Penampakan banjir di Madian, Lembah Swat, Pakistan pada Sabtu (27/8/2022), jalanan hancur. (Foto: AFP/Abdul Majeed)

Penampakan banjir di Madian, Lembah Swat, Pakistan pada Sabtu (27/8/2022), jalanan hancur. (Foto: AFP/Abdul Majeed)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalJadi Bencana Skala Epik, Banjir Pakistan Tewaskan Lebih dari Seribu Orang

Jadi Bencana Skala Epik, Banjir Pakistan Tewaskan Lebih dari Seribu Orang

Pakistan | Minggu, 28 Agustus 2022

Berita Internasional, PIFA - Banjir musiman yang melanda Pakistan sejak Juni lalu menyebabkan 1.033 orang tewas dan setidaknya satu juta rumah hancur. Menanggapi musibah tersebut, pemerintah setempat menetapkan banjir itu sebagai "bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim dengan proporsi epik".

Sebagai informasi, banjir disebut imbas dari musim hujan monsun barat. Hujan ini biasanya berlangsung pada akhir Juni hingga September.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengatakan, bencana tersebut disebabkan oleh perubahan iklim. 

"33 juta telah terdampak, dengan cara yang berbeda; angka tunawisma terakhir sedang dinilai. Penilaian kebutuhan sedang dilakukan, kita harus membuat flash banding internasional PBB; ini bukan tugas satu negara atau satu provinsi, ini adalah bencana yang disebabkan oleh iklim," terangnya, seperti dikutip dari Reuters (28/8).

Dia menambahkan bahwa provinsi selatan Sindh, menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dalam beberapa hari terakhir. Sherry Rehman telah meminta 1 juta tenda untuk orang-orang yang terkena dampak.

Terpisah, menurut Menteri Perencanaan dan Pembangunan Ahsan Iqbal mengatakan lebih dari 30 juta orang terdampak itu mewakili sekitar 15% dari populasi negara Asia Selatan per 25 Agustus lalu. Namun berdasarkan data terbaru hari ini, pada (28/8), Menteri Perubahan Iklim Pakistan menyebut banjir telah merendam seperempat atau 25 persen wilayah negaranya. (yd)

Rekomendasi

Foto: AHY Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025-2030 | Pifa Net

AHY Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2025-2030

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Berita Duka, Ayah Irish Bella Meninggal Dunia | Pifa Net

Berita Duka, Ayah Irish Bella Meninggal Dunia

Pifabiz
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Mohamed Salah Samai Aguero di Puncak Top Skor Liga Inggris Sepanjang Masa | Pifa Net

Mohamed Salah Samai Aguero di Puncak Top Skor Liga Inggris Sepanjang Masa

Inggris
| Minggu, 9 Maret 2025
Foto: Hasil Laga Perdana Piala Asia U-20 2025: Garuda Muda Dibantai Iran 3-0 | Pifa Net

Hasil Laga Perdana Piala Asia U-20 2025: Garuda Muda Dibantai Iran 3-0

China
| Jumat, 14 Februari 2025
Foto: Daftar Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan | Pifa Net

Daftar Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Berat Badan

Indonesia
| Minggu, 19 Januari 2025
Foto: WhatsApp Jadi Sasaran Serangan Spyware dari Paragon Solutions, 90 Pengguna Jadi Korban | Pifa Net

WhatsApp Jadi Sasaran Serangan Spyware dari Paragon Solutions, 90 Pengguna Jadi Korban

Indonesia
| Minggu, 2 Februari 2025
Foto: PSSI:Naturalisasi Dean, Joey, dan Emil Bawa Garuda Selangkah Lebih Dekat ke Panggung Dunia | Pifa Net

PSSI:Naturalisasi Dean, Joey, dan Emil Bawa Garuda Selangkah Lebih Dekat ke Panggung Dunia

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Siswa SMP Muhammadiyah 1 Pontianak Raih Prestasi di Lomba Cepat Tepat IPA Pekan Kimia FKIP Untan 2025 | Pifa Net

Siswa SMP Muhammadiyah 1 Pontianak Raih Prestasi di Lomba Cepat Tepat IPA Pekan Kimia FKIP Untan 2025

Pontianak
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Derby Milan Berakhir Imbang, Gol Telat De Vrij Selamatkan Inter | Pifa Net

Derby Milan Berakhir Imbang, Gol Telat De Vrij Selamatkan Inter

Italia
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Feyenoord Kalahkan AC Milan di De Kuip, Gol Cepat Paixao Jadi Pembeda | Pifa Net

Feyenoord Kalahkan AC Milan di De Kuip, Gol Cepat Paixao Jadi Pembeda

Italia
| Kamis, 13 Februari 2025

Berita Terkait

Teknologi

Foto: Meta Eksplorasi Pengembangan Robot Humanoid untuk Masa Depan | Pifa Net

Meta Eksplorasi Pengembangan Robot Humanoid untuk Masa Depan

PIFA.CO.ID, TEKNO - Perusahaan teknologi Meta dikabarkan tengah mengeksplorasi pengembangan teknologi baru dalam bidang robot humanoid dengan membentuk tim baru di divisi perangkat keras Reality Labs. Tim ini berfokus pada pengembangan robot serbaguna yang berpotensi membantu pekerjaan rumah.Dilansir dari Tech Crunch pada Sabtu, tim robotika Meta ini dipimpin oleh March Whitten, mantan CEO startup mobil otonom Cruise, yang juga memiliki pengalaman di Amazon, Microsoft, dan Sonos.Selain perangkat keras, tim ini juga akan mengembangkan perangkat lunak robotika serta kecerdasan buatan (AI) guna mendukung kapabilitas robot yang dikembangkan.Untuk tahap awal, Meta tidak berencana menciptakan robot dengan mereknya sendiri. Sebaliknya, eksekutif Meta, termasuk Chief Technology Officer (CTO) Andrew Bosworth, menyebut bahwa perusahaan ingin membangun fondasi perangkat keras yang dapat dikembangkan lebih lanjut oleh industri robotika. Pendekatan ini serupa dengan peran Google dalam mengembangkan sistem operasi Android untuk ponsel pintar.Meta juga dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah perusahaan robotika, seperti Unitree Robotics dan Figure AI, guna menjajaki kerja sama dalam pengembangan purwarupa (prototype) robot humanoid. Langkah ini memperlihatkan ambisi Meta untuk berkontribusi dalam evolusi teknologi robotika di masa depan.

Dunia
| Minggu, 16 Februari 2025

Nasional

Foto: Indonesia Peringkat ke-13 untuk Kasus Kanker Kandung Kemih, Ini Saran Dokter | Pifa Net

Indonesia Peringkat ke-13 untuk Kasus Kanker Kandung Kemih, Ini Saran Dokter

PIFA, Nasional - Menurut data terbaru dari Global Cancer Observatory tahun 2022, Indonesia ditempatkan di peringkat ke-13 untuk angka pengidap kanker kandung kemih. Disusul oleh peringkat ke-15 untuk angka kematian akibat penyakit tersebut. Hal ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam upaya pencegahan dan penanganan kanker kandung kemih di negara ini. Dr. Andhika Rachman, seorang Konsultan Hematologi-Onkologi Medik yang berpengalaman, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rendahnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang kanker, khususnya kanker kandung kemih. "Pengetahuan masyarakat Indonesia seputar kanker masih sangatlah minim, terutama tentang kanker kandung kemih," ungkapnya dalam sebuah wawancara di Jakarta Pusat pada Sabtu (11/5/2024). Dr. Andhika menyoroti bahwa kanker kandung kemih seringkali tidak mendapat perhatian yang cukup dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, meskipun prevalensinya juga signifikan. Banyak penderita kanker kandung kemih yang terlambat mendapatkan penanganan karena kurangnya pemahaman tentang gejala dan tanda-tanda awal penyakit ini. "Pertama itu diawali dengan gejala-gejala yang painless (tidak menimbulkan rasa nyeri), seperti kencing yang berdarah," jelasnya. Meskipun demikian, dr. Andhika menekankan pentingnya tidak panik ketika mengalami gejala tersebut. Ada beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan darah dalam urine, seperti infeksi saluran kencing, kehamilan, atau adanya batu di saluran kencing. Untuk menghindari penanganan kanker kandung kemih yang terlambat, deteksi dini menjadi krusial. Dr. Andhika merekomendasikan untuk memperhatikan warna dan kondisi urine, serta segera berkonsultasi dengan dokter jika terdapat gejala yang mencurigakan. "Pertama, urine-nya dilihat. Warnanya jernih atau tidak. Sekarang kan lagi musim panas ya, perbanyak minum air putih atau air kelapa deh. Dan dilihat juga, ada infeksi atau tidak begitu ya. Kencingnya berdarah atau tidak," tambahnya. (b)

Indonesia
| Minggu, 12 Mei 2024

Politik

Foto: PDIP Mendominasi Survei Elektabilitas, 10 Parpol Diprediksi Gagal ke Senayan | Pifa Net

PDIP Mendominasi Survei Elektabilitas, 10 Parpol Diprediksi Gagal ke Senayan

PIFA, Politik - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, yang dirilis pada Minggu (12/11/2023), menunjukkan dominasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai partai yang paling diminati pemilih dengan elektabilitas mencapai 24,1 persen. Sementara itu, Gerindra dan Golkar berada di posisi kedua dan ketiga dengan elektabilitas masing-masing 14,4 persen dan 9,3 persen. Menariknya, survei tersebut juga memperlihatkan bahwa sepuluh partai politik (parpol) diprediksi gagal mencapai ambang batas kursi di Senayan karena elektabilitasnya di bawah 4 persen. Partai-partai tersebut antara lain PPP, Perindo, PSI, Hanura, Gelora, Buruh, PKN, PBB, Garuda, dan Ummat. Simulasi elektabilitas partai politik menunjukkan hasil sebagai berikut: 1. PDIP:24,1 persen 2. Gerindra: 14,4 persen 3. Golkar: 9,3 persen 4. PKB: 7,7 persen 5. NasDem: 7,0 persen 6. PKS: 6,2 persen 7. Demokrat: 5,2 persen 8. PAN: 4,3 persen 9. PKB: 3,0 persen 10. Perindo: 1,5 persen 11. PSI: 0,9 persen 12. Hanura: 0,6 persen 13. Gelora: 0,2 persen 14. Buruh: 0,2 persen 15. PKN: 0,1 persen 16. PBB: 0,1 persen 17. Garuda: 0,1 persen 18. Ummat: 0,0 persen Survei nasional ini dilakukan pada 25 Oktober hingga 1 November 2023, dengan melibatkan 1.220 responden yang dipilih melalui metode multistage random sampling. Sampel tersebut berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (hs)

Indonesia
| Minggu, 12 November 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5