Presiden Jokowi mengumpulkan jajaran menterinya untuk membahas masalah Rempang di Istana Kepresidenan Jakarta. (Dok. Humas Setkab RI)

PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo hari ini mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas isu yang berkaitan dengan pembangunan Rempang Eco-City, Batam. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa menteri kunci pemerintahan, yang tiba sejak pagi pukul 09.30 WIB.

Salah satu menteri yang terlihat memasuki Istana adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

"(Kita akan) bahas Rempang," kata Siti Nurbaya sebelum memasuki pertemuan, Senin (25/9/23).

Namun, Menteri Bahlil Lahadalia enggan memberikan rincian mengenai pembahasan dalam pertemuan tersebut. Ia berjanji akan memberikan keterangan kepada media setelah menghadap Presiden Jokowi.

"Ratas, ratas ya. Nanti kita lihat. Setelah rapat saya kasih keterangan pers," ungkap Bahlil seraya bergegas masuk istana.

Sebelumnya, proyek relokasi warga untuk pembangunan Rempang Eco-City, Batam, telah memicu polemik dan penolakan dari sebagian warga. Dalam penanganan permasalahan ini, Komnas HAM mencatat adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Mereka mencatat dua insiden penahanan warga, pertama saat 8 orang ditangkap pada peristiwa 7 September dan kemudian 34 orang ditangkap pada 11 September lalu.

"Saya kira itu sudah menunjukkan indikasi yang kuat terjadi pelanggaran hak. Tetapi tentu kami perlu dalami fakta-faktanya sehingga kami bisa membuat suatu kesimpulan terkait gradasi pelanggaran HAM yang ada. Intinya kita perlu dalami. Tapi indikasi kuat saya kira ada," ungkap Komisioner Komnas HAM Saurlin Siagian di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (22/9).

Presiden Jokowi sendiri telah memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini dan mengakui adanya komunikasi buruk dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Jokowi mengirim Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan Rempang.

Menteri Bahlil berjanji untuk mengubah pendekatan dalam pembangunan di Rempang.

"Kami akan mengerahkan cara-cara yang lembut," ujar Bahlil di Batam, Kepulauan Riau, dilansir Antara, Senin (18/9). (ad)

PIFA, Nasional - Presiden Joko Widodo hari ini mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Jakarta untuk membahas isu yang berkaitan dengan pembangunan Rempang Eco-City, Batam. Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa menteri kunci pemerintahan, yang tiba sejak pagi pukul 09.30 WIB.

Salah satu menteri yang terlihat memasuki Istana adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia.

"(Kita akan) bahas Rempang," kata Siti Nurbaya sebelum memasuki pertemuan, Senin (25/9/23).

Namun, Menteri Bahlil Lahadalia enggan memberikan rincian mengenai pembahasan dalam pertemuan tersebut. Ia berjanji akan memberikan keterangan kepada media setelah menghadap Presiden Jokowi.

"Ratas, ratas ya. Nanti kita lihat. Setelah rapat saya kasih keterangan pers," ungkap Bahlil seraya bergegas masuk istana.

Sebelumnya, proyek relokasi warga untuk pembangunan Rempang Eco-City, Batam, telah memicu polemik dan penolakan dari sebagian warga. Dalam penanganan permasalahan ini, Komnas HAM mencatat adanya dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Mereka mencatat dua insiden penahanan warga, pertama saat 8 orang ditangkap pada peristiwa 7 September dan kemudian 34 orang ditangkap pada 11 September lalu.

"Saya kira itu sudah menunjukkan indikasi yang kuat terjadi pelanggaran hak. Tetapi tentu kami perlu dalami fakta-faktanya sehingga kami bisa membuat suatu kesimpulan terkait gradasi pelanggaran HAM yang ada. Intinya kita perlu dalami. Tapi indikasi kuat saya kira ada," ungkap Komisioner Komnas HAM Saurlin Siagian di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (22/9).

Presiden Jokowi sendiri telah memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini dan mengakui adanya komunikasi buruk dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Jokowi mengirim Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan Rempang.

Menteri Bahlil berjanji untuk mengubah pendekatan dalam pembangunan di Rempang.

"Kami akan mengerahkan cara-cara yang lembut," ujar Bahlil di Batam, Kepulauan Riau, dilansir Antara, Senin (18/9). (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya