Jokowi Bakal Bahas soal Gaza saat Bertemu Paus Fransiskus di Istana Merdeka
Jakarta | Jumat, 30 Agustus 2024
Presiden Jokowi dikabarkan bakal membahas soal Gaza saat bertemu Paus Fransiskus di Istana Merdeka
Jakarta | Jumat, 30 Agustus 2024
Lokal
Berita Lokal, PIFA – Tujuh nama anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Kalbar, telah diumumkan oleh DPRD dua pekan setelah pelaksanaan fit and proper test. Ketujuh nama itu diantaranya MYI Deddy Malik, Teresa Rante Mecer, Renee Fransiskus Winarno, Charles Armando Efraim, Misrawi, Meriana, Albertus Panca Esti Widodo. Ketua Komisi I DPRD Kalbar, Angeline Fremalco memberi pesan terhadap tujuh orang komisioner tersebut. Dia meminta mereka yang terpilih melalui seleksi ketat ini, mampu bekerja optimal dalam pengawasan penyiaran. “Harapan kami ke depan komisioner KPID yang baru, dapat mengoptimalkan pengawasan konten penyiaran,” katanya, Senin (25/7/2022). Angeline kembali mengingatkan pekerjaan rumah (PR) besar yang sudah menanti anggota KPID yang baru tersebut. Mereka diminta mengenalkan dan mendekatkan KPID ke masyarakat, yang kebanyakan memang masih awam terhadap Tupoksi lembaga ini. Menurutnya, hal ini penting dilakukan agar masyarakat juga dapat punya andil bersama KPID untuk mengawasi penyiaran. Sebab, di tengah perkembangan teknologi saat ini, beragam konten menyebar tak terkontrol. “Ketika mereka tahu apa itu KPID, maka mereka juga bisa ikut mengawasi. Masyarakat bisa terlibat langsung. Terlebih nanti UU Penyiaran direvisi sehingga tak cuma menyasar konten tv dan radio, tapi di media digital lainnya,” jelasnya. Pengumuman publik nama-nama anggota KPID terpilih itu tertuang dalam surat yang ditandatangani Ketua DPRD Kalbar, M Kebing L tertanggal 22 Juli 2022. DPRD Kalbar nantinya akan menyerahkan rekomendasi nama ini ke Pemprov Kalbar. “Kami karena sifatnya hanya sebatas fit and proper test, maka setelah ini akan mengomunikasikannya ke pemerintah daerah dalam hal ini Diskominfo. Teknis pengangkatan, pelantikan dan sebagainya dari mereka,” pungkasnya. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal – Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, S.H., M.H., dengan penuh sukacita menyambut kepulangan 136 Jama'ah Haji Kapuas Hulu tahun 1445 H/2024 M yang tergabung dalam Kloter 17 di Asrama Haji Batam pada tanggal 10 Juni 2024. Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan selamat datang kepada seluruh jamaah haji yang telah kembali ke tanah air dan menyampaikan apresiasi serta terima kasih yang mendalam kepada para pendamping jamaah yang telah membimbing seluruh jamaah haji selama berada di Tanah Suci Mekkah. Mewakili pihak Pemkab, Diaan mengatakan sangat menghargai dedikasi dan usaha keras para pendamping dalam memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah haji para jamaah. "Terima kasih kepada pendamping jemaah yang sudah membimbing seluruh jemaah haji selama berada di Tanah Suci Mekkah," ujar dia dalam keterangannnya. Bupati Fransiskus Diaan berharap para jamaah haji menjadi haji yang maabrur dan mabrurah, serta bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. "Semoga seluruh jamaah haji yang telah menunaikan ibadah haji dapat memberikan pengaruh positif dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya," ujar Bupati. Dalam acara penyambutan ini, turut hadir Sekda Kabupaten Kapuas Hulu, Drs. H. Mohd. Zaini, M.M., Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. H. Iwan Setiawan, M.Si., Kepala Dinas Kesehatan PP & KB, H. Sudarso, S.Pd., M.M., Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rudolfus Adji Winursito, S.Sos., M.A.P., Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Transmigrasi, Elisabet Roslin, S.H., M.Si., Kepala Badan Pendapatan Daerah, Agustinus Stormandi, S.E., M.Si., Kakan Kemenag Kab. Kapuas Hulu, Mad Rais, S.Pd., S.Ag., Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas Hulu, Ny. Angeline Fremalco F. Diaan, S.H., M.H., Ketua DWP Kabupaten Kapuas Hulu, Ny. Hj. Nursyamsiah Zaini, serta Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Elias Kinson, S.E. Acara penyambutan ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan, mencerminkan semangat kebersamaan dan apresiasi yang tinggi terhadap para jamaah haji yang telah menunaikan salah satu rukun Islam tersebut.
Lokal
PIFA, Lokal - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, kembali menegaskan komitmennya untuk memprioritaskan sektor pendidikan. Bersama Calon Wakil Gubernur Didi Haryono, Sutarmidji berjanji melanjutkan pembangunan unit sekolah baru, khususnya SMA dan SMK negeri, termasuk di Kabupaten Kubu Raya.Dalam kampanye dialogis di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Jumat (8/11), Sutarmidji menyampaikan bahwa Kubu Raya masih membutuhkan setidaknya lima SMA/SMK baru.“Supaya (warga Kubu Raya) tidak jauh-jauh lagi mencari sekolah, Insyaallah, Kubu Raya akan kita tambah lima SMA/SMK,” ujar Midji.Sutarmidji, yang akrab disapa Midji, telah berupaya menjaga agar anak-anak Kalbar tidak putus sekolah sejak menjabat sebagai gubernur pada periode 2018-2023. Program sekolah gratis untuk pelajar SMA, SMK, dan SLB negeri, serta bantuan seragam lengkap bagi siswa tidak mampu, telah direalisasikannya. Selain itu, ia juga memperbarui meubeler sekolah yang rusak demi kenyamanan siswa.Memasuki periode kedua, Sutarmidji menawarkan program pendidikan baru, termasuk beasiswa kuliah bagi anak-anak Kalbar hingga jenjang S1.“Untuk yang tidak mampu juga (nanti) ada jaminan kuliah sampai S1, itu komitmen saya pada masyarakat Kalbar,” tegasnya.Mantan Wali Kota Pontianak ini menekankan bahwa ia hanya akan menjanjikan program yang dapat direalisasikan, bukan janji-janji muluk.“Kalau saya, ngomong yang bisa saya laksanakan, jangan berjanji yang tidak bisa direalisasikan,” katanya.Midji juga berencana membangun pusat sertifikasi keahlian untuk menyiapkan generasi muda menghadapi masuknya investasi di Kalbar.“Supaya anak-anak kita tidak menjadi penonton setiap kali ada investor masuk,” tambahnya.Program ini disambut baik oleh masyarakat, termasuk Marni, warga yang telah merasakan manfaat program Sutarmidji.“Anak saya sudah tak perlu bayar iuran sekolah, dan pihak sekolah tidak lagi menjual seragam,” ungkapnya. Namun, Marni berharap kebijakan ini juga dapat diterapkan di jenjang SMP, karena seragam sekolah masih tergolong mahal.“Kalau bisa bukan hanya SMA dan SMK, tapi kalau bisa SMP juga,” harap Marni, menegaskan bahwa pendidikan yang terjangkau menjadi kebutuhan mendesak di semua tingkat.