Jajaran Produk YAMALUBE Chemical untuk Perawatan Motor yang Lebih Maksimal
Indonesia | Kamis, 27 Maret 2025
Produk YAMALUBE Chemical untuk perawatan motor yang lebih maksimal. (Dok. Yamaha)
Indonesia | Kamis, 27 Maret 2025
Lokal
Berita Kubu Raya, PIFA - Pererat kerjasama antar instansi, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.I.P., M.M., menerima kunjungan silaturahmi Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pontianak bertempat di Ruang Koridor Gedung A Makodam XII/Tpr, pada Senin (14/03/2022). Mayjen TNI Sulaiman Agusto menyambut baik kedatangan Kepala BRI Cabang Pontianak, Bapak Hermawan Sutrisno beserta rombongan di Makodam XII/Tpr. Pada pertemuan tersebut, Bapak Hermawan Sutrisno selaku Kepala BRI Cabang Pontianak yang baru memperkenalkan diri secara singkat kepada Pangdam XII/Tpr. Dirinya berharap kerjasama yang sudah terjalin dengan baik selama ini antara BRI dengan Kodam XII/Tpr dapat terus ditingkatkan. Sedangkan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Sulaiman Agusto mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Kepala BRI Cabang Pontianak. Senada dengan pimpinan BRI, Mayjen TNI Sulaiman Agusto juga berharap sinergi dan kerjasama antara Kodam XII/Tpr dengan BRI dapat terus dijaga dan ditingkatkan khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan prajurit. (ja)
Lifestyle
Berita Lifestyle, PIFA - Ada banyak cara menurunkan berat badan. Namun, tidak semuanya dapat memberikan dampak baik. Bahkan, beberapa diantaranya dianggap bruk bagi kesehatan tubuh. Alih-alih menurunkan berat badan dengan sehat, beberapa cara justru bisa mengganggu kenyamanan tubuh. Dilansir dari CNN, berikut cara diet yang harus dihindari ketika ingin menurunkan berat badan. 1. Tidak makan Memang, melewatkan waktu makan memang berpotensi menurnkan konsumi kalori yang bisa membantu menurunkan berat badan. Hanya saja, cara ini biasanya tidak bisa bertahan dalam jangka waktu panjang. Ahli diet Amy Goodson mengatakan, metabolisme merupakan proses yang tak boleh dilewatkan tubuh. Dengan melewatkan waktu makan, proses metabolisme tidak akan berjalan dengan baik. Mulai dengan sarapan, lalu tetap membakarnya dengan makan sedikit dan sering setiap beberapa jam. Selan itu, makan lebih sering dalam porsi kecil akan membantu mengatasi rasa lapar, yang pada akhirnya membantu mengontrol asupan kalori tubuh. 2. Hanya minum jus detoks Beragam jus detoks kini telah menjadi pilihan banyak masyarakat untuk menurunkan berat bada. Namun, para ahli setuju bahwa jus detoks bisa berdampak buruk untuk jangka panjang. Sejumlah ahli menyatakan bahwa detoksifikasi hanyalah taktik pemasaran agar selalu mengikuti tren. Manfaat Jus detoks yang diklaim mampu membersihkan tubuh sebenarnya sudah dilakukan oleh hati dan ginjal yang memiliki fungsi untuk membuang racun sepanjang hari. Saat orang melakukan detoksifikasi dan menghilangkan sebagian besar makanan, maka mereka juga akan kehilangan nutrisi. Kondisi ini akan berdampak pada kekurangan energi hingga kadar gula darah yang menurun. Selain itu, makan dengan nutrisi yang tepat adalah aktivitas yang sangat penting untuk menjaga gula darah dan tingkat energi yang stabil. 3. Minum obat penurun berat badan Beberapa orang mungkin mendapatkan manfaat dari obat penurun berat badan, tergantung pada apa yang direkomendasikan dokter. Namun, penggunaan obat atau prosedur medis tertentu tidak memberikan hasil jangka panjang. Bahkan, Minum obat juga bisa jadi berbahaya dari waktu ke waktu karena orang akan bergantung pada pengobatan dan tidak fokus untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dengan diet seimbang. 4. Puasa terlalu lama Banyak orang beralih ke puasa intermiten untuk menurunkan berat badan. Padahal, hal tersebut bisa berbahaya jika dilakukan dengan cara yang salah. Puasa terlalu lama jadi salah satu cara menurunkan berat badan yang berbahaya. Metode puasa pada dasarnya bekerja dengan baik karena mengandalkan konsep defisit kalori untuk menurunkan berat badan. Hanya saja, puasa terlalu lama bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Maka dari itu, demi terhindar dari dampak buruk, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan puasa. Itulah deretan langkah diet yang harusnya dihindari karena bisa mendatangkan dampak buruk bagi tubuh. (b)
Sports
PIFA, Sports - Federasi Sepakbola Jerman (DFB) telah mengambil langkah drastis dengan memecat Hansi Flick dari jabatan pelatih Timnas Jerman. Keputusan ini datang setelah rangkaian hasil buruk yang dialami Die Nationalmannschaft, di mana salah satu pemicunya adalah kekalahan 1-4 memalukan dari tim nasional Jepang. Pemecatan resmi terhadap Flick diumumkan pada Minggu 10 September 2023 malam WIB. Hansi Flick, yang sebelumnya sukses menangani Bayern Munich, harus meninggalkan posisinya setelah performa buruk yang ditunjukkan oleh Nationalelf dalam beberapa pertandingan terakhir. Timnas Jerman mengalami periode sulit dengan tidak mampu meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir, hanya mampu meraih satu hasil imbang dan mengalami empat kekalahan. Kekalahan terbaru yang sangat mencolok adalah ketika mereka menjamu tim nasional Jepang dalam pertandingan persahabatan. Di Volkswagen Arena, Jerman mengalami kekalahan telak dengan skor 1-4 dari Jepang, sebuah hasil yang sangat mengejutkan. Hasil-hasil buruk ini akhirnya membuat DFB memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Flick. Rudi Voeller, Direktur DFB, mengakui bahwa Timnas Jerman tidak mengalami perkembangan yang signifikan di bawah kepemimpinan Flick. Oleh karena itu, keputusan untuk memecat pelatih berusia 58 tahun itu diambil tanpa keraguan. "Hansi Flick dan staf pelatihnya telah berusaha keras untuk menciptakan perubahan positif setelah kami tersingkir dari Piala Dunia di Qatar. Namun, hasil pertandingan melawan Jepang dengan jelas menunjukkan bahwa kami tidak dapat melanjutkan dengan konstelasi ini," ujar Voeller. Voeller juga mengekspresikan rasa kekecewaannya karena pemecatan Flick, mengatakan bahwa dia sebelumnya yakin bahwa Flick dapat membawa timnas kembali ke jalur yang sukses. Keputusan ini tidak diragukan lagi merupakan langkah berani dari DFB dalam upaya untuk memperbaiki performa timnas Jerman di masa mendatang. (hs)