Gejala kanker Kolorektal yang saat ini kasusnya meningkat di kalangan generasi muda. (Ilustrasi)

Gejala kanker Kolorektal yang saat ini kasusnya meningkat di kalangan generasi muda. (Ilustrasi)

Berandascoped-by-BerandaLifestylescoped-by-LifestyleKasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Generasi Muda, Ini Gejala Awal yang Harus Diwaspadai

Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Generasi Muda, Ini Gejala Awal yang Harus Diwaspadai

Indonesia | Kamis, 6 Maret 2025

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Tren peningkatan kasus kanker kolorektal di kalangan generasi muda, termasuk Generasi Z, Milenial, dan Generasi X, semakin menjadi perhatian para dokter. Kasus ini kini banyak dialami oleh kelompok usia dewasa muda, mulai dari pertengahan 20 hingga akhir 50 tahun. Meski penyebab utama masih dalam penelitian, para ahli menduga bahwa pola makan dan gaya hidup menjadi faktor pemicu.

Menurut laporan American Cancer Society 2023, kasus kanker kolorektal pada orang dewasa berusia di bawah 55 tahun meningkat signifikan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 1995, hanya 11 persen atau 1 dari 10 orang yang terkena kanker ini, namun angka tersebut melonjak menjadi 20 persen atau 1 dari 5 orang pada 2019.

"Setiap generasi yang lahir selama paruh kedua abad ke-20 mengalami peningkatan insiden berbagai jenis kanker umum dengan etiologi yang beragam dibandingkan dengan generasi sebelumnya di AS," demikian yang dicatat dalam studi tersebut.


Kebingungan di Balik Lonjakan Kasus


Peningkatan tren kasus kanker kolorektal di usia muda menjadi fenomena yang membingungkan, terutama karena beberapa pasien tidak memiliki faktor risiko yang umum. Beberapa di antaranya bahkan memiliki gaya hidup sehat, rutin berolahraga, dan tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker. Sebelumnya, obesitas dianggap sebagai faktor risiko utama bagi kanker kolorektal pada kelompok usia ini, namun kini banyak kasus terjadi pada pasien yang tidak mengalami obesitas.

Dr. Steven D. Wexner, Direktur Ellen Leifer Shulman dan Steven Shulman Digestive Disease Center di Cleveland Clinic Florida, mengungkapkan bahwa dalam operasi kolorektal biasanya pasien muda memiliki kondisi mendasar seperti kolitis ulseratif atau sindrom kanker yang diturunkan. Namun, kini tren bergeser ke pasien tanpa faktor risiko yang jelas.

"Pergeseran terjadi saat menangani pasien yang tidak memiliki faktor risiko mendasar, baik berdasarkan penyakit mereka sendiri atau riwayat keluarga dan kecenderungan genetik mereka," ujarnya.

Dr. Sonia Ramamoorthy, kepala bedah kolorektal di University of California San Diego dan presiden American Society of Colon and Rectal Surgeons, juga menyatakan keprihatinannya. Ia mengingat bagaimana kasus pertama yang ia temui terasa seperti anomali, tetapi kini jumlah pasien muda dengan kanker kolorektal terus meningkat.

Gejala Awal yang Harus Diwaspadai


Sebuah tinjauan ilmiah terhadap 81 penelitian yang melibatkan hampir 25 juta pasien kanker kolorektal di bawah usia 50 tahun menemukan bahwa gejala awal yang paling sering muncul adalah keluarnya darah dalam tinja. Selain itu, beberapa gejala lain yang harus diwaspadai antara lain:

  1. Nyeri perut yang tidak biasa
  2. Anemia
  3. Perubahan kebiasaan buang air besar secara mendadak

Sayangnya, banyak pasien yang baru mendapatkan diagnosis ketika penyakit sudah berada pada tahap lanjut, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit.

"Dokter yang menangani pasien ini sebelum kami, seperti dokter keluarga, dokter penyakit dalam, dokter kandungan, dan dokter gastroenterologi, harus lebih waspada terhadap gejala-gejala awal ini," ujar Dr. Wexner. Ia menekankan bahwa gejala seperti perdarahan rektum, nyeri perut, diare, penurunan berat badan tanpa sebab, atau anemia defisiensi besi harus segera ditindaklanjuti dengan kolonoskopi.

Kesadaran akan gejala awal sangat penting karena kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah melalui skrining. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat penyakit ini.

Rekomendasi

Foto: Ruben Amorim Minta Maaf Usai Manchester United Tumbang Lagi | Pifa Net

Ruben Amorim Minta Maaf Usai Manchester United Tumbang Lagi

Inggris
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Wheesung Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Polisi Selidiki Dugaan OD atau Bunuh Diri | Pifa Net

Wheesung Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Polisi Selidiki Dugaan OD atau Bunuh Diri

Korea Selatan
| Selasa, 11 Maret 2025
Foto: Bawa Serangkaian Upgrade Inovatif, Yamaha R25 2025 Semakin Kental dengan Spirit R World Series | Pifa Net

Bawa Serangkaian Upgrade Inovatif, Yamaha R25 2025 Semakin Kental dengan Spirit R World Series

Indonesia
| Kamis, 24 April 2025
Foto: Justin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun | Pifa Net

Justin Bieber Bayar 30 Juta Dolar Lebih ke Scooter Braun

Pifabiz
| Senin, 14 Juli 2025
Foto: Elon Musk Dituding Lakukan Gestur Nazi, Ini Klarifikasinya | Pifa Net

Elon Musk Dituding Lakukan Gestur Nazi, Ini Klarifikasinya

Amerika Serikat
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Tampil Semakin Berkelas, Grand Filano Hybrid Hadir dengan Warna Baru | Pifa Net

Tampil Semakin Berkelas, Grand Filano Hybrid Hadir dengan Warna Baru

Indonesia
| Selasa, 14 Januari 2025
Foto: 5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja? | Pifa Net

5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja?

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Lansia di Gang Dasasila Ditemukan Meninggal Dalam Kondisi Sudah Membusuk, Diduga Komplikasi   P | Pifa Net

Lansia di Gang Dasasila Ditemukan Meninggal Dalam Kondisi Sudah Membusuk, Diduga Komplikasi P

Pontianak
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara | Pifa Net

Vonis Diperberat, Harvey Moeis Dijatuhi Hukuman 20 Tahun Penjara

Indonesia
| Kamis, 13 Februari 2025
Foto: Hasil Laga Perdana Piala Asia U-20 2025: Garuda Muda Dibantai Iran 3-0 | Pifa Net

Hasil Laga Perdana Piala Asia U-20 2025: Garuda Muda Dibantai Iran 3-0

China
| Jumat, 14 Februari 2025

Berita Terkait

Sports

Foto: Erick Thohir Buka Grassroot Football Festival untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia | Pifa Net

Erick Thohir Buka Grassroot Football Festival untuk Masa Depan Sepak Bola Indonesia

PIFA, Sports - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi membuka Grassroot Football Festival (GFF) di Lapangan Kenari, Yogyakarta, pada Sabtu (2 September 2033). Program pembinaan pesepak bola ini ditujukan untuk anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun dan diselenggarakan oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta. Erick Thohir menggarisbawahi pentingnya persiapan Indonesia untuk Piala Dunia FIFA 2038. Pemain-pemain masa depan pada saat itu adalah anak-anak yang saat ini berusia 9 hingga 12 tahun. "Tahun 2038, kalian adalah masa depan sepakbola Indonesia. Kakak-kakak kalian yang bermain di tim U-17 saat ini sedang berjuang keras untuk menjalani Piala Dunia U-17 di Indonesia. Ini berarti perlu bergantian. Setelah mereka, giliran kalian," pesan Erick kepada para peserta GFF. dikutip PIFA dari laman resmi PSSI.  Erick Thohir hadir dalam hari kedua pelaksanaan GFF pada Minggu (9 September 2023). Ia menyatakan bahwa pembinaan sepakbola sejak usia dini, yakni dari usia 9 tahun, merupakan persiapan untuk timnas pada Piala Dunia 2038. Hal ini penting karena membangun timnas berkualitas tidak dapat terjadi secara instan dan harus dimulai dari bawah. Erick juga menekankan bahwa banyak negara lain memulai pembangunan sepakbola mereka dari usia dini, dan hal ini harus diterapkan di seluruh Indonesia. PSSI juga berkomitmen untuk mendukung pembinaan sepakbola di tingkat provinsi dan akan memberikan dukungan pendanaan. Pada kesempatan tersebut, Erick Thohir menguji pengetahuan peserta GFF dengan beberapa pertanyaan tentang sepakbola. Semua peserta mampu menjawab dengan benar, menunjukkan keseriusan mereka dalam meningkatkan keterampilan sepakbola. Sebagai penghargaan, Erick memberikan dana pembinaan kepada 132 peserta GFF dari berbagai SSB (sekolah sepak bola) di Yogyakarta. Ketua Asprov PSSI Yogyakarta, Dessy Afrianto, menjelaskan bahwa GFF merupakan bagian dari persiapan menuju Piala Dunia 2038, di mana 15 tahun mendatang, timnas Indonesia akan diisi oleh pemain-pemain yang saat ini berusia 9 hingga 12 tahun. GFF juga akan memperebutkan Piala Bergilir Mangkubumi. (hs)

Yogyakarta
| Senin, 4 September 2023

Lokal

Foto: Rapat Pandangan Umum DPRD Kalbar Terhadap Pelaksanaan Raperda dan APBD, Dana Pembangunan Infrastruktur Masih Jadi Sorotan | Pifa Net

Rapat Pandangan Umum DPRD Kalbar Terhadap Pelaksanaan Raperda dan APBD, Dana Pembangunan Infrastruktur Masih Jadi Sorotan

Berita Kalbar, PIFA - DPRD Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Penyampain Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Kalimantan Barat terhadap nota penjelasan Gubernur Kalimantan Barat terhadap Raperda tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2021. Rapat tersebut dipimpin oleh oleh Wakil Ketua DPRD Kalbar, Prabasa Anantatur dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan dan Anggota DPRD Provinsi Kalbar, berlangsung di Ruang Balairung kantor DPRD Kalbar, Jl. Ayani, Kota Pontianak, Kamis (23/6/2022). Prabasa Anantatur mengatakan, mengenai pelakasaan serap anggaran anggota fraksi menginginkan agar secepatnya dilakukan penyerapan anggaran. "Jika dikaitkan dengan proses pelaksanaan, memang yang diinginkan oleh anggota fraksi itu supaya secepatnya proses pelaksaan dengan penyerapan anggaran," ujarnya "Kemudian ada keinginan agar usulan supaya  ada program, misalnya infrustruktur di kota seperti program peningkatan Jalan Imam Bonjol dan tetap  disandingkan untuk meningkatan IPM," timpalnya.  Wakil ketua DPRD Provinsi Kalbar itu menuturkan secara umum pendapat dan usulan dari anggota Fraksi-Fraksi bisa saja di sahkan menjadi APBD atau Raperda.  Kemudian dia menegaskan yang masih menjadi sorotan para anggota Fraksi adalah pembangunan Infrastuktur. "Yang menjadi sorotan ini adalah pembangunan infrastruktur  supaya kedepan lebih meningkat lagi dana infrastuktur," tutupnya. Kemudian ditempat yang sama Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, mengatakan untuk anggaran di Provinsi akalimantan Barat sudah sangat bagus hal ini terbukti dengan Kalbar memperoleh WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BKRI (Badan Keuangan Republik Indonesia). "Mengenai pengelolaan anggaran kita mendapatkan WTP dari  BKRI itu adalah penilai tertinggi dalam penilai pengelolaan keuangan," ujarnya. "Walaupun masih ada yang dipertanyakan oleh anggota DPRD Provinsi, itu  ada yg sudah kita laksanakan, namun ada juga yang belum kita laksanakan nanti akan kita bahas dalam Rapat Gabungan," timpalnya. Mengenai pandangan dari Anggota Fraksi adanya keterlambatan serap anggaran, Pemvrop akan memperbaiki dan secepetnya menyelsaikannya. " Mengenai permasalahan serap anggaran yang terlambat, kedepannya akan kita perbaiki untuk  di tahun 2022 ini akan kita selsaikan secepatnya," tutupnya. (ja)

Kalbar
| Jumat, 24 Juni 2022

Lokal

Foto: BEM UM Pontianak Gelar Seminar Politik Negarawan, Ridho Rahmadi : Mahasiswa dapat Belajar Politik Sejak Awal | Pifa Net

BEM UM Pontianak Gelar Seminar Politik Negarawan, Ridho Rahmadi : Mahasiswa dapat Belajar Politik Sejak Awal

Berita Pontianak, PIFA - Keluarga Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitss Muhammadiyah Pontianak menyelenggarakan Seminar Politik Negarawan, dengan tema yang di usung “Peran Serta Pemuda dan Mahasiswa dalam politik di Era Digitalisasi” di aula Auditorium Muhamamdiyah Pontianak, Selasa (8/03/2022). Adapun narasumber yaitu, Praktisi Politik Nasional Dr. Ing Ridho Rahmadi , S.kom, Msc. , Pakar Politik Fisipol Untan Dr Jumadi M.Si sekaligus pembukaan tersebut di buka Rektor UM Pontianak Dr Doddy Irawan, S.T., M.eng, dan di hadiri Ketua DPW Partai Umat Kalbar, Bambang Widianto M.T. Praktisi Politik Nasional Ing Ridho Rahmadi mengatakan, adapun tantangan mahasiswa maupun pemuda di era digital ini tentunya derasnya informasi di media sosial. “Mahasiswa harus lebih jeli dengan isu-isu nasional terkini, dapat di kaji terlebih dahulu baru. Namun, apabila ingin bersuara dapat memberikan aspirasinya lewat digital maupun massa,” ungkapnya. Ridho berharap agar pemuda maupun mahasiswa dapat belajar politik dari tingkat paling awal. “Misalnya mahasiswa mengikuti BEM dan DPM, serta pemuda mengikuti peran aktif di Kelurahan dan Kecamatan. Tentunya modal awal bagi yang ingin memasuki eksekutif, legislatif dan yudikatif pastinya tetap konsisten menjaga amanah dan tanggung jawab,” katanya. Ketua DPW Partai Umat Kalbar, Bambang Widianto menjelaskan, belakangan ini terlihat mahasiswa menurun dalam melihat isu politik yang ada saat ini terjadi. “Kita harapkan generasi muda dapat berkontribusi dan melihat isu-isu berkembang yang ada Negara Indonesia, lebih melek lagi melihat politik yang ada,” ucapnya. Lebih lanjut Ia meminta, generasi milenial lebih waspada dalam perkembangan media sosial dan media online. “Terutama harus dapat memastikan kebenaran berita jangan sampai adanya hoax dapat menggiring ke masyarakat isu-isu yang tidak bagus,” pungkasnya. Ketua BEM KM Universitas Muhammadiyah Pontianak, alasannya mengusung tema “Peran Serta Pemuda dan Mahasiswa dalam politik di Era Digitalisasi” adanya kekhawatiran  politik di era digitalisasi. “Adapun tantangan kedepan bagi milenial yang kurang melihat politik di era digitalisasi dapat degradasi di dunia digital serta dapat mengimbangi peran media sosial dan digital,” tutupnya. (RS)

Pontianak
| Selasa, 8 Maret 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5