Foto: Antara

Foto: Antara

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalJuara 1 Lomba Orasi Unjuk Rasa, Polnep Akan Wakili Kalbar Ke Mabes Polri

Juara 1 Lomba Orasi Unjuk Rasa, Polnep Akan Wakili Kalbar Ke Mabes Polri

Pontianak | Sabtu, 4 Desember 2021

Berita Kalbar, PIFA - Wakapolda Kalbar Brigjen (Pol) Asep Safrudin mengungkapkan, Tim dari Politeknik Negeri Pontianak juara pertama pada lomba orasi unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.

"Tim Politeknik Negeri Pontianak mengusung tema “Cerita Nista 73 Tahun Pelanggaran HAM”, dan mereka berhak menerima hadiah sebesar Rp5 juta berikut tropi dan piagam," terangnya, dikutip Antara jumat (3/12/2021).

Tidak hanya itu, Asep menerangkan bahwa Tim dari Polnep nantinya akan mewakili Kalbar pada lomba yang sama di putaran final di Mabes Polri.

Sedangkan untuk juara kedua diraih Tim Patriot Bangsa Untan Pontianak, mereka mendapatkan uang sebesar Rp3 juta berikut tropi dan piagam.

"Dan juara ketiga dimenangkan oleh Tim Selembe Projek mendapatkan hadiah uang sebesar Rp2 juta berikut tropi dan piagam, serta harapan satu dimenangkan oleh Tim Singa Borneo Untan Pontianak, harapan dua dimenangkan oleh Tim Sebayu Untan Pontianak dan harapan tiga dimenangkan oleh Tim STIT Kapuas Hulu," ungkap Asep.

Dia menjelaskan, lomba orasi unjuk rasa (unras) tahun 2021 digelar dalam rangka memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM), untuk memperebutkan Piala Kapolri pada 10 Desember 2021 mendatang.

"Sebanyak 15 tim yang mendaftar, yakni tujuh tim secara online dan delapan tim mengikuti perlombaan yang digelar di Lapangan SPN Polda Kalbar," katanya.

Dia menambahkan, kebebasan menyampaikan pendapat merupakan hak asasi manusia bagi setiap warga negara, setiap warga negara bebas mengemukakan pendapat untuk menyampaikan pendapat dan pikirannya secara lisan maupun tulisan.

“Dilaksanakannya lomba orasi ini bertujuan untuk memberikan ruang dan wadah kepada masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan ekspresi, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya.

Menurut Asep, lomba orasi ini sangat luar biasa, dirinya sudah lebih dari 25 tahun menjadi polisi, tapi baru kali ini unjuk rasa diperlombakan.

"Baru sekarang ada lomba orasi unjuk rasa ini sangat luar biasa. Ini menunjukkan komitmen polisi untuk sebagaimana kami melayani seluruh masyarakat Indonesia, bagaimana cara menyampaikan pendapat di muka umum,” kata Asep.

Dia berharap, kegiatan ini dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang cara dalam menyampaikan aspirasi sesuai aturan dan hukum yang berlaku, dan itu adalah salah satu tujuan lomba ini diadakan.

"Terima kasih kepada segenap peserta lomba orasi yang telah melaksanakan kegiatan perlombaan ini dengan sebaik baiknya. Suatu kehormatan bagi kami Polda Kalbar atas keikutsertaan peserta," ujarnya.

Rekomendasi

Foto: Momen saat Patrick Kluivert dan Jordi Cruyff Mendarat di Jakarta | Pifa Net

Momen saat Patrick Kluivert dan Jordi Cruyff Mendarat di Jakarta

Indonesia
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Donald Trump Umumkan Rencana Tarif Global, Pasar Saham Mencapai Rekor Tertinggi | Pifa Net

Donald Trump Umumkan Rencana Tarif Global, Pasar Saham Mencapai Rekor Tertinggi

Internasional
| Sabtu, 12 Juli 2025
Foto: Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven Memanas, Pembagian Waktu Bertemu Anak Jadi Sorotan | Pifa Net

Drama Perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven Memanas, Pembagian Waktu Bertemu Anak Jadi Sorotan

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto: Mendagri Tito: Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret di Akmil akan Rugi Sendiri | Pifa Net

Mendagri Tito: Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret di Akmil akan Rugi Sendiri

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Ratusan Tenaga Kontrak Kalbar Audensi ke Kantor Gubernur, Tuntut Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK 2024 | Pifa Net

Ratusan Tenaga Kontrak Kalbar Audensi ke Kantor Gubernur, Tuntut Penundaan Pengangkatan CASN dan PPPK 2024

Pontianak
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Dugaan Penipuan Jual Beli Rumah, Seorang Developer di Pontianak Ditangkap Polisi | Pifa Net

Dugaan Penipuan Jual Beli Rumah, Seorang Developer di Pontianak Ditangkap Polisi

Pontianak
| Sabtu, 11 Januari 2025
Foto: Soal Bertemu Jokowi, Bahlil Tegaskan Seluruh Menteri Kabinet Merah Putih Berada di Bawah Komando Presiden Prabowo | Pifa Net

Soal Bertemu Jokowi, Bahlil Tegaskan Seluruh Menteri Kabinet Merah Putih Berada di Bawah Komando Presiden Prabowo

Indonesia
| Rabu, 16 April 2025
Foto:   Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional, Registrasi IMEI Masih Harus ke Kantor Bea Cukai | Pifa Net

Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional, Registrasi IMEI Masih Harus ke Kantor Bea Cukai

Pontianak
| Senin, 9 Juni 2025
Foto: ‘Garuda Academy’, Program Terbaik untuk Membangun Pemimpin Masa Depan Industri Olahraga | Pifa Net

‘Garuda Academy’, Program Terbaik untuk Membangun Pemimpin Masa Depan Industri Olahraga

Indonesia
| Selasa, 22 April 2025
Foto: Anggota TNI AD yang Ancam Tembak Perempuan di Kemang Ditahan | Pifa Net

Anggota TNI AD yang Ancam Tembak Perempuan di Kemang Ditahan

Jakarta
| Minggu, 19 Januari 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Gemawan Fasilitasi FGD yang Diinisiasi Kelompok Perempuan Matahari dan PKK Desa Sekabuk  | Pifa Net

Gemawan Fasilitasi FGD yang Diinisiasi Kelompok Perempuan Matahari dan PKK Desa Sekabuk 

Berita Mempawah, PIFA - Bersama kelompok perempuan di Desa Sekabuk, Kecamatan Sadaniang, Mempawah, Gemawan melaksanakan Focus Group Discussion Penyusunan Rencana Kerja Kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Sekabuk, Kabupaten Mempawah pada Sabtu (9/4/2022).    Focus Group Discussion ini diinisiasi oleh Kelompok Perempuan Matahari dan PKK Desa Sekabuk yang difasilitasi Gemawan dilaksanakan guna merumuskan strategi pengelolaan dan perlindungan sumberdaya alam berbasis masyarakat di tingkat desa yang di tuangkan melalui rencana kerja bersama.   "Penyusunan rencana kerja ini memuat aktivitas, strategi, dan capaian yang diinginkan selama satu tahun. Sehingga rencana kerja inilah menjadi landasan kelompok bergerak," ungkap Lani Ardiansyah, pegiat Gemawan, saat hadir sebagai fasilitator kegiatan.   Andas Saputra, Kades Sekabuk saat membuka kegiatan FGD menjelaskan bahwa kelompok ini baru terbentuk, harapannya dengan hadirnya Gemawan sebagai mitra, kelompok dapat berhasil dan besar.    “Jika berhasil bukan hanya keberhasilan saya, tetapi keberhasilan kelompok, begitu juga sebaliknya.” imbuhnya   Lebih lanjut ia memaparkan untuk mendukung kerja-kerja kelompok perempuan ini, sudah mengusulkan anggaran di RPJMDes. Ia juga berharap Gemawan terus mendampingi masyarakat  Desa Sekabuk, khususnya kelompok perempuan dan rentan lainnya.   “Agar kedepannya hasil dari pelatihan maupun ilmu yang kelompok dapat dari kegiatan yang diikuti, bisa diterapkan dikehidupan sehari para anggota kelompok sehingga bisa berkelanjutan,” terangnya.   Selama beberapa tahun terakhir, Gemawan beraktivitas di Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah, dalam program perhutanan sosial. Perhutanan sosial merupakan sistem pengelolaan Hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai pelaku utama.   Mainstreaming GESI   Ucup, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa perlindungan dan pengelolaan sumberdaya alam di tingkat desa harus berperspektif GESI (gender equality and social inclusion) dengan melibatkan kelompok rentan, termasuk perempuan.    "Gemawan menjadikan perspektif GESI sebagai mainstreaming dalam pengorganisasian dengan meningkatkan peran kelompok perempuan, marjinal, serta kelompok rentan lainnya dalam pengelolaan sumberdaya alam," terang Ucup.   "Perempuan berinteraksi sangat dekat dengan alam. Baik dan buruknya pengelolaan sumberdaya alam akan dirasakan langsung oleh perempuan," tambahnya.    Hal ini senada dengan beberapa riset aktual yang menyoroti dampak perubahan iklim yang rentan dialami perempuan.   "Perempuan yang ikut FGD hari ini merupakan perempuan yang aktif mengelola lahannya. Para perempuan ini menyadari kerusakan lingkungan akan berdampak langsung terhadap mereka, sehingga penting melibatkan mereka dalam menentukan strategi perlindungan dan pengelolaan," imbuhnya.   FGD penyusunan rencana kerja inipun berjalan interaktif yang diwarnai saling memberi masukan dan pertanyan di antara peserta. Wajar saja, sebelumnya mereka jarang terlibat dalam proses penyusunan rencana maupun strategi dalam bentuk lainnya. Meskipun penyusunan rencana ini yang pertama bagi mereka, tidak menyurutkan ide dan gagasan yang mereka lontarkan.    "Mereka juga stakeholder, aktor, punya peran dan hak yang setara atas ruang hidup dan sumber penghidupan," terangnya lagi.   "Saya senang sekali bisa terlibat hari ini, jadi kami bisa bikin kegiatan yang kami mau dan tahu apa yang harus kami lakukan. Jadi enak juga mau lihat apakah kelompok kami berkembang atau tidak," imbuh Susida, Ketua PKK Desa Sekabuk.   Agenda pertama rencana kerja kelompok perempuan Matahari dan PKK ini menanam pohon sorgum di lahan kritis Desa Sekabuk yang rencana akan dilaksanakan pada tanggal 10 April.  "Semoga semua bisa lancar," harapnya. (ja)

Mempawah
| Rabu, 13 April 2022

Pifabiz

Foto: Rey Baday Mendekam di Penjara, Kini Akunnya Dikelola Admin | Pifa Net

Rey Baday Mendekam di Penjara, Kini Akunnya Dikelola Admin

Pifabiz - Selebgram asal Pontianak Rey Andrean Saputra, atau yang lebih dikenal sebagai Rey Baday resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik. Kini ia mendekam di Rumah Tahanan Negara Kelas II A Pontianak, sejak Jum'at (19/8). Meski saat ini dirinya berada di balik jeruji besi, namun akun instagram miliknya masih aktif. Rupanya, akun tersebut kini dipegang oleh seorang admin yang belum diketahui namanya.  Hal tersebut tampak dari unggahan story Instagram akun @reybaday pada Jum'at malam. "Kasus 2019 yang alhamdulillah setelah 3 tahun Melewati masa sidang yang cukup panjang akhirnya terselesaikan dan dijalankan," dikutip dari unggahan story Instagram @reybaday. Dalam unggahan tersebut, admin Instagram tersebut juga menyampaikan permohonan maaf yang dititipkan oleh Rey Baday.  "Kak Rey Lega karena memang benar apa yang tidak seharusnya dikatakan jadi boomerang untuk Kak Rey. Kak Rey benar-benar minta maaf," ujar Admin Instagram Rey Baday. Tak lupa, admin tersebut juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat dan para pendukungnya.  "Jadi kak Rey ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya buat sahabat, teman-teman online Kak Rey yang selalu mendukung dan mendoakan Kak Rey Kapanpun dan dimanapun. Tunggu Kak Rey versi baru lagi ya," pungkas admin. Sebelumnya, diketahui Rey Baday dilaporkan oleh seorang korban yang bernama Dedi Pandawa.  Diketahui, terdapat beberapa ujaran yang disampaikan oleh Rey Baday pada tahun 2019 silam lewat video berdurasi 2,49 detik yang ia unggah dan akhirnya menyebabkan ia kini mendekam di penjara.  Dalam postingan itu, Rey menyebut korban sebagai penipu, dukun online, binatang dan sebagainya yang membuat korban sakit hati. Akibat hal tersebut, kini Rey Baday dijatuhi pidana dengan dipenjara selama 4 bulan dan denda sejumlah Rp 5 juta rupiah.

Pontianak
| Sabtu, 20 Agustus 2022

Lokal

Foto: Wagub Krisantus Minta Pertamina Tak Persulit Pengecer BBM | Pifa Net

Wagub Krisantus Minta Pertamina Tak Persulit Pengecer BBM

PIFA.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Gubenrur Kalimantan Barat meminta Pertamina untuk tidak mempersulit warga yang ingin menjadi pengecer bahan bakar minyak (BBM), terutama di wilayah pedalaman. Menurutnya, keberadaan kios BBM eceran sangat berjasa dalam membantu distribusi energi ke daerah-daerah yang belum terjangkau SPBU.“Saya mengunggah Pertamina ini tolong dibuat regulasi lagi dipermudah ijin usaha kios-kios, mereka tidak mencari kekayaan, hanya mencari sesuap nasi. Mereka berjasa mereka berjasa mendistribusikan BBM sampai ke kampung-kampung,” ujarnya, Minggu (13/4/25)Krisantus mengaku prihatin dengan maraknya penangkapan terhadap masyarakat kecil yang kedapatan membeli bahan bakar minyak (BBM) dalam jirigen atau drum yang untuk dijual kembali sebagai pengecer.Sebab ia menilai bahwa para pengecer BBM bukanlah pelaku pelanggaran hukum, melainkan masyarakat kecil yang berusaha mencari nafkah.“Ini kalau Pertamina ketat seperti sekarang, oke silahkan. Tapi tolong dong, dirikan SPBU sampai ke kampung,” katanya.Krisantus juga mempertanyakan tudingan bahwa pengecer merugikan negara. Ia menilai pembelian BBM dalam jumlah kecil untuk dijual kembali tidak seharusnya dianggap pelanggaran yang merugikan keuangan negara.“Pertanyaan saya, di mana letak kerugian negara? Saya ingin tanya ke ahli keuangan, ahli hukum. Saya gak menemukan kerugiannya. Mereka ini justru membantu pemerintah,” kata Krisantus.

Pontianak
| Senin, 14 April 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5