Irit dan Bertenaga No Debat! GEAR ULTIMA Berhasil Tembus 74,5 KM/Liter dan Libas Medan Pegunungan
Otomotif | Rabu, 4 Juni 2025
Irit dan Bertenaga No Debat! GEAR ULTIMA Berhasil Tembus 74,5 KM/Liter dan Libas Medan Pegunungan
Otomotif | Rabu, 4 Juni 2025
Sports
PIFA, Sports - Mantan pelatih Thailand, Witthaya Laohakul, memandang program naturalisasi PSSI untuk memperkuat timnas Indonesia tak akan sukses. Meskipun timnas Indonesia saat ini diperkuat oleh pemain naturalisasi dan telah menunjukkan hasil positif, seperti menembus 16 besar Piala Asia 2023 dan berpeluang lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai mengalahkan Vietnam di dua laga terakhir, Laohakul tetap skeptis terhadap program ini. Naturalisasi Tak Sukses? Sebagai informasi, PSSI masih melanjutkan program naturalisasi dengan mengintegrasikan pemain-pemain baru seperti Calvin Verdonk dan Jens Raven yang sedang dalam proses pengesahan. Namun, Laohakul berpendapat bahwa naturalisasi tidak dapat dijadikan solusi jangka panjang. "Dalam jangka pendek tidak apa-apa (naturalisasi). Untuk jangka panjang menurut saya tidak bisa sukses,," ucap Laohakul, seperti dikutip dari Suara.com. Laohakul juga menekankan pentingnya pembinaan pemain muda untuk mencapai stabilitas timnas. "Itu sebabnya kami perlu memiliki stabilitas dari pemain level muda hingga akademi," tegasnya. Agenda terdekat timnas Indonesia adalah Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan pertandingan melawan Irak dan Filipina pada Juni 2024 mendatang. Perjalanan Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup F menjadi panggung bagi perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026, bersama Irak, Vietnam, dan Filipina. Dalam empat laga yang telah dilakoni, Garuda duduk manis di posisi kedua klasemen grup dengan koleksi 7 poin. Catatan poin ini memberikan dorongan bagi Timnas Indonesia dalam upaya merebut tiket menuju putaran berikutnya. Mereka telah mengamankan dua kemenangan dan satu hasil imbang dari empat pertandingan sebelumnya. Awalnya, Timnas Indonesia harus menghadapi kekalahan dari tuan rumah Irak (1-5) dalam laga perdana. Namun, kekecewaan itu tidak berkepanjangan, karena Garuda mampu meraih hasil imbang 1-1 melawan Filipina dalam laga kedua. Beruntung, semangat tim bangkit kembali dan mencatatkan dua kemenangan meyakinkan melawan Vietnam. Mereka menang tipis 1-0 di GBK, lalu menggulung Vietnam 3-0 di My Dinh National Stadium. Kini, fokus Timnas Indonesia tertuju pada dua laga tersisa di fase grup, melawan Irak pada 6 Juni 2024 dan Filipina pada 11 Juni 2024. Kedua pertandingan ini akan digelar di kandang sendiri, di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hanya dibutuhkan tiga poin lagi bagi Timnas Indonesia untuk melangkah ke babak selanjutnya. Meskipun perjalanan menuju Piala Dunia 2026 masih panjang, semangat juang skuad Shin Tae-yong tetap membara. (yd)
Sports
PIFA, Sports - Pesepak bola andalan Liverpool, Ibrahima Konate, tidak menyia-nyiakan jeda kompetisi dengan melakukan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Setelah menyelesaikan tugasnya bersama Liverpool dan Timnas Prancis, Konate memanfaatkan waktu luang pada akhir bulan Juni atau bulan Dzulhijjah dalam kalender Islam untuk menjalankan ibadah haji. Sebagai seorang Muslim, Ibrahima Konate merasa penting untuk memanfaatkan momentum ini dan melaksanakan salah satu rukun Islam yang sangat berarti. Baru-baru ini, beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan Konate baru saja mendarat di bandara Arab Saudi. Dalam video tersebut, ia terlihat mengenakan pakaian ihram, pakaian khusus yang dikenakan oleh jamaah haji saat melaksanakan ibadah haji. Ibrahima Konate juga mengungkapkan persiapannya untuk perjalanan ibadah haji. Ia menyebut bahwa ia telah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik dan merasa nyaman menggunakan platform tertentu untuk membantu pengorganisasian perjalanan ibadah hajinya. Konate menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam menjalankan ibadah haji, meskipun menjadi seorang atlet profesional yang sibuk dengan jadwal kompetisi. Tindakan Ibrahima Konate ini tidak hanya memperlihatkan dedikasinya sebagai seorang pesepak bola, tetapi juga sebagai seorang Muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Ia mengambil kesempatan ini untuk menyatukan diri dengan jutaan umat Muslim dari seluruh dunia yang sedang melaksanakan ibadah haji, mencari kedekatan dengan Tuhan dan mendapatkan spiritualitas yang mendalam. Tindakan Konate ini juga bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para penggemarnya, untuk menjalankan ibadah dengan penuh dedikasi dan semangat, meskipun memiliki jadwal yang padat atau kesibukan dalam karier mereka. Ibrahima Konate menunjukkan bahwa komitmen terhadap agama dan spiritualitas tidak harus terhalang oleh kesuksesan dan popularitas di dunia sepak bola. (hs)
Pifabiz
PIFAbiz - Polres Metro Jakarta Selatan menangkap musisi ternama Fariz RM terkait dugaan penyalahgunaan narkotika. Penangkapan ini dikonfirmasi oleh Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Andri Kurniawan.“Benar inisial FRM diamankan,” ujar Andri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (tanggal tidak disebutkan).Namun, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai penangkapan tersebut. Fariz RM saat ini masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Metro Jakarta Selatan. “Sudah dibawa ke Polres Metro Jaksel. Masih diperiksa,” tambah Andri.Rekam Jejak Kasus Narkoba Fariz RMFariz RM bukan pertama kali berurusan dengan hukum terkait kasus narkotika. Musisi yang dikenal dengan lagu Panggung Perak ini sebelumnya telah tiga kali tertangkap dalam kasus serupa.Pertama kali, ia ditangkap pada 28 Oktober 2007 di kawasan Jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dalam penangkapan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa 1,5 linting ganja seberat 5 gram yang disimpan dalam bungkus rokok.Kemudian, pada tahun 2015, Fariz kembali tertangkap saat mengisap ganja di rumahnya di Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. Polisi menemukan barang bukti berupa ganja yang disimpan di sebuah asbak di atas meja.Terakhir, Fariz kembali ditangkap pada 24 Agustus 2018 di kediamannya. Dalam penggeledahan, polisi menemukan barang bukti berupa dua paket plastik klip yang diduga berisi sabu, sembilan butir Alprazolam, dua butir Dumolid, serta alat isap sabu.Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mendalami kasus terbaru yang melibatkan musisi senior tersebut. Belum ada keterangan lebih lanjut mengenai barang bukti yang disita atau kemungkinan adanya pihak lain yang turut diamankan dalam kasus ini.