Tangkapan layar kondisi jembatan ambruk di Kuala Behe, Kabupaten Landak. (Foto: Landak Pusat Informasi)

Berita Lokal, PIFA - Jembatan sementara yang merupakan akses warga untuk melintas di Desa Angkanyar, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak ambruk dihantam truk. 

Jembatan sepanjang 20 meter itu kini menyisakan tiang penyangga. Akibatnya, warga dan anak-anak sekolah kesulitan melintasi jalur tersebut. Mereka pun harus meniti sungai.

Kapolsek Kuala Behe, Iptu Zulianto mengatakan, jembatan tersebut sedang dalam masa perbaikan. Proses pembangunan yang hanya sampai tahap pondasi terhenti akibat alokasi dananya dipakai untuk penanganan Covid-19.

“Lalu dibuatkan jembatan sementara,” kata Zulianto, Senin (26/9/2022).

Namun nahas, jembatan sebagai akses pengganti warga itu malah rusak akibat dihantam truk.
“Jembatan sementara lebarnya 5 meter, panjang jembatan 20 meter,” ungkap Zulianto.

Zulianto menjelaskan, Bupati Landak dan Ketua DPRD telah meninjau lokasi agar segera melanjutkan pembangunan jembatan.

“Jembatan yang lama itu terbuat dari kayu dan posisinya rendah. Sering terendam banjir dan lapuk,” pungkasnya. (ap) 

Berita Lokal, PIFA - Jembatan sementara yang merupakan akses warga untuk melintas di Desa Angkanyar, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak ambruk dihantam truk. 

Jembatan sepanjang 20 meter itu kini menyisakan tiang penyangga. Akibatnya, warga dan anak-anak sekolah kesulitan melintasi jalur tersebut. Mereka pun harus meniti sungai.

Kapolsek Kuala Behe, Iptu Zulianto mengatakan, jembatan tersebut sedang dalam masa perbaikan. Proses pembangunan yang hanya sampai tahap pondasi terhenti akibat alokasi dananya dipakai untuk penanganan Covid-19.

“Lalu dibuatkan jembatan sementara,” kata Zulianto, Senin (26/9/2022).

Namun nahas, jembatan sebagai akses pengganti warga itu malah rusak akibat dihantam truk.
“Jembatan sementara lebarnya 5 meter, panjang jembatan 20 meter,” ungkap Zulianto.

Zulianto menjelaskan, Bupati Landak dan Ketua DPRD telah meninjau lokasi agar segera melanjutkan pembangunan jembatan.

“Jembatan yang lama itu terbuat dari kayu dan posisinya rendah. Sering terendam banjir dan lapuk,” pungkasnya. (ap) 

0

0

You can share on :

0 Komentar