Jumlah Tahanan Palestina di Penjara Israel Tembus 11.000
Internasional | Jumat, 5 September 2025
Ilustrasi tentara Israel. Anadolu
Internasional | Jumat, 5 September 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Pimpinan Pondok Pesantren Al-Adabiy Mempawah, KH Sayyid Armadi Abdul Wadir, memberikan doa dan harapan kepada pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan Didi Haryono, agar mereka diberikan kemudahan dalam menjalankan amanah untuk membangun Kalimantan Barat. Doa ini disampaikan KH Sayyid Armadi saat Didi Haryono melakukan silaturahmi ke Ponpes Al-Adabiy baru-baru ini."Dengan izin Allah, tak ada harapan apa pun kecuali cuma satu, ridho Allah. Mudah-mudahan Allah meridhoi Pak Sutarmidji dengan wakil beliau (Didi Haryono). Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan beliau, keinginan beliau untuk membangun Kalimantan Barat Allah berikan kemudahan, kesuksesan dunia akhirat," ucap KH Sayyid Armadi.Dalam kesempatan yang sama, Kiyai Sayyid Armadi juga menekankan harapannya agar pasangan Midji-Didi tidak hanya fokus pada pondok pesantren, tetapi juga memperhatikan seluruh golongan masyarakat. "Mudah-mudahan nanti bisa membantu masyarakat dan juga pondok-pondok pesantren kita digalakkan," tambahnya.Sutarmidji dan Didi Haryono, yang telah berkomitmen untuk melanjutkan program melahirkan penghafal Quran, sebelumnya telah berhasil mewisuda sebanyak 1.725 anak penghafal Alquran selama masa jabatan Sutarmidji sebagai Gubernur Kalbar pada periode pertama. Mereka yang diwisuda terdiri dari yang menghafal 10, 20, hingga 30 juz. Dalam periode kedua, Midji-Didi menargetkan untuk melahirkan 10 ribu hafidz baru.
Pifabiz
PIFAbiz - Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid telah resmi menjadi sepasang suami-istri setelah menggelar acara pernikahan pada Jumat (26/7). Thariq dan Aaliyah menggelar acara akad nikah di Hotel Raffles Jakarta. Acara pernikahan itu digelar secara mewah dengan mengundang sederet selebgram, artis Tanah Air hingga tokoh-tokoh penting seperti Presiden Indonesia Joko Widodo. Bukan hanya hadir sebagai tamu undangan, Presiden Jokowi hadir sebagai saksi di pernikahan Thariq dan Aal, bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Pada pernikahan tersebut, Thariq dan Aal juga ternyata mendapat sebuah kado pernikahan dari Jokowi dan Iriana. Dalam sebuah video yang dibagikan mereka di kanal YouTube, kado istimewa tersebut dibungkus dengan tas merah. Saat dibuka, tampak sebuah boks berukuran sedang dengan merah dan emas. Terdapat sebuah surat ucapan selamat yang diberikan Jokowi dan Iriana untuk Thariq dan Aal. "Ini dari Ibu Iriana Jokowi," kata Thariq "Ada suratnya. 'Mengucapkan selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. Joko Widodo Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Iriana Joko Widodo'," ucap Aaliyah Massaid. Usai membaca surat, pasangan itu lalu membuka kado yang diberikan Presiden dan Ibu Negara. Pasangan itu mendapatkan kain bercorak batik berwarna cokelat tua. "MasyaAllah kain. Terima kasih ini suatu kehormatan banget," kata adik Atta Halilintar itu. "Terima kasih bapak dan ibu sudah menyempatkan waktunya," timpal Aaliyah. Selain dari Presiden Jokowi, Thariq dan Aaliyah juga memperlihatkan kado yang diberikan oleh mantan presiden Megawati. Sama dengan Jokowi, Megawati juga memberikan kain spesial dari Papua. (ly)
Lokal
PIFA, Lokal - Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Affandie menyebutkan persoalan pertanian di Kalbar cukup kompleks. Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Dia menilai kepemimpinan Sutarmidji dan Ria Norsan, belum sepenuhnya berkomitmen membangun sektor pertanian tersebut. Dukungan anggaran sektor pertanian, kata Affandie di Kalbar sangat kecil. Masalah pertanian diantaranya kelangkaan pupuk subsidi, kenaikan harga pupuk non subsidi hingga obat-obatan. "Hal ini masih menjadi keluhan petani," ujarnya, kemarin. Dia menerangkan, kuota pupuk subsidi mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah kebutuhan 70 persen, hanya 30 persen yang dibantu pemerintah. Di sisi lain, untuk membeli pupuk non subsidi, harganya juga meroket. Bahkan, tercatat mengalami kenaikan 60 persen dari harga biasanya. Termasuk pula harga obat-obatan yang naik hingga 100 persen. Selain itu, bantuan pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk anggaran pun sangat minim. Dari tahun ke tahun anggaran sektor pertanian terus mengalami penurunan. Dia menerangkan, tahun lalu Kalbar masih dibantu Rp100 miliar. Sedangkan tahun ini sisa Rp79 miliar. Begitu pun Pemprov Kalbar. Anggaran tahun 2023 hanya Rp46 miliar. Padahal, tahun 2022 hampir Rp80 miliar. "Angka ini jauh turunnya. Dari anggaran Rp46 miliar itu, 60 persen dipastikan operasional pegawai. 40 persen sisanya pengadaan barang dan jasa," jelasnya. Hal ini kata Affandie, artinya belum ada keberpihakan. Sehingga sulit untuk mencapai swasembada. Pemprov Kalbar hanya fokus pada pembangunan infrastruktur. "SPPD yang sudah ditetapkan Pemprov dan DPRD masih bisa dipangkas gubernur untuk membangun infrastruktur. Tapi tidak untuk sektor pertanian," jelasnya. Dia menambahkan, sektor perkebunan bisa jalan sendiri sebab dikelola oleh swasta. Namun pertanian memang dibutuhkan pembinaan. (ap)