Gubernur Kalbar Sutarmidji menuding organisasi profesi jd penghambat bertambahnya dokter spesialis di Kalbar. (Suara Pemred Kalbar)

PIFA, Lokal - Gubernur Sutarmidji menyebutkan Kalimantan Barat kekurangan 17 dokter spesialis dan sub spesialis. Salah satu penghambat penambahan yakni rekomendasi dari organisasi-organisasi profesi.

“Selama ini memang terkesan organisasi profesi menghalangi dokter spesialis masuk. Padahal Kalbar butuh dokter,” kata Sutarmidji, Rabu (15/2/2023).

Dia mengusulkan ke depan, tidak ada lagi syarat rekomendasi organisasi jika ada dokter yang akan mengajukan izin praktik atau penempatan. Dia berharap, organisasi profesi harus mereformasi diri.

“Ada kesan organisasi coba menghalangi dokter-dokter spesialis mau masuk ke Kalbar. Seharusnya saling sinergi, bagaimana memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” jelasnya.

Dia merincikan, sebanyak 17 dokter spesialis yang dibutuhkan diantaranya spesialis urologi, spesialis konsultan NICU, spesialis konsultan ginekolog onkologi, dan dokter spesialis rehabilitasi medik.

Kemudian spesialis bedah thorak, spesialis konsultan nefro anak, spesialis konsultan bedah digestif, spesialis konsultan bedah anak.

Selanjutnya spesialis anestesi konsultan anak, spesialis konsultan hemato ankologi anak, spesialis konsultan neprologi anak, spesialis kesehatan jiwa, spesialis konsultan cardiologi anak. 

Lalu, spesialis farmakologi klinik, spesialis kedokteran gigi anak, spesialis konsultan intensif care dan dokter spesialis neorologi interfensi. 

“Beberapa dokter yang kita butuhkan itu masih sekolah,” pungkasnya. (ap)

PIFA, Lokal - Gubernur Sutarmidji menyebutkan Kalimantan Barat kekurangan 17 dokter spesialis dan sub spesialis. Salah satu penghambat penambahan yakni rekomendasi dari organisasi-organisasi profesi.

“Selama ini memang terkesan organisasi profesi menghalangi dokter spesialis masuk. Padahal Kalbar butuh dokter,” kata Sutarmidji, Rabu (15/2/2023).

Dia mengusulkan ke depan, tidak ada lagi syarat rekomendasi organisasi jika ada dokter yang akan mengajukan izin praktik atau penempatan. Dia berharap, organisasi profesi harus mereformasi diri.

“Ada kesan organisasi coba menghalangi dokter-dokter spesialis mau masuk ke Kalbar. Seharusnya saling sinergi, bagaimana memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” jelasnya.

Dia merincikan, sebanyak 17 dokter spesialis yang dibutuhkan diantaranya spesialis urologi, spesialis konsultan NICU, spesialis konsultan ginekolog onkologi, dan dokter spesialis rehabilitasi medik.

Kemudian spesialis bedah thorak, spesialis konsultan nefro anak, spesialis konsultan bedah digestif, spesialis konsultan bedah anak.

Selanjutnya spesialis anestesi konsultan anak, spesialis konsultan hemato ankologi anak, spesialis konsultan neprologi anak, spesialis kesehatan jiwa, spesialis konsultan cardiologi anak. 

Lalu, spesialis farmakologi klinik, spesialis kedokteran gigi anak, spesialis konsultan intensif care dan dokter spesialis neorologi interfensi. 

“Beberapa dokter yang kita butuhkan itu masih sekolah,” pungkasnya. (ap)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya