Diistimewakan, 3 orang di dunia saat ini tak perlu paspor saat berpergian ke Luar Negeri. (Ilustrasi: Freepik)

Diistimewakan, 3 orang di dunia saat ini tak perlu paspor saat berpergian ke Luar Negeri. (Ilustrasi: Freepik)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleIstimewa! 3 Orang Ini Tak Perlu Paspor untuk Bepergian ke Luar Negeri, Kok Bisa?

Istimewa! 3 Orang Ini Tak Perlu Paspor untuk Bepergian ke Luar Negeri, Kok Bisa?

Dunia | Sabtu, 5 Agustus 2023

PIFA, Lifestyle - Paspor telah menjadi identitas resmi yang diperlukan oleh hampir setiap individu yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Namun, terdapat tiga individu pemegang gelar istimewa yang tak perlu paspor untuk bepergian.

Dilansir oleh News18 pada Sabtu, 5 Agustus 2023, Raja Charles III dari Inggris, Kaisar Naruhito, dan Permaisuri Masako dari Jepang adalah tiga tokoh yang tak memerlukan paspor untuk pergi ke luar negeri.

Bagi raja atau ratu Kerajaan Inggris, termasuk pendahulu Raja Charles III, paspor tidak lagi menjadi kebutuhan ketika mereka ingin berkelana ke luar negeri. Sebaliknya, mereka hanya perlu membawa sebuah dokumen yang dikeluarkan atas nama mereka.

Dokumen ini berisi permintaan resmi dari Sekretaris Kerajaan Inggris kepada negara yang akan dikunjungi agar memberikan izin kepada pemegang dokumen untuk melewati wilayah mereka dengan bebas tanpa hambatan. Dokumen ini juga meminta bantuan dan perlindungan yang mungkin diperlukan selama perjalanan. Hal ini menandakan penghargaan khusus terhadap status kerajaan yang tinggi dan menghormati kedudukan monarki dalam urusan diplomatik internasional.

Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako dari Jepang juga menikmati hak istimewa serupa. Berdasarkan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Jepang pada tanggal 10 Mei 1971, sangat tidak pantas bagi kaisar atau permaisuri untuk memiliki paspor atau menjalani prosedur imigrasi dan visa seperti warga negara biasa. Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa paspor diplomatik hanya dikeluarkan untuk anggota keluarga Kekaisaran lainnya, seperti putra mahkota dan putri.

Tidak hanya itu, kementerian luar negeri dari kedua negara, Inggris dan Jepang, memiliki peran dalam memberi tahu negara tujuan tentang kedatangan Kaisar dan Permaisuri sebelum mereka tiba. Tindakan ini menegaskan kedudukan dan penghargaan terhadap pemimpin monarki dalam lingkup internasional.

Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua anggota keluarga kerajaan memegang hak istimewa ini. Misalnya, istri Raja Inggris saat ini, Permaisuri Camilla, tetap diharuskan memiliki paspor diplomatik jika dia ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. (ad)

Rekomendasi

Foto: Waspadai Tantrum karena Gawai, Psikolog: Bisa Jadi Tanda Awal Anak Kecanduan | Pifa Net

Waspadai Tantrum karena Gawai, Psikolog: Bisa Jadi Tanda Awal Anak Kecanduan

Lifestyle
| Jumat, 4 Juli 2025
Foto:   Kisah Heroik Nelayan Jembrana Selamatkan Korban KMP Tunu, Seorang Anak Peluk Jasad Ayahnya | Pifa Net

Kisah Heroik Nelayan Jembrana Selamatkan Korban KMP Tunu, Seorang Anak Peluk Jasad Ayahnya

Nasional
| Senin, 7 Juli 2025
Foto: AC Milan Menang Lagi, tapi Masih Tertahan di Peringkat Kesembilan Serie A | Pifa Net

AC Milan Menang Lagi, tapi Masih Tertahan di Peringkat Kesembilan Serie A

Italia
| Selasa, 6 Mei 2025
Foto: Golkar Serahkan Kasus Ridwan Kamil ke Proses Hukum, Bahlil: Biarlah Berjalan Sesuai Aturan | Pifa Net

Golkar Serahkan Kasus Ridwan Kamil ke Proses Hukum, Bahlil: Biarlah Berjalan Sesuai Aturan

Jawa Barat
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Sukatani Buka Suara Usai Lagu "Bayar Bayar Bayar" Jadi Sorotan | Pifa Net

Sukatani Buka Suara Usai Lagu "Bayar Bayar Bayar" Jadi Sorotan

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Viral Tiktokers Asal Pontianak Hina dan Sebut Semua Guru Koruptor | Pifa Net

Viral Tiktokers Asal Pontianak Hina dan Sebut Semua Guru Koruptor

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Sepanjang 2024, Satpol PP Pontianak Jaring 588 Pelanggar Asusila | Pifa Net

Sepanjang 2024, Satpol PP Pontianak Jaring 588 Pelanggar Asusila

Pontianak
| Kamis, 9 Januari 2025
Foto: Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!" | Pifa Net

Syok Dipanggil 'Pak Presiden', Dedi Mulyadi Gercep Ingatkan: "Presiden Saya Prabowo, 2 Periode!"

Jabar
| Kamis, 15 Mei 2025
Foto: Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini | Pifa Net

Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini

Jakarta
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Skuad Garuda Semakin Lengkap di Sydney, Siap Hadapi Tim Kangguru | Pifa Net

Skuad Garuda Semakin Lengkap di Sydney, Siap Hadapi Tim Kangguru

Australia
| Selasa, 18 Maret 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Pemerintah Perkuat Surveilans dan Karantina Guna Antisipasi Covid-19 Varian Omicron yang Meningkat Kasus Globalnya | Pifa Net

Pemerintah Perkuat Surveilans dan Karantina Guna Antisipasi Covid-19 Varian Omicron yang Meningkat Kasus Globalnya

Berita Nasional, PIFA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Pemerintah Indonesia akan terus memperkuat surveilans dan karantina sebagai upaya untuk mengantisipasi naiknya kasus Covid-19 varian Omicron yang dalam sepekan terakhir ini signifikan peningkatan kasus globalnya. Budi melaporkan, kasus Omicron global meningkat delapan kali lipat, dari yang sebelumnya 7.900 kini menjadi 62.342 kasus.  “Kami dengan bantuan TNI, Polri, dan Kemendagri akan memperkuat proses surveilans dan juga karantina di pintu masuk-pintu masuk laut dan darat,” kata Menkes Budi dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (20/12) yang digelar secara virtual.  Menkes menambahkan, tingkat positivity rate pelaku perjalanan yang masuk melalui jalur darat dan laut cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan jalur udara. “Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk. Kita sudah amati, semua kita tes PCR dan genome sequencing, ternyata pintu masuk laut dan pintu masuk darat jauh lebih tinggi positivity rate-nya dibandingkan pintu masuk udara,” ungkapnya.  Selain dengan tes whole genome sequencing (WGS), lanjut Menkes, pihaknya juga menggunakan tes PCR dengan metode S gene target failure (STGF) yang dapat lebih cepat mendeteksi varian COVID-19. “Tes PCR dengan SGTF berfungsi sebagai marker jadi tidak 10 persen seperti WGS tapi kemungkinan besar bisa mendeteksi Omicron dalam waktu 4-6 jam saja, sedangkan WGS membutuhkan 3-5 hari,” terang dia. Terkait kasus Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia, Menkes dalam rilis Setkab RI (21/12) menegaskan bahwa semua kasus tersebut berasal dari luar negeri atau imported case. “Sekarang kita sudah bisa mengonfirmasi bahwa tenaga kebersihan tersebut kenanya pada tanggal 8 Desember berasal dari pelaku perjalanan luar negeri seorang wanita Indonesia yang datang pada tanggal 27 November dari Nigeria. Jadi sudah terbukti bahwa semua kasus yang ada di Indonesia adalah imported case,” lanjutnya.  Lebih lanjut, Budi menuturkan, pengetatan pintu kedatangan negara pun dilakukan pemerintah untuk mencegah adanya kasus imported case terutama varian Omicron. “Perlu kita perketat kedatangan luar negeri kita dan karantina kita agar kasus-kasus yang datang dari Nigeria, yang datang dari London, yang datang dari Guyana, Amerika ini bisa terus kita jaga,” tutupnya. 

Jakarta
| Selasa, 17 Mei 2022

Lokal

Foto: Profil Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya 2009-2014 dan 2019-2024 | Pifa Net

Profil Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya 2009-2014 dan 2019-2024

PIFA, Lokal - H. Muda Mahendrawan, S.H., M.Kn, adalah salah satu figur utama dalam dunia kepemimpinan dan pemerintahan Indonesia yang patut diperhatikan. Lahir pada tanggal 17 Agustus 1970 di Pontianak, beliau telah mengukir prestasi gemilang dalam menjalankan tugasnya sebagai Bupati Kubu Raya. Dikenal sebagai penggagas tagline 'Kubu Raya Menanjak', Muda Mahendrawan telah menciptakan dampak positif yang signifikan di wilayahnya. Muda Mahendrawan memulai karirnya dalam dunia pemerintahan sebagai Bupati Kubu Raya pada tahun 2008. Keberhasilannya di masa jabatan pertamanya mengukuhkan namanya sebagai pemimpin yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakatnya. Kualitas kepemimpinannya mengantarkannya pada pemilihan kembali sebagai Bupati Kubu Raya untuk masa jabatan 2018-2023, yang menunjukkan dukungan dan kepercayaan yang besar dari masyarakatnya. Salah satu hal yang membuat Muda Mahendrawan begitu dikenal adalah tagline yang diusungnya, yaitu 'Kubu Raya Menanjak'. Tagline ini bukan sekadar slogan kosong, melainkan sebuah visi yang menjadi landasan bagi pembangunan wilayah Kubu Raya dan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan tekad kuat dan komitmen yang tinggi, Bupati Muda Mahendrawan berusaha mewujudkan visi ini menjadi kenyataan yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Salah satu aspek yang membuat Muda Mahendrawan menjadi pemimpin yang inspiratif adalah latar belakang pendidikannya yang kuat. Ia adalah anak kelima dari Prof. H. Mahmud Akil, S.H., dan Puspitawati Mahmud Akil, seorang tokoh akademis yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Tanjungpura (Untan) selama dua periode pada tahun 1991-1999. Dalam keluarganya, pendidikan bukanlah sekadar tradisi, melainkan sebuah nilai yang dijunjung tinggi. Muda Mahendrawan menunjukkan keteguhan semangatnya dalam mengejar pendidikan. Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura pada tahun 1994, membuktikan kecintaannya terhadap ilmu hukum. Kepenjuruan pendidikannya berlanjut saat ia mengambil Pendidikan Spesialis Magister Notariat di Universitas Gadjah Mada dari tahun 1995 hingga 1998. Pendidikan di tingkat magister ini memberikannya pemahaman yang lebih mendalam mengenai hukum dan administrasi. Tidak hanya berhenti pada level pendidikan, Muda Mahendrawan juga berperan aktif dalam memajukan daerahnya. Ia mendirikan kantor Notaris dan PPAT di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, sebagai wujud nyata komitmennya untuk memberikan pelayanan hukum yang berkualitas kepada masyarakat. Tindakan ini mencerminkan peran aktifnya dalam memastikan bahwa warga Kubu Raya memiliki akses mudah ke layanan hukum yang mereka butuhkan.

Kubu Raya
| Jumat, 1 September 2023

Lokal

Foto: RSUD Soedarso Kian Modern, Dewan: Minimalisir Warga Berobat ke Kuching | Pifa Net

RSUD Soedarso Kian Modern, Dewan: Minimalisir Warga Berobat ke Kuching

Berita Lokal, PIFA – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Suriansyah berharap keberadaan fasilitas modern yang ada di tower A dan B RSUD dr Soedarso, bisa memberikan pelayanan kesehatan prima bagi masyarakat Kalbar. Sehingga, masyarakat tak lagi pergi berobat ke daerah lain, bahkan sampai ke luar negeri. Sebab diketahui, tak sedikit warga Kalbar rela ke luar negeri, terutama ke Kuching, Malaysia demi mengejar fasilitas kesehatan yang baik. “Diresmikannya gedung baru ini, kita harapkan jumlah pasien yang harus berobat ke Kuching itu dapat diminimalisir,” kata Suriansyah, kemarin. Dengan demikian, jika hal itu bisa diwujudkan, maka dana yang terkucur ke luar negeri bisa ditekan. Selain itu, menghemat pengeluaran bagi masyarakat. Sebab, biaya berobat di Kuching, lebih mahal ketimbang di Kalbar. “Sehingga terjadi penghematan devisa, atau penghematan anggaran berobat bagi masyarakat Kalbar,” jelasnya. Menurut Suriansyah, hal ini memang sangat penting, seharusnya pelayanan kesehatan itu cukup dilakukan di dalam negeri saja. Sebab, kapasitas dokter atau tenaga medis di tanah air tak kalah saing dengan luar negeri. “Karena sebenarnya kemampuan dokter di Kalbar harusnya juga setara,” ujarnya. Dia juga mendorong, pihak RSUD dan Pemprov Kalbar untuk meningkatkan kapabilitas jajaran tenaga medis yang ada. Dengan kemampuan yang sebanding dengan tenaga medis di rumah sakit luar daerah bahkan luar negeri. “Kemampuan dokter-dokter yang menangani pasien dapat ditingkatkan setara dengan rumah sakit di Jakarta atau di Kuching khususnya, dan Malaysia pada umumnya sehingga kita tidak perlu tergantung pada pelayanan kesehatan tempat lain,” paparnya. Di sisi lain, Suriansyah juga menyoroti biaya pelayanan rumah sakit ini. Dia berharap, meskipun sudah memiliki fasilitas serta sarana dan prasarana lebih modern, tetapi biaya tetap harus terjangkau. “Masyarakat mengharapkan biaya perawatan di Soedarso ini, terjangkau terutama bagi mereka berpenghasilan rendah. Apalagi seharusnya RSUD Soedarso mampu melayani kelas III,” katanya. Dengan biaya terjangkau dan pelayanan BPJS yang baik, maka masyarakat kata Suriansyah, tidak lagi merasa bimbang dan khawatir saat berobat ke Soedarso.  “Sehingga masyarakat dengan penghasilan rendah pun tidak lagi menderita, tidak lagi putus asa, tidak lagi harus memikirkan dana untuk melanjutkan perawatan sakit yang dideritanya,” pungkas Suriansyah. (ap) 

Pontianak
| Kamis, 11 Agustus 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5