Jokowi dan Keluarga Dinyatakan Bukan Lagi Bagian dari PDIP, Hasto: Cita-Cita Sudah Tak Sejalan
Indonesia | Rabu, 4 Desember 2024
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, saat sampaikan keterangan. (Radio Elshinta)
Indonesia | Rabu, 4 Desember 2024
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Babinsa Pipiteja dari Koramil 07/Teluk Keramat, Serda Gatot, bersama masyarakat setempat melaksanakan Karya Bakti berupa pembersihan sungai di Dusun Pangkalan Betung, Desa Pipiteja, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, pada Kamis (26/12/2024).Kepala Desa Pipiteja, Vijai, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan "sampah dan rumput liar yang mengganggu aliran sungai". Serda Gatot menambahkan, "Sungai perlu dijaga dan dirawat kebersihannya, agar tidak terjadi banjir pada saat musim penghujan akibat adanya penumpukan sampah dan rumput yang panjang."Selain itu, aliran sungai ini penting bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga perawatan dan pembersihan secara rutin diperlukan. Babinsa berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan "motivasi kepada masyarakat, akan kepeduliannya terhadap lingkungan"
Lokal
PIFA, Lokal - Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono, memberikan apresiasi mendalam terhadap Rumah Makan Gratis Habib di Pontianak yang terletak di Gang Berkat, Jalan Tanjungraya II. Pada Minggu, 3 November 2024, Didi Haryono atau akrab disapa Bang Didi, menyempatkan diri berkunjung ke tempat makan gratis tersebut dan berharap tempat ini bisa menjadi motivasi bagi warga Pontianak lainnya untuk saling berbagi dan mempererat rasa kekeluargaan.“Rumah Makan Gratis ini benar-benar memberikan satu inspirasi kepada kita semua sehingga kita bisa menyatukan persaudaraan, ikatan kekeluargaan yang luar biasa,” ungkap Bang Didi, yang juga mantan Kapolda Kalbar. Menurutnya, keberadaan Rumah Makan Gratis ini memberikan harapan bagi masyarakat untuk menciptakan suasana kebersamaan dan kasih sayang antarsesama.Bang Didi menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan oleh Habib Hafiz, pendiri Rumah Makan Gratis Habib, adalah langkah nyata yang bisa ditiru banyak orang dalam menciptakan dampak positif di tengah masyarakat. “Tentunya ini menjadi satu momentum untuk memotivasi kita semua untuk bisa mencontoh Rumah Makan Gratis oleh Pak Habib Hafiz ini yang telah sekian lama melaksanakan Rumah Makan Gratis ini untuk kita semua,” ucapnya penuh haru.Dengan keberadaan Rumah Makan Gratis Habib ini, Bang Didi berharap lebih banyak warga tergerak untuk saling berbagi, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Ia juga menyebutkan bahwa niat mulia tersebut akan mendapat rahmat dari Allah, mengingat besarnya manfaat yang diberikan kepada masyarakat luas.Menurutnya, kepedulian sosial seperti ini menjadi contoh nyata dari nilai gotong royong dan kebersamaan yang sangat penting di tengah masyarakat. Melalui kegiatan sederhana namun berarti, Didi Haryono berharap warga Pontianak terinspirasi untuk membangun kebersamaan dan merajut ikatan kekeluargaan yang lebih erat.Rumah Makan Gratis Habib sudah lama beroperasi, dan menjadi tempat di mana siapa pun, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan makanan secara cuma-cuma. Bagi Bang Didi, Rumah Makan ini bukan sekadar tempat makan, tetapi juga wujud solidaritas dan keikhlasan yang berfungsi sebagai pemersatu masyarakat. “Tentunya yang beliau-beliau lakukan dalam meneruskan Rumah Makan Gratis ini selalu mendapatkan rahmat dan hidayah dari Allah,” tambahnya.Didi Haryono pun berharap agar banyak lagi Rumah Makan Gratis yang bisa muncul di berbagai wilayah di Kalimantan Barat, dan menjadi inspirasi positif bagi masyarakat luas.
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Ribuan jemaah yang sedang berkumpul untuk menunaikan ibadah Salat Subuh di Masjid Al-Aqsa di Yerussalem Timur tiba-tiba diserang oleh pasukan Israel. Penyerangan tersebut terjadi pada hari Jumat (15/4) dini hari waktu setempat. Dikutip dari Aljazeera, setidaknya 158 warga Palestina dikabarkan mengalami luka-luka atas kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel tersebut. Dalam video yang beredar luas di sejumlah media sosial terlihat warga Palestina melempar batu dan polisi menembakkan gas air mata dan granat. Sedangkan di video lainnya, nampak jamaah sedang membarikade diri mereka di dalam masjid di tengah kepulasan asap yang terlihat seperti awan gas air mata. Sesaat setelah kejadian evakuasi dilakukan dengan memindahkan sebagian besar korban luka ke rumah sakit. Aksi yang dilakukan oleh Lembaga layanan medis darurat Bulan Sabit Merah Palestina tersebut juga mengatakan jika ada seorang penjaga di lokasi yang ditembak di mata dengan peluru berlapis karet. Tak hanya itu, pasukan Israel juga diklaim telah mengalangi kedatangan ambulans dan paramedis ke masjid. Sedangkan di saat bersamaan, media Palestina mengatakan puluhan jemaah yang terluka masih terperangkap di dalam kompleks. Polisi Israel menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap setidaknya 300 warga Palestina selama eskalasi terbaru. Sedangkan sejumlah media Palestina menyebutkan bahwa jumlah warga Palestina yang ditangkap mencapai 400. Bahkan, muncul juga laporan bahwa tiga petugas terluka akibat "lemparan batu besar-besaran" tersenit/ Sedangkan terkait aksi tersebut, Polisi Israel menyatakan bahwa alasan pihaknya memasuki kompleks situs tersuci ketiga bagi umat Islam dan dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount untuk membubarkan kerumunan "kekerasan" yang sebelumnya telah terjadi di akhir sholat subuh. Sejumlah anggota kepolisian tersebut masuk untuk membubarkan dan mendorong kembali kerumunan setelah sekelompok orang Palestina mulai melemparkan batu ke arah ruang doa Yahudi di Tembok Barat. Di sisi lain, seorang juru kamera Palestina Rami al-Khatib, yang ketika itu hadir di tempat kejadian, menyatakan bahwa pasukan Israel secara brutal mengosongkan kompleks itu dan langsung menyerang staf masjid hingga orang tua. "Ada banyak orang yang terluka, mereka menembakkan peluru karet di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka memukuli semua orang, bahkan paramedis, mereka memukul mereka," jelas al-Khatib, yang mengalami patah tangan akibat aksi pasukan Israel tersebut. Aksi kekerasan dari pasukan ISrael ini merupakan kekerasan paling serius di tempat suci dalam hampir satu tahun. Warga Palestina melihat pengerahan besar-besaran polisi di Al-Aqsa sebagai provokasi. (b)