PIFA, Nasional - Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyatakan kesiapannya untuk bertanggung jawab atas insiden penembakan yang menewaskan seorang siswa SMK berinisial GRO. Penembakan tersebut dilakukan oleh oknum anggota polisi, Aipda RZ. Pernyataan ini disampaikan Irwan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (27/11).

"Sepenuhnya saya bertanggung jawab, saya siap dievaluasi," ujar Irwan.

Irwan menjelaskan bahwa Aipda RZ telah mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan dan menunjukkan kelalaian dalam menilai situasi. "Teledor dalam menggunakan senjata api dan telah melakukan tindakan eksesif, tindakan yang tidak perlu," tambahnya.

Kronologi Kejadian

Menurut Irwan, insiden ini bermula dari dua kelompok pelajar yang hendak tawuran di kawasan Semarang Barat. Salah satu kelompok tersebut membawa senjata tajam dan melakukan pengejaran terhadap kelompok lain. Aipda RZ, yang menyaksikan kejadian itu, turut melakukan pengejaran, yang berujung pada penembakan terhadap GRO.

Dalam rapat tersebut, Irwan juga memperlihatkan rekaman CCTV dari sebuah mini market di lokasi kejadian. Rekaman tersebut menunjukkan Aipda RZ sedang melakukan pengejaran sebelum insiden fatal itu terjadi.

Tindakan terhadap Aipda RZ

Saat ini, Aipda RZ telah ditahan di penempatan khusus (patsus) dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan ini. Polrestabes Semarang telah merilis informasi terkait kasus ini pada Rabu (27/11).

Kasus ini menjadi sorotan publik dan DPR, yang menuntut pertanggungjawaban serta evaluasi menyeluruh terhadap prosedur penggunaan senjata api oleh aparat kepolisian.