Iran Serukan Kawasan Bebas Nuklir, Asalkan Israel Juga Terlibat
Internasional | Kamis, 26 Juni 2025
PIFA, Internasional - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, dengan syarat Israel juga tidak memilikinya.
“Iran siap bekerja sama untuk meningkatkan keamanan dan memperkuat stabilitas serta perdamaian di kawasan tersebut,” kata Pezeshkian dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi pada Rabu (25/6).
Presiden Iran menegaskan pentingnya keterlibatan Israel dalam komitmen tersebut. “Kami setuju untuk menciptakan kawasan yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, tentu saja, dengan syarat bahwa kawasan itu juga mencakup Israel, karena tindakan negara ini baru-baru ini tidak memberikan ruang bagi kepercayaan apa pun padanya,” ujar Pezeshkian.
Ketegangan kawasan memuncak sejak 13 Juni lalu ketika Israel meluncurkan serangan besar terhadap Iran dengan tuduhan adanya program nuklir militer rahasia. Iran kemudian membalas dengan menyerang target militer di Israel, yang diikuti oleh serangan pesawat bomber Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar pada 23 Juni. Situasi memanas hingga akhirnya Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang berlaku mulai Selasa (24/6) dan diharapkan menjadi akhir dari "perang 12 hari".
Sebelumnya, Iran juga mendesak agar fasilitas nuklir Israel diawasi oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Perwakilan Tetap Iran Amir Saeid Iravani menyatakan, “Dewan Keamanan PBB harus segera bertindak berdasarkan Bab 7 Piagam PBB dan memperbaiki ketidakadilan dan pelanggaran berat tersebut dengan menempatkan fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan Badan (IAEA).”