Presiden Jokowi dalam pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 serta Nota Keuangan ungkap AI bakal berpengaruh pada ekonomi RI. (Setkab RI)

PIFA, Tekno - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 serta Nota Keuangan, yang disampaikan hari ini di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan menjadi faktor penting dalam kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat signifikan jika dikelola dengan strategi yang tepat.

Ia juga menyoroti potensi bonus demografi yang dimiliki Indonesia dan mendorong perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong transformasi ekonomi digital.

"Pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan," ujar Presiden Jokowi.

Ia juga menambahkan bahwa partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, terutama dalam sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, tetap menjadi fokus.

Sebagai catatan, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mendapat perhatian global seiring dengan popularitas layanan chatbot ChatGPT yang diperkenalkan pada akhir tahun 2022. Perubahan signifikan terjadi dalam peta industri teknologi, dengan perusahaan teknologi terkemuka di dunia berlomba-lomba meluncurkan layanan serupa.

Tidak hanya itu, negara-negara maju juga tengah bersaing untuk mendominasi perkembangan AI. Amerika Serikat (AS), China, Inggris, serta Arab Saudi merupakan beberapa negara yang secara aktif mengutamakan pengembangan AI sebagai prioritas nasional. Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bahkan terlibat dalam kompetisi untuk menguasai teknologi chip yang vital dalam perkembangan AI. (ad)

PIFA, Tekno - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 serta Nota Keuangan, yang disampaikan hari ini di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen Senayan, menyatakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) akan menjadi faktor penting dalam kehidupan perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa adopsi teknologi dalam perekonomian dapat memberikan manfaat signifikan jika dikelola dengan strategi yang tepat.

Ia juga menyoroti potensi bonus demografi yang dimiliki Indonesia dan mendorong perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendorong transformasi ekonomi digital.

"Pembangunan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi informasi terus ditingkatkan," ujar Presiden Jokowi.

Ia juga menambahkan bahwa partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, terutama dalam sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, tetap menjadi fokus.

Sebagai catatan, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mendapat perhatian global seiring dengan popularitas layanan chatbot ChatGPT yang diperkenalkan pada akhir tahun 2022. Perubahan signifikan terjadi dalam peta industri teknologi, dengan perusahaan teknologi terkemuka di dunia berlomba-lomba meluncurkan layanan serupa.

Tidak hanya itu, negara-negara maju juga tengah bersaing untuk mendominasi perkembangan AI. Amerika Serikat (AS), China, Inggris, serta Arab Saudi merupakan beberapa negara yang secara aktif mengutamakan pengembangan AI sebagai prioritas nasional. Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bahkan terlibat dalam kompetisi untuk menguasai teknologi chip yang vital dalam perkembangan AI. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar