Data IPM Kubu Raya 2023 tertinggi di Kalbar. (Prokopim Kubu Raya)

PIFA, Lokal - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2022 Indeks Pembanguanan Manusia (IPM) Kabupaten Kubu Raya tertinggi di Kalimantan Barat dengan skor sebesar 68,91 poin. Meningkat 0,75 poin dari IPM di tahun 2021 yang sebesar 68,16. 

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan peningkatan IPM terjadi pada semua dimensi dasar, yakni dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pendidikan, dan dimensi standar hidup layak. 

"Kalau dengan kota, IPM Kubu Raya tidak untuk dibandingkan. Karena Kubu Raya lingkupnya kabupaten, sehingga kota itu perbandingannya juga harus dengan kota. Jadi di tingkat kabupaten, IPM Kubu Raya tingkat pertama di Kalimantan Barat," ujarnya, kemarin.

Muda ditemui usai membuka kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024, Kamis (19/1/2023) menjelaskan, keberhasilan IPM Kubu Raya tidak semata terkait angka.

Melainkan harus dilihat bahwa capaian tersebut menunjukkan liniernya statistik yang ada dengan berbagai percepatan yang telah dilakukan pemerintah daerah di berbagai sektor. Misalnya pembangunan infrastruktur jalan yang terukur, di mana kondisi jalan mantap sudah mencapai 70,37 persen. 

"Selain itu, dari sektor pendidikan yang rata-rata lama sekolah yang saat ini sudah cukup baik dari usia tujuh tahun sampai minimal diploma dua," ujarnya. 

Muda juga menuturkan bahwa standar layak hidup dan usia harapan hidup pun terus mengalami kenaikan. Baik dari penurunan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi/Balita (AKB).  

"Berdasarkan data terakhir dari elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada akhir tahun 2022, angka stunting kita 6,8 persen. Angka stunting ini terus turun sejak tahun 2019," tuturnya. 

Muda menjelaskan, semua pencapaian itu nantinya akan diperkuat melalui sumber pendanaan yang berasal dari APBD, APBN, swasta, mitra-mitra pemerintah daerah, dan sumber-sumber lainnya. Sehingga akan semakin terjadi percepatan pembangunan infrastruktur, layanan sosial dasar, inovasi perizinan, dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan. 

"Alhamdulillah, semoga dengan langkah seperti ini akan memudahkan semua pihak. Indeks kebahagiaan dan sebagainya juga menunjukkan indikasi baik. Nah, mudah-mudahan indeks kepuasaan masyarakat juga naik. Semua indikator menunjukkan ada peningkatan dan terlegitimasi dengan sistem data yang baik,” jelasnya. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Kubu Raya Amini Maros mengatakan, untuk RKPD 2024, Kubu Raya akan terus meningkatkan IPM. 

"Karena di IPM itu memuat banyak unsur, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan untuk bagaimana kita bisa lebih meningkatkan lagi pendapatan masyarakat," kata Amini Maros.

Amini Maros menjelaskan, untuk meningkatkan IPM ini, Bappedalitbang akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan angka harapan hidup.

 "Untuk itu kita juga bekerja sama dengan instansi lainnya, seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, dan juga Pekerjaan Umum," ujarnya. (ap)

PIFA, Lokal - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2022 Indeks Pembanguanan Manusia (IPM) Kabupaten Kubu Raya tertinggi di Kalimantan Barat dengan skor sebesar 68,91 poin. Meningkat 0,75 poin dari IPM di tahun 2021 yang sebesar 68,16. 

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan peningkatan IPM terjadi pada semua dimensi dasar, yakni dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pendidikan, dan dimensi standar hidup layak. 

"Kalau dengan kota, IPM Kubu Raya tidak untuk dibandingkan. Karena Kubu Raya lingkupnya kabupaten, sehingga kota itu perbandingannya juga harus dengan kota. Jadi di tingkat kabupaten, IPM Kubu Raya tingkat pertama di Kalimantan Barat," ujarnya, kemarin.

Muda ditemui usai membuka kegiatan Konsultasi Publik Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024, Kamis (19/1/2023) menjelaskan, keberhasilan IPM Kubu Raya tidak semata terkait angka.

Melainkan harus dilihat bahwa capaian tersebut menunjukkan liniernya statistik yang ada dengan berbagai percepatan yang telah dilakukan pemerintah daerah di berbagai sektor. Misalnya pembangunan infrastruktur jalan yang terukur, di mana kondisi jalan mantap sudah mencapai 70,37 persen. 

"Selain itu, dari sektor pendidikan yang rata-rata lama sekolah yang saat ini sudah cukup baik dari usia tujuh tahun sampai minimal diploma dua," ujarnya. 

Muda juga menuturkan bahwa standar layak hidup dan usia harapan hidup pun terus mengalami kenaikan. Baik dari penurunan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi/Balita (AKB).  

"Berdasarkan data terakhir dari elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) pada akhir tahun 2022, angka stunting kita 6,8 persen. Angka stunting ini terus turun sejak tahun 2019," tuturnya. 

Muda menjelaskan, semua pencapaian itu nantinya akan diperkuat melalui sumber pendanaan yang berasal dari APBD, APBN, swasta, mitra-mitra pemerintah daerah, dan sumber-sumber lainnya. Sehingga akan semakin terjadi percepatan pembangunan infrastruktur, layanan sosial dasar, inovasi perizinan, dan inovasi pelayanan administrasi kependudukan. 

"Alhamdulillah, semoga dengan langkah seperti ini akan memudahkan semua pihak. Indeks kebahagiaan dan sebagainya juga menunjukkan indikasi baik. Nah, mudah-mudahan indeks kepuasaan masyarakat juga naik. Semua indikator menunjukkan ada peningkatan dan terlegitimasi dengan sistem data yang baik,” jelasnya. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Kubu Raya Amini Maros mengatakan, untuk RKPD 2024, Kubu Raya akan terus meningkatkan IPM. 

"Karena di IPM itu memuat banyak unsur, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan untuk bagaimana kita bisa lebih meningkatkan lagi pendapatan masyarakat," kata Amini Maros.

Amini Maros menjelaskan, untuk meningkatkan IPM ini, Bappedalitbang akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan angka harapan hidup.

 "Untuk itu kita juga bekerja sama dengan instansi lainnya, seperti Dinas Pendidikan, Kesehatan, Pertanian, dan juga Pekerjaan Umum," ujarnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar