Jokowi Hormati Proses Hukum Penetapan Tersangka Hasto Kristiyanto
Politik | Rabu, 25 Desember 2024
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan di sela-sela kegiatan kunjungan kerjanya di China World Hotel, Beijing, China, pada Senin (16/10/2023) malam. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Muchli
Politik | Rabu, 25 Desember 2024
Politik
PIFA.CO.ID, POLITIK – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari Presiden RI Prabowo Subianto terkait pengunduran diri Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi. Permohonan tersebut masih dalam tahap kajian Presiden dan belum sampai pada keputusan final.“Berkenaan dengan permohonan mundurnya Pak Hasan, Bapak Presiden sudah kami lapori dan beliau ingin terlebih dahulu mempelajarinya. Jadi belum sampai kepada tahap sudah diteken, apalagi sampai tahap mencari penggantinya,” kata Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/4).Sebelumnya, Hasan Nasbi mengumumkan pengunduran dirinya melalui sebuah video berdurasi lebih dari empat menit yang diunggah di akun Instagram @totalpolitikcom pada Selasa. Dalam video tersebut, Hasan mengungkapkan bahwa Senin, 21 April 2025 merupakan hari terakhirnya menjalankan aktivitas sebagai pimpinan PCO.“Teman-teman semua, hari Senin tanggal 21 April 2025 adalah hari terakhir saya menjalani aktivitas di Kantor Komunikasi Kepresidenan. Itu sebabnya hari itu diabadikan,” ujarnya dalam video.Hasan menyatakan bahwa keputusannya diambil melalui evaluasi pribadi yang panjang dan mendalam. Ia merasa bahwa apabila suatu persoalan sudah di luar jangkauan kemampuannya, maka lebih baik menepi dan memberikan ruang bagi sosok lain yang bisa menjalankan peran tersebut dengan lebih baik.“Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan,” tutur Hasan.Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini bukan didasari oleh dorongan emosi atau spontanitas, melainkan hasil dari perenungan dalam suasana yang tenang. Menurutnya, ini adalah jalan terbaik demi kemajuan komunikasi strategis pemerintah ke depan.Surat pengunduran dirinya telah disampaikan secara resmi kepada Presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.Sebelumnya, Hasan Nasbi ditunjuk sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024. Penunjukan itu merupakan kelanjutan dari pelantikan awal yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024 berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2024.Kantor Komunikasi Kepresidenan merupakan lembaga yang tidak berada di bawah koordinasi kementerian, dan memiliki mandat untuk menyelenggarakan komunikasi dan informasi strategis Presiden secara terpadu, sinergis, dan efektif.Hingga saat ini, belum ada informasi mengenai calon pengganti Hasan Nasbi. Pemerintah masih menunggu keputusan akhir dari Presiden Prabowo Subianto terkait permohonan tersebut.
Teknologi
PIFA.CO.ID, TEKNO - Kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat dinilai mengancam industri teknologi informasi (TI) dan telekomunikasi Indonesia. Ekonom dari Celios, Nailul Huda, mengatakan industri dalam negeri belum siap menghadapi dampak penurunan ekspor akibat tarif tinggi dari AS.“Industri kita masih belum mampu memproduksi lebih jauh. Kalau ekspor turun, pasar kita justru bisa dibanjiri produk dari negara lain,” kata Huda, Senin (7/4).Ia juga mengingatkan risiko pelemahan rupiah yang akan memperparah beban industri TI, mengingat banyak komponen masih bergantung pada impor. Ia menyarankan pemerintah segera bernegosiasi dengan AS dan memperkuat kerja sama dengan negara seperti BRICS.Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menambahkan pelemahan rupiah bisa membuat banyak proyek telekomunikasi terhambat. “Kalau rupiah menembus Rp17.000 hingga Rp20.000 per dolar AS, banyak proyek bisa mangkrak karena sulit membayar vendor luar negeri,” katanya.Trump mengumumkan tarif resiprokal pada 2 April 2025, yang mulai berlaku 5 April. Indonesia dikenai tarif khusus 32 persen, sementara negara ASEAN lain seperti Vietnam dan Thailand terkena hingga 46 persen.
Internasional
PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Sebanyak 323 sampel virus berbahaya dilaporkan hilang dari sebuah laboratorium di Queensland, Australia. Menteri Kesehatan Queensland, Tim Nicholls, menyatakan bahwa pelanggaran serius terhadap protokol biosekuriti menyebabkan hilangnya sampel ini.Virus yang hilang mencakup 98 botol virus Hendra, 223 botol lyssavirus, dan dua botol hantavirus. Sampel-sampel tersebut diketahui hilang setelah kerusakan pada lemari pembeku yang digunakan untuk menyimpan virus ini ditemukan pada Agustus 2023.Nicholls mengungkapkan kemungkinan sampel-sampel ini telah dikeluarkan secara tidak aman atau tidak diketahui keberadaannya. Saat ini, investigasi intensif sedang dilakukan oleh pihak berwenang.Virus Hendra, yang pertama kali ditemukan pada 1990-an, memiliki tingkat kematian hingga 57 persen pada manusia. Sementara itu, hantavirus dan lyssavirus juga dikenal sangat mematikan, dengan hantavirus menyebabkan Sindrom Paru Hantavirus yang memiliki tingkat kematian sekitar 38 persen.Hilangnya ratusan sampel ini menimbulkan kekhawatiran besar terkait potensi risiko bagi kesehatan masyarakat dan keamanan biosekuriti.