Isu Kasus Cacar Monyet di Sintang, Kenali Ciri-ciri dan Pencegahannya
Sintang | Rabu, 4 Desember 2024
PIFA, Lifestyle - Masyarakat kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dihebohkan dengan seorang warga berinisal B mengalami bintil-bintil di sekujur tubuh dan diduga menderita cacar monyet. Pemuda tersebut kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M DJoen Sintang.
Namun, Direktur RSUD Ade M Djoen Sintang, Ridwan Tony Hasiholan Pane membantah isu yang beredar di media sosial yang menyatakan bahwa rumah sakit merawat pasien cacar monyet tersebut.
Cacar monyet adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus yang dituarkan melalui binatang (zoonosis). Penyebab cacar monyet ialah sebuah virus bernama monkeypox. Seperti namanya, monyet mrupakan inang utama dari virus ini.
Cacar Monyet menjadi perhatian global dan telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh WHO. Informasi mengenai penyakit ini begitu penting, mengingat sudah mulai ada kasus akibat virus cacar monyet di dalam negeri. Hal ini menandakan perlunya kewaspadaan tinggi di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Apabila terkena virus, gejala pertama akan terlihat dalam rentang waktu 6 - 16 hari setelah paparan tersebut. Masa inkubasinya bisa berlangsung antara 6 - 13 hari, atau dalam waktu lebih lama, yaitu sekitar 5 - 21 hari. Meskipun belum memperlihatkan gejala langsung, sesorang yang terpapar masih tetap dapat menularkan monkeypox kepada individu lainnya.
Gejala atau ciri-ciri monkeypox ini adalah:
- Demam. Kondisi ini merupakan tanda awal yang menunjukkan seseorang terinfeksi monkeypox. Gejala ini biasanya datang sejak hari pertama hingga lima hari seusai terkena virus.
- Sakit kepala parah. Selama demam, penderitanya juga akan merasakan sakit kepala tidak tertahankan.
- Lemas. Merupakan salah satu ciri umum yang mengindikasikan seseorang terkena infeksi.
- Membengkaknya kelenjar getah bening. Gejala ini menunjukkan perbedaan cacar monyet dan cacar air. Dapat terjadi pada bagian leher, selangkangan, maupun ketiak.
- Ruam. Penderita mengalaminya hingga selama 3 minggu di dekat anus, kelamin, mulut, wajah, serta dekat mata. Pada 24 jam awal terlihat seperti bercak, lesi, maupun bintik kemerahan.
- Kemudian setelah 4 hari, akan beralih menjadi bintik berisi nanah dan cairan. Setelah enam hari, ruam mengering dan berubah jadi keropeng sekitar hari kesepuluh.
- Kelelahan. Fisik penderita dapat mengalami kelelahan, sehingga sulit beraktivitas.
- Nyeri otot dan punggung, termasuk ke dalam gejala sampingan.
- Gangguan pernapasan. Beberapa penderita mengalami hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan batuk.
Tindakan Pencegahan
Sebagai langkah menghindari resiko terpapar, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu:
- Menghindari melakukan interaksi terhadap hewan dengan potensi sebagai penyebar virus. Pencegahan kontak ini juga meliputi hewan mati maupun sakit di wilayah terjadinya cacar monyet.
- Menghindari interaksi terhadap benda yang pernah berkontak dengan hewan yang sakit.
- Memisahkan orang yang berrisiko tinggi terkena infeksi dengan pasien.
- Mencuci tangan dengan benar setelah berkontak dengan hewan sakit maupun pasien.
- Memakai APD ketika merawat orang yang terpapar.
- Melakukan proses memasak daging dengan tepat.
Meskipun sifat cacar monyet merupakan self-limiting disease atau bisa sembuh sendiri, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan gejala-gejala seperti pembahasan di atas. Apalagi jika baru saja bepergian keluar negeri atau wilayah yang terpapar. (ly)