vedderiq atas pencapaian gemilangnya. “Kerennn, Selamat yaa Veddriq lolos Olimpiade Paris 2024,” tulis Windy. Dengan catatan waktu luar biasa, Vedderiq berhasil menempati posisi ketiga dalam babak final seri kedua kualifikasi Olimpiade Paris 2024 nomor pertandingan speed putra dengan waktu 5,05 detik. Dia berhasil mengungguli climber Indonesia lainnya sekaligus rekannya sendiri, Aspar Jaelolo, yang membukukan waktu 5,61 detik. Selain Vedderiq, Rajiah Salsabillah, atlet panjat tebing lainnya dari Indonesia, juga berhasil meraih tiket untuk Olimpiade Paris 2024 dengan mencatat waktu 6,64 detik di nomor speed putri, mengalahkan wakil China dengan waktu 6,71 detik. Olimpiade Paris 2024 dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 26 Juli hingga 11 Agustus 2024. Semoga kedua atlet Indonesia ini dapat meraih prestasi yang gemilang di kancah internasional. (ly)
Politik
PIFA, Politik - Dua bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, menyampaikan kritik mereka terhadap program pendidikan yang tengah berjalan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kritik tersebut diutarakan usai keduanya mengikuti acara Belajarraya 2023 di Pasar Baru, Jakarta Pusat pada Sabtu (29/7). Anies Baswedan menyoroti kurangnya keterlibatan masyarakat dalam bidang pendidikan selama pemerintahan Jokowi. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menganggap bahwa Jokowi lebih fokus pada pembayaran pajak publik daripada melibatkan masyarakat dalam program-program pemerintahan, termasuk pendidikan. Anies menekankan pentingnya menjadikan pendidikan sebagai gerakan, bukan sekadar program, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. "Saya waktu itu ketika memulai indonesia mengajar, kami eksplisit menyampaikan pendidikan bukan sebagai program, pendidikan sebagai gerakan. Lalu ingat pemberantasan buta huruf? Itu nanti teman-teman boleh Google. Kalau ada foto Soekarno di papan tulis menulis A, I, U, E, O tahun 47 atau 48. Lalu banner di atasnya itu tulisannya menarik sekali. Kalau pemerintah biasanya bikin acara 'Dengan semangat ini ini'. Ini enggak, 'Bantu Kami Berantas Buta Huruf'," kata Anies dikutip Pifa dari detiknews.com (30/7). Senada dengan hal itu, Prabowo Subianto juga memberikan kritik serupa terhadap bidang pendidikan yang berlangsung selama pemerintahan Jokowi. Prabowo menyoroti perlu adanya peningkatan mutu para guru sebagai tonggak pendidikan bagi generasi muda bangsa. Menurutnya, mutu guru masih terbilang terbelakang dalam sejumlah program pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintahan Jokowi. "Pendidikan adalah kunci dari kebangkitan kita sebagai bangsa, jadi saya kira itu kita terus harus investasi di bidang pendidikan, kita harus perbaiki, kita harus bantu guru-guru untuk jadi lebih hebat," kata Prabowo. Prabowo menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan untuk mengangkat kemampuan guru-guru agar lebih hebat dalam mendidik generasi penerus. Selain itu, dia juga mengatakan bahwa perbaikan pada bidang pendidikan harus seimbang dengan peningkatan ekonomi serta kualitas kesehatan anak-anak dan ibu yang menjadi elemen penting dalam menutupi kekurangan pendidikan. (hs)