Justin Bieber

Justin Bieber

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizJustin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun

Justin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun

Pifabiz | Senin, 14 Juli 2025

PIFAbiz – Musisi Justin Bieber dikabarkan telah resmi menyelesaikan konflik finansial dengan mantan manajernya, Scooter Braun, setelah sebelumnya terlibat perselisihan yang berkepanjangan. Menurut laporan People, Minggu (13/7), Bieber sepakat membayar lebih dari 30 juta dolar AS sebagai bagian dari penyelesaian sengketa.

Kesepakatan tersebut mencakup pembayaran sebesar 26 juta dolar AS kepada Braun sebagai ganti rugi atas uang muka yang harus dibayarkan terkait pembatalan tur dunia "Justice" tahun 2022. Saat itu, Braun dan perusahaannya, HYBE, dilaporkan menanggung biaya kepada promotor AEG Presents, dan Bieber baru melakukan satu kali pembayaran.

Tak hanya itu, Bieber juga menyetujui untuk membayar utang tambahan sebesar 5,5 juta dolar AS, yang merupakan bagian dari komisi manajemen sebesar 11 juta dolar yang belum ia bayarkan selama masih berada di bawah naungan manajemen Braun. Dengan demikian, total kewajiban finansial Bieber mencapai sekitar 31,5 juta dolar AS.

Penyelesaian ini bertepatan dengan peluncuran album terbaru Bieber berjudul "Swag", yang rilis pada Jumat (11/7) dan menjadi album studio pertamanya dalam empat tahun sejak Justice (2021). Album ini berisi 20 lagu baru, termasuk kolaborasi dengan komedian Druski yang muncul dalam tiga skit.

Bieber dan Braun telah bekerja sama selama lebih dari 15 tahun, sebelum akhirnya mengakhiri hubungan profesional mereka pada tahun 2023. Keputusan itu datang tidak lama setelah Bieber menjual katalog lagunya — sebanyak 291 lagu — kepada Hipgnosis Songs Capital senilai 200 juta dolar AS pada Desember 2022.

Dalam sebuah podcast The Diary of a CEO, Braun mengenang perjalanan kariernya bersama Bieber yang penuh dinamika. Ia menyatakan menghormati keputusan Bieber untuk melanjutkan langkah secara mandiri. "Saya dan semua orang dari tim lama mendukungnya," ujar Braun.

Sementara itu, sumber yang dikutip Rolling Stone menyebut bahwa Bieber tidak menyesal mengakhiri kerja sama dengan Braun, dan justru merasa menikmati kebebasan kreatifnya yang baru selama menggarap Swag.

Meski perwakilan Bieber belum memberikan pernyataan resmi, penyelesaian sengketa ini menandai akhir dari satu babak panjang dalam hubungan antara dua figur besar dalam industri musik pop dunia.

Rekomendasi

Foto: Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri, Hotman Paris Bilang Begini | Pifa Net

Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri, Hotman Paris Bilang Begini

Nasional
| Sabtu, 28 Juni 2025
Foto: WhatsApp Jadi Sasaran Serangan Spyware dari Paragon Solutions, 90 Pengguna Jadi Korban | Pifa Net

WhatsApp Jadi Sasaran Serangan Spyware dari Paragon Solutions, 90 Pengguna Jadi Korban

Indonesia
| Minggu, 2 Februari 2025
Foto: Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini | Pifa Net

Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Tolak UU TNI di DPR Hari Ini

Jakarta
| Kamis, 27 Maret 2025
Foto: Zarof Ricar Divonis 16 Tahun, Uang Rp915 Miliar dan Emas 51 Kg Dirampas untuk Negara | Pifa Net

Zarof Ricar Divonis 16 Tahun, Uang Rp915 Miliar dan Emas 51 Kg Dirampas untuk Negara

Politik
| Kamis, 19 Juni 2025
Foto: Raditya Dika dan Yono Bakrie Gegerkan Dunia Maya dengan Podcast 24 Jam Non-Stop | Pifa Net

Raditya Dika dan Yono Bakrie Gegerkan Dunia Maya dengan Podcast 24 Jam Non-Stop

Pifabiz
| Sabtu, 4 Januari 2025
Foto: Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir | Pifa Net

Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir

Landak
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Liverpool Resmi Dapatkan Kiper Baru, Freddie Woodman, untuk Musim 2025/26 | Pifa Net

Liverpool Resmi Dapatkan Kiper Baru, Freddie Woodman, untuk Musim 2025/26

Sports
| Sabtu, 28 Juni 2025
Foto:   Trump Berencana Memerintahkan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah | Pifa Net

Trump Berencana Memerintahkan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah

Internasional
| Rabu, 14 Mei 2025
Foto:   3 Mahasiswa Ditangkap usai Bentangkan Poster Omon-omon di Kunjungan Wapres Gibran | Pifa Net

3 Mahasiswa Ditangkap usai Bentangkan Poster Omon-omon di Kunjungan Wapres Gibran

Politik
| Rabu, 18 Juni 2025
Foto: Ambruk! Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Drastis Rp 27.000, Peluang atau Ancaman? | Pifa Net

Ambruk! Harga Emas Antam Logam Mulia Turun Drastis Rp 27.000, Peluang atau Ancaman?

Indonesia
| Jumat, 9 Mei 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Gubernur Sutarmidji Apresiasi Pencapaian Target PTSL ATR/BPN | Pifa Net

Gubernur Sutarmidji Apresiasi Pencapaian Target PTSL ATR/BPN

Berita Kalbar, PIFA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat dari Kementerian ATR/BPN Republik Indonesia dan disaksikan secara virtual oleh Menteri ATR/BPN Republik Indonesia, Sofyan A. Djalil. Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Provinsi Kalimantan Barat, Ery Suwondo, S.H., Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat, Dr. Masyhudi, S.H., M.H., Wakapolda Kalbar, Brigjen. Pol. Asep Safrudin, dan beberapa Bupati/Walikota atau yang mewakili, turut hadir di Pontianak Convention Center (PCC), Rabu (15/12/2021). Saat memberikan sambutan, Gubernur Kalbar mengatakan selalu memberikan penilaian yang nyata serta terukur pada jajaran ATR/BPN dan sudah menyerahkan beberapa juta sertifikat kepada masyarakat. "Ini parameter dan hasilnya jelas. Masyarakat mendapatkan manfaat kepastian hukum dari lahan tersebut. Menurut saya, ini merupakan program Presiden yang paling sukses dari Menteri ATR/BPN," ujar H. Sutarmidji di depan para penerima sertifikat PTSL. Pencapaian sertifikasi dari tahun sebelumnya mencapai 300%. Oleh karena itu, Kementerian ATR/BPN RI boleh memberi target yang lebih besar lagi tahun yang akan datang. "Jika perlu, program selanjutnya berjumlah 3 kali lipat juga, seperti program sebelumnya. Saya yakin jajaran BPN bisa mencapai target itu dengan semangat," tutur Gubernur penuh optimis. Program Sertifikasi Lahan untuk Rakyat ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang membanggakan, khususnya di wilayah Kalbar. "Semoga program ini terus berjalan lancar dan sertifikasi lahan masyarakat bisa mencapai hasil yang sangat membanggakan hingga tahun 2024-2025," harap Gubernur Kalimantan Barat. Dalam kesempatan yang sama, Kakanwil ATR/BPN Kalbar mengungkapkan melalui Program PTSL, sertifikat yang diserahkan pada hari ini berjumlah 46.351 dari target sebesar 105.071 sertifikat yang harus diselesaikan di seluruh Kalbar. "Target sertifikasi PTSL tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 300% dari target tahun 2020. Besar harapan kami seluruh bidang tanah terdaftar di Kalbar Tahun 2024-2025 dapat tercapai," ungkap Ery Suwondo. Kakanwil ATR/BPN Prov Kalbar berharap jumlah bidang tanah yang dapat disertifikasi, baik melalui program strategis nasional maupun program kerjasama pemerintah kab/kota dan provinsi semakin meningkat. "Diharapkan seluruh bidang tanah bisa terdaftar di tahun 2024-2025, mengingat dukungan yang luar biasa dari Gubernur beserta seluruh jajaran dalam pelaksanaan program ini," tutup Kakanwil ATR/BPN Kalbar.

Kalbar
| Jumat, 17 Desember 2021

Nasional

Foto: Saka Tatal Klaim Jadi Korban Salah Tangkap dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon | Pifa Net

Saka Tatal Klaim Jadi Korban Salah Tangkap dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

PIFA, Nasional - Saka Tatal, salah satu terpidana kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky (Eky) di Cirebon, mengaku tidak mengenal kedua korban. Dalam wawancara yang diberitakan detikcom, Saka menyatakan dirinya menjadi korban salah tangkap oleh polisi. "Sama korban juga saya enggak kenal, saya bingung dan takut saat itu. Karena saya dipaksa sampai dipukul, ditendang, disetrum disuruh ngaku," kata Saka, Sabtu (18/5). Pengakuan di Bawah Tekanan Saka menjelaskan bahwa pemeriksaan polisi berlangsung selama seminggu, di mana ia mengaku terus dipaksa untuk mengakui keterlibatannya dalam kasus pembunuhan ini. "Gimana saya mau ngaku, kejadian saja saya enggak tahu tapi saya terus dipaksa buat mengaku," ujarnya. Saka bercerita ia ditangkap polisi pada 31 Agustus 2016 ketika berusia 15 tahun. Saat itu, ia diminta oleh pamannya, Eka Sandi, untuk mengisi bensin sepeda motor. Eka Sandi sendiri telah ditetapkan sebagai salah satu pelaku pembunuhan Vina dan Eky oleh polisi. "Setelah mengisi bensin, saya mengembalikan motor ke paman saya yang sedang nongkrong di dekat SMPN 11 Kota Cirebon," ungkap Saka. Penangkapan Tanpa Penjelasan Ketika mengembalikan motor tersebut, Saka mendapati sejumlah anggota polisi di lokasi yang sedang mengamankan beberapa orang, termasuk pamannya. Tanpa penjelasan, Saka langsung dibawa ke Kantor Polres Cirebon Kota. "Motor saja belum dikasihin ke paman saya (Eka Sandi), tahu-tahu saya langsung ditangkap. Pas nangkap saja enggak ada penjelasan apapun, terus saya dibawa ke Polres Cirebon Kota," ucap dia. Sesampainya di kantor polisi, Saka dibawa ke sebuah ruangan dan menerima penganiayaan dari beberapa polisi. Ia dipaksa untuk mengakui bahwa dirinya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eky. "Pas sampai di kantor polisi itu saya enggak ditanya, tahu-tahu saya langsung disiksa, dipukulin, diinjak-injak sampai disetrum. Dipaksa buat mengaku," katanya. Tidak Mengenal Pelaku Lain Selain itu, Saka juga mengaku tidak mengenali tiga terduga pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis oleh Polda Jawa Barat. Saat ini, Saka telah bebas sejak 2020 setelah menjalani masa tahanan selama 3 tahun 8 bulan. Vina dibunuh dan diperkosa pada Agustus 2016 bersama kekasihnya, Muhammad Rizky (16). Total ada 11 orang yang terlibat dalam pembunuhan tersebut, namun tiga orang masih belum tertangkap dan keberadaan mereka belum diketahui. Kasus yang Kembali Disorot Kasus pembunuhan Vina kembali menjadi sorotan setelah kisahnya diangkat ke layar lebar. Polda Jawa Barat menyatakan bahwa mereka tidak pernah menutup kasus ini dan masih menyelidikinya. (ad)

Cirebon
| Minggu, 19 Mei 2024

Lokal

Foto: Ribuan Guru Agama di Kalbar Belum Sertifikasi, Asosiasi PAI Desak Pemerintah Segera Bertindak | Pifa Net

Ribuan Guru Agama di Kalbar Belum Sertifikasi, Asosiasi PAI Desak Pemerintah Segera Bertindak

PIFA.CO.ID, LOKAL - Pemerintah mengimbau agar para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk memperoleh sertifikat kompetensi sebagai bukti kapasitas profesional mereka. Juga lebih dari itu untuk meningkatkan kesejahteraan guru PAI.Namun, hingga kini, sebanyak 1.173 guru PAI di Kalimantan Barat belum dapat mengikuti program sertifikasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya anggaran APBN untuk membiayai proses sertifikasi tersebut.“Pemerintah ingin meningkatkan mutu guru melalui program PPG, kendala selama ini adalah soal pembiayaan. Masih ada 1000 lebih guru PAI di Kalbar yang belum terbiayai,” ungkap Penasehat Asosiasi Guru PAI Kalbar, HermansyahHermansyah, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah mengarahkan pemerintah daerah untuk membiayai guru-guru yang belum tersertifikasi, namun sampai saat ini tidak ada langkah dari pemprov maupun pemda untuk mengatasi hal tersebut.“Sebenarnya kalau mereka (guru PAI) diberi kesempatan untuk membiayai sendiri (sertifikasi) mereka akan bayar sendiri. tapi karena ini kewajiban pemerintah maka sangat tergantung kepada pemerintah untuk membiayainya,”Tidak ada upaya dari pemerintah terkait biaya sertifikasi tersebut, Hermasnyah mengatakan pihaknya pernah meminta bantuan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), namun belum bisa mengatasi sisa dari guru yang belum tersertifikasi.Meskipun demikian, beberapa pemerintah daerah seperti Sambas, Kayong Utara, dan Mempawah sudah memberikan respon positif dan ikut berpartisipasi dalam pembiayaan sertifikasi.Namun, Hermansyah mengungkapkan perhatian dari pemerintah provinsi Kalimantan Barat, yang seharusnya bertanggung jawab untuk membiayai guru agama di tingkat SMA dan SMK, masih sangat kurang. “Yang lain belum termasuk pemerintah provinsi belum pernah berpartisipasi untuk membiayai. Padahal guru agama SMA dan SMK menjadi kewajiban pemerintah provinsi,” ujarnya.Untuk itu, Hermansyah bersama sejumlah guru PAI telah menyampaikan aspirasi mereka terkait masalah ini kepada Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar, saat melaksanakan kegiatan reses masa persidangan II tahun 2025, di SMA Mujahiddin, Pontianak, pada Jumat (28/2/25).Dalam pertemuan tersebut, Hermansyah berharap, melalui saluran ini, suara para guru yang belum tersertifikasi dapat didengar dan mendapat perhatian serius.“Saya harap anggota dewan bisa memperjuangkan aspirasi kami agar pemerintah segera memberikan perhatian dan anggaran untuk menyelesaikan masalah sertifikasi ini,” pungkasnya.

Pontianak
| Selasa, 4 Maret 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5