Jokowi Akui Memiliki Hubungan yang Hangat dengan Puan Maharani
Indonesia | Sabtu, 22 Maret 2025
Presiden ke-7 RI Jokowi mengakui memiliki hubungan yang hangat dengan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Politik Puan Maharani. (Kompas.com)
Indonesia | Sabtu, 22 Maret 2025
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Menjelang Ramadhan 1446 Hijriah, harga cabai di Passr Flamboyan, Pontianak mulai mengalami peningkatan. Salah satu penjual sayur bernama Mia mengatakan harga cabai saat ini hampir tembus Rp 100.000 per kilogram (kg).“Hampir tiap hari naik. Udah seminggu ini naiknya drastis, dari Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu lebih. Dua hari yang lalu sampai 130 ribu,,” ungkapnya saat ditemui, pada Selasa (25/2/2025).Mia mengatakan, kenaikan harga cabai ini sudah terjadi selama seminggu terakhir. Ia menduga lonjakan harga ini disebabkan oleh banjir yang melanda Kalimantan Barat dan beberapa daerah lainnya, yang menyebabkan pasokan cabai berkurang.“Petani mulai menaikkan harga, apakah itu dari tengkulak atau langsung dari petani, kami belum mengetahui pasti. Sebelumnya harga cabai masih sekitar Rp 70 ribuan,” tambah Mia.Selain cabai, harga tomat juga mengalami kenaikan. Mia menyebutkan bahwa harga tomat kini berada di kisaran harga belasan ribu per kg. Harga yang sebelumnya sekitar Rp 12.000 hingga Rp 13.000, kini melonjak menjadi Rp 15.000 hingga Rp 18.000, bahkan ada yang mencapai Rp 20.000 per kg.“Hari ini udah ada yang Rp 20 ribu. Jadi kita sebagai pengecer tuh udah mau (jual) Rp 25 ribu, Rp 30 ribu pun ada. Harganya mulai naik,” sebutnya.Namun, untuk sayuran daun, Mia menyebutkan bahwa harga masih relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan. “Yang naik ini percabai-cabai aja, tomat, gitu. Kalau sayur-sayuran itu daun itu tidak naik,” tukasnya.
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan Polri agar menggunakan kekuatan besar yang dimilikinya dengan benar. Peringatan tersebut disampaikannya dalam Upacara Peringatan ke-77 Hari Bhayangkara Tahun 2023, yang diadakan pada Sabtu (1/7/2023) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Presiden menyatakan bahwa Polri memiliki wewenang dan kekuatan yang besar, dan hal ini harus digunakan dengan benar. Kepala Negara juga meminta agar kekuasaan tersebut tak disalahgunakan. "Jangan ada lagi persepsi hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas,” tegasnya menambahkan. Presiden mengungkapkan bahwa masyarakat membutuhkan rasa aman, keadilan, dan perlindungan yang diberikan oleh Polri. Oleh karena itu, Presiden meminta agar Polri tidak mengabaikan kebutuhan masyarakat tersebut. “Saya minta Polri jangan abaikan ini. Polri harus mampu memberikan kepastian perlindungan. Polri harus mampu memberikan kepastian hukum. Polri harus mampu memberikan kepastian berusaha bagi para masyarakat dan para pengusaha,” pungkasnya. Di tengah tantangan yang semakin berat dan kompleks di masa depan, Presiden mengingatkan Polri untuk tetap siap dan cepat tanggap, menguasai teknologi dan inovasi, serta memiliki komunikasi publik yang baik. "Program prioritas nasional dan pembangunan Ibu Kota Nusantara harus diawasi dengan serius, kualitas pelayanan harus ditingkatkan, dan kejahatan dengan teknologi canggih harus diantisipasi," imbuhnya. Selain itu, Kepala Negara juga meminta seluruh jajaran Polri untuk menjaga semangat persatuan dan kesinergisan. "Institusi Polri adalah seperti sapu lidi, setiap lidi harus bersih, lurus, dan kuat, yang harus terikat dengan semangat kesatuan dan sinergi. Tidak boleh ada lagi kelompok-kelompok yang saling bertentangan, tidak boleh ada lagi patron-patronan," ucapnya. Terkait sumber daya manusia (SDM), Presiden meminta Polri untuk menjaga kualitas sejak proses rekrutmen, memperbaiki sistem promosi, ketat dalam pengawasan, dan memperkuat sistem disiplin. "Jadilah Bhayangkara sejati yang melayani tanpa henti kepada masyarakat, bangsa, dan negara demi kemajuan Indonesia," tegas Presiden Jokowi menutup sambutannya.