Jokowi: Retret di Akmil Magelang Urusan Pemerintahan, Kepala Daerah Sebaiknya Hadir
Magelang | Jumat, 21 Februari 2025
Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) buka suara soal PDIP minta tunda kader kepala daerahnya ikut retret. (Tribun Tangerang)
Magelang | Jumat, 21 Februari 2025
Internasional
PIFA, Internasional - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia telah berada di Belarus. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Putin dalam forum ekonomi Rusia di St Petersburg pada Jumat (16/6). Putin menerangkan bahwa hulu ledak nuklir yang telah ditempatkan di wilayah Belarus merupakan tahap awal dari pengerahan senjata taktis Rusia. Ia juga mengklaim bahwa senjata nuklir lain akan dikirimkan ke negara tersebut pada musim panas atau akhir tahun, sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang mendukung dan mempersenjatai Ukraina "Seperti yang Anda ketahui, kami sedang bernegosiasi dengan sekutu kami, [Presiden Belarus] Lukashenko, bahwa kami akan mengirim sebagian senjata nuklir ke wilayah Belarus-ini sudah dilakukan," ujar Putin, mengutip laporan Reuters. Dia menambahkan, hulu ledak nuklir pertama telah dikirim ke wilayah Belarus. Namun, ini hanya tahap awal atau bagian pertama dari pekerjaan tersebut. Putin menyatakan bahwa pengerjaan ini akan dilakukan sepenuhnya pada akhir musim panas atau akhir tahun. Menurut laporan Reuters, pengerahan hulu ledak tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek ini berpotensi digunakan dalam pertempuran di medan perang. Putin menekankan bahwa pengerahan tersebut dilakukan sebagai peringatan kepada negara-negara Barat yang masih mendukung dan mempersenjatai Ukraina. Ia mengklaim bahwa senjata nuklir yang sudah berada di Belarus merupakan bagian dari upaya pencegahan dan untuk menegaskan posisi Rusia. "... Justru sebagai elemen pencegahan sehingga semua orang yang berpikir dapat menimbulkan kekalahan strategis atas kami tidak mengabaikan keadaan ini," tandas Putin. Pengerahan senjata nuklir taktis di Belarus telah diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak beberapa minggu yang lalu. Ia menyatakan bahwa pengerahan tersebut dilakukan setelah fasilitas penyimpanan khusus selesai disiapkan. Keputusan pengerahan dan penempatan senjata taktis Rusia di Belarus juga diumumkan beberapa minggu sebelumnya, yaitu pada bulan Maret. Amerika Serikat telah mengutuk tindakan Rusia tersebut. Belarus sebelumnya telah menerima sistem rudal taktis Iskander-M. Diketahui bahwa rudal Iskander memiliki jangkauan hulu ledak hingga 500 kilometer. Belarus mengklaim bahwa pesawat Sukhoi-25 telah dimodifikasi untuk membawa hulu ledak tersebut. Jet Sukhoi-25 memiliki jangkauan hingga 1.000 kilometer. Dengan demikian, jika senjata tersebut diluncurkan dari pangkalan udara utama Belarus di luar Minsk, rudal tersebut berpotensi mencapai sebagian besar Eropa Timur, termasuk negara-negara anggota NATO. Hal ini karena Belarus berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yaitu Lituania, Latvia, dan Polandia. (yd)
Lokal
Berita Landak, PIFA – Bupati Landak Karolin Margret Natasa menghadiri pelantikan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Jelimpo yang juga dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Landak, Ketua Pengadilan Ngabang, Camat Jelimpo, Pengurus DAD Kabupaten Landak serta Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Landak yang bertempat di aula Kantor Camat Jelimpo, rabu (23/02/22). Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus DAD Kecamatan Jelimpo yang sudah dilantik oleh pengurus DAD Kabupaten Landak, dan dirinya berpesan kepada pengurus DAD Kecamatan Jelimpo agar terus bersinergi dengan pemerintah. “Kami berpesan agar DAD bisa menjadi sebuah lembaga mitra pemerintah dalam melakukan pendampingan, advokasi, bahkan edukasi kepada masyarakat adat Dayak agar mereka bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lain, mampu memiliki kualitas yang baik serta menghimbau masyarakat untuk memiliki pendidikan, kesehatan dan hal-hal lain yang bersifat sosial di Kabupaten Landak,” ucap Karolin dalam rilis yang diterima PIFA (24/2). Bupati Karolin menerangkan dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Landak, Dewan Adat Dayak (DAD) bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terutama dalam hal peraturan-peraturan yang ada dari pemerintah untuk masyakarat adat. Sebagai contoh Bupati Landak sudah mengeluarkan peraturan bupati terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Landak yang merujuk dari keputusan Mahkamah Konstitusi dengan memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat adat yang karena kondisinya mereka harus mencari penghidupan dihutan atau membuka lahan. “Ini sudah ada ruang dari negara, tentu kita harus memberikan edukasi bagaimana memanfaatkannya. Nah, DAD harusnya terdepan juga untuk memberikan sosialisasi, pemahaman dan edukasi kepada masyarakat. Mereka boleh membakar, tapi hanya untuk kebutuhan rumah tangga saja, seperti menanam padi dengan varietas lokal, kemudian mereka juga harus lapor, kemudian juga menjaga dan menunggunya, sehingga tidak terjadi kebakaran hutan yang luas dan merugikan, itu salah satu contoh yang kongkrit,” terang Karolin. Bupati Karolin menjelaskan dalam kepemimpinannya di Kabupaten Landak sangat mendukung masyarakat adat seperti membuat Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati terkait masyarakat adat, serta memberikan hak-hak masyarakat adat. “Secara politicall will dari sisi Pemerintah Kabupaten Landak kami dukung luar biasa, dengan harapan agar masyarakat adat ini berdaya saing, modern dan maju,” jelas Karolin. (rs)
Internasional
Berita Internasional, PIFA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa paradigma dan semangat kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Mengingat, kondisi dunia saat ini tengah mengalami tantangan yang luar biasa akibat berbagai krisis, mulai dari pandemi COVID-19, rivalitas yang menajam, hingga perang yang terjadi. Menurut Presiden, krisis-krisis itu berdampak pada ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang. Hal ini disampaikannya saat berpidato pada Sesi I KTT G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (15/11/2022) “Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia,” tegas Presiden di hadapan para kepala negara yang hadir, mengutip laman Setkab RI. Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Menurutnya, bertanggung jawab juga berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum. “Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang,” ujar Presiden. “Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya,” tandasnya. Presiden Jokowi menyebut, Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari pemilihan kepala desa pada tataran tingkat desa hingga ke pemilihan presiden. Untuk itu, Presiden mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang sama untuk menjembatani perbedaan. “Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” tuturnya.