Foto: CNN Indonesia

Berita Nasional, PIFA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, mengaku kaget dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) 2024 oleh kelompok relawan yang menamakan diri Aliansi BerSinar beberapa yang lalu.

Budiman menyebut orang-orang yang mengklaim dari Aliansi BerSinar tidak pernah menghubunginya selama ini. Di sisi lain, keputusan menetapkan calon presiden sepenuhnya di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya juga enggak tahu karena enggak pernah diajak omong apa-apa oleh mereka, jadi mereka enggak pernah ajak omong macam-macam, saya enggak dihubungi. Agak kaget juga saya," ujarnya dilansir dari CNN, Jumat (29/10/2021).

"Urusan pencapresan itu keputusan partai yang sudah ada mekanismenya. Diputuskan oleh Ketua Umum, Bu Megawati," imbuhnya.

Ia mempertanyakan dasar Aliansi BerSinar mendukungnya menjadi capres 2024. Pasalnya, Budiman berkata, namanya tak pernah masuk dalam radar hasil survei capres 2024 yang dirilis oleh berbagai lembaga.

"Menurut saya agak enggak nyambung, saya sendiri enggak kepikiran, karena wong saya enggak masuk survei. Sehingga, ketika orang anggap saya layak juga, saya bingung, persepsi atau sikap mereka itu diambil dari apa, saya nggak tahu juga," ungkapnya.

Menurutnya, maju menjadi capres membutuhkan biaya yang besar. Sementara uang yang ia miliki saat ini sedang diinvestasikan untuk membangun jaringan ekosistem ekonomi berbasis teknologi di desa.

Budiman menambahkan, saat ini ia fokus dalam mengerjakan proyek Bukit Algoritma-proyek berbentuk Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Kiniku Bintang Raya dengan AMKA.


Selain itu, menurutnya, hari-harinya juga disibukkan dengan kegiatan rapat tentang koperasi.

Dia kembali menegaskan bahwa PDIP sudah memiliki mekanisme untuk menentukan capres yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.

"Setiap hari saya rapatnya soal Bukit Algoritma, tentang koperasi, enggak pernah bicara agenda politik 2024, karena bagaimanapun partai punya mekanisme sendiri, saya enggak mau utak-atik itu," tuturnya.

Sebelumnya, relawan yang menamakan diri Aliansi BerSinar mendeklarasikan dukungan untuk Budiman sebagai capres 2024. Sejumlah elemen masyarakat dari beragam profesi tergabung di dalamnya.

Mengutip Antara, deklarasi dilakukan di Cibinong, Jawa Barat pada Kamis kemarin (28/10), bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

"Kami bukan untuk memopulerkan Budiman Sudjatmiko, melainkan hanya untuk mengingatkan kepada rakyat bahwa ada salah satu tokoh yang pantas berkontestasi pada Pilpres 2024," katanya

Ade menjelaskan bahwa Budiman merupakan tokoh yang memiliki jejak panjang di dunia aktivisme. Menurutnya, sosok Budiman patut dikenal masyarakat luas.

"Budiman adalah bidan yang melahirkan UU Desa. Selama ini juga dia aktif mentransformasi teknologi untuk pembangunan desa. Dia bukan bagian dari oligarki. Dia lahir di tengah-tengah rakyat miskin di desa," kata Ade.

"Dia paham berdemokrasi, paham kepentingan rakyat, dan yang lebih penting paham akan kemajuan teknologi," sambungnya.

Berita Nasional, PIFA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko, mengaku kaget dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) 2024 oleh kelompok relawan yang menamakan diri Aliansi BerSinar beberapa yang lalu.

Budiman menyebut orang-orang yang mengklaim dari Aliansi BerSinar tidak pernah menghubunginya selama ini. Di sisi lain, keputusan menetapkan calon presiden sepenuhnya di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya juga enggak tahu karena enggak pernah diajak omong apa-apa oleh mereka, jadi mereka enggak pernah ajak omong macam-macam, saya enggak dihubungi. Agak kaget juga saya," ujarnya dilansir dari CNN, Jumat (29/10/2021).

"Urusan pencapresan itu keputusan partai yang sudah ada mekanismenya. Diputuskan oleh Ketua Umum, Bu Megawati," imbuhnya.

Ia mempertanyakan dasar Aliansi BerSinar mendukungnya menjadi capres 2024. Pasalnya, Budiman berkata, namanya tak pernah masuk dalam radar hasil survei capres 2024 yang dirilis oleh berbagai lembaga.

"Menurut saya agak enggak nyambung, saya sendiri enggak kepikiran, karena wong saya enggak masuk survei. Sehingga, ketika orang anggap saya layak juga, saya bingung, persepsi atau sikap mereka itu diambil dari apa, saya nggak tahu juga," ungkapnya.

Menurutnya, maju menjadi capres membutuhkan biaya yang besar. Sementara uang yang ia miliki saat ini sedang diinvestasikan untuk membangun jaringan ekosistem ekonomi berbasis teknologi di desa.

Budiman menambahkan, saat ini ia fokus dalam mengerjakan proyek Bukit Algoritma-proyek berbentuk Kerja Sama Operasi (KSO) antara PT Kiniku Bintang Raya dengan AMKA.


Selain itu, menurutnya, hari-harinya juga disibukkan dengan kegiatan rapat tentang koperasi.

Dia kembali menegaskan bahwa PDIP sudah memiliki mekanisme untuk menentukan capres yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang.

"Setiap hari saya rapatnya soal Bukit Algoritma, tentang koperasi, enggak pernah bicara agenda politik 2024, karena bagaimanapun partai punya mekanisme sendiri, saya enggak mau utak-atik itu," tuturnya.

Sebelumnya, relawan yang menamakan diri Aliansi BerSinar mendeklarasikan dukungan untuk Budiman sebagai capres 2024. Sejumlah elemen masyarakat dari beragam profesi tergabung di dalamnya.

Mengutip Antara, deklarasi dilakukan di Cibinong, Jawa Barat pada Kamis kemarin (28/10), bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

"Kami bukan untuk memopulerkan Budiman Sudjatmiko, melainkan hanya untuk mengingatkan kepada rakyat bahwa ada salah satu tokoh yang pantas berkontestasi pada Pilpres 2024," katanya

Ade menjelaskan bahwa Budiman merupakan tokoh yang memiliki jejak panjang di dunia aktivisme. Menurutnya, sosok Budiman patut dikenal masyarakat luas.

"Budiman adalah bidan yang melahirkan UU Desa. Selama ini juga dia aktif mentransformasi teknologi untuk pembangunan desa. Dia bukan bagian dari oligarki. Dia lahir di tengah-tengah rakyat miskin di desa," kata Ade.

"Dia paham berdemokrasi, paham kepentingan rakyat, dan yang lebih penting paham akan kemajuan teknologi," sambungnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya