Foto: Dok. PIFA

Berita Pontianak, PIFA- Kasus pengeroyokan yang terjadi di Lingkungan Sekretariat Mahasiswa (Sema) FISIP UNTAN yang terjadi beberapa waktu yang lalu,  berakhir dengan mediasi kesepakatan damai yang diselenggarakan di Polsek Pontianak Selatan, pada Senin (11/4/2022).
 
Sebelumnya telah terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum, terhadap alumni FISIP Untan, pada Rabu (02/03/2022), yang sempat terekam CCTV dan tersebar di Media Sosial.
 
Kesepakatan mediasi ini dihadiri oleh korban pengeroyokan, pelaku, Wakil Dekan III FISIP UNTAN, Wakil Dekan III Fakultas Hukum, kuasa hukum dari pelaku dan alumni dari masing-masing Fakultas tersebut
 
Rony Syahputra, S.sos selaku perwakilan IKA (Ikatan Alumni) FISIP UNTAN ikut serta mengawal kasus ini menyampaikan telah melakukan pendampingan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan serta mengambil jalan damai agar saling memaafkan.
 
"Kita dari IKA Fisip untan mendampingi  adek-adek, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” ujarnya saat diwawancarai PIFA, di Polsek Pontianak Selatan, pada Senin (11/04/2022).
 
" Makanya dari kesepakatan korban beritikad baik untuk mengakhiri semua masalah ini, kita murni dengan sifat kemanusian saling memaafkan," timpalnya.
 
Dia juga berharap agar kedepannya tidak ada lagi permasalahan seperti ini lagi.
 
" kedepannya saya berharap tidak terjadi lagi hal seperti ini agar masalah ini jadi yang pertama dan terakhir, saya berharap juga dari pelaku agar ada efek jeranya," harapnya.
 
Sementara itu Muhammad Ali Makin, S.H selaku kuasa hukum dari pelaku pengeroyokan menyampaikan mediasi dari kegiatan ini untuk menyelsaikan masalah  pengeroyokan yang sudah terjadi beberapa waktu yang lalu.
 
" Alasan diambilnya jalur mediasi karena satu almamater dan saling memaafkan, hal ini bisa terjadi diduga, adanya egonya anak muda yang menyebabkan perselisihan," ujarnya.
 
Dia juga menghimbau agar kedepannya tidak ada  lagi kasus seperti ini terjadi.
 
"Untuk kedepannya agar kita saling akur karna satu almamater dan saling menjaga," tutupnya. (ja) 

Berita Pontianak, PIFA- Kasus pengeroyokan yang terjadi di Lingkungan Sekretariat Mahasiswa (Sema) FISIP UNTAN yang terjadi beberapa waktu yang lalu,  berakhir dengan mediasi kesepakatan damai yang diselenggarakan di Polsek Pontianak Selatan, pada Senin (11/4/2022).
 
Sebelumnya telah terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Hukum, terhadap alumni FISIP Untan, pada Rabu (02/03/2022), yang sempat terekam CCTV dan tersebar di Media Sosial.
 
Kesepakatan mediasi ini dihadiri oleh korban pengeroyokan, pelaku, Wakil Dekan III FISIP UNTAN, Wakil Dekan III Fakultas Hukum, kuasa hukum dari pelaku dan alumni dari masing-masing Fakultas tersebut
 
Rony Syahputra, S.sos selaku perwakilan IKA (Ikatan Alumni) FISIP UNTAN ikut serta mengawal kasus ini menyampaikan telah melakukan pendampingan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan serta mengambil jalan damai agar saling memaafkan.
 
"Kita dari IKA Fisip untan mendampingi  adek-adek, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” ujarnya saat diwawancarai PIFA, di Polsek Pontianak Selatan, pada Senin (11/04/2022).
 
" Makanya dari kesepakatan korban beritikad baik untuk mengakhiri semua masalah ini, kita murni dengan sifat kemanusian saling memaafkan," timpalnya.
 
Dia juga berharap agar kedepannya tidak ada lagi permasalahan seperti ini lagi.
 
" kedepannya saya berharap tidak terjadi lagi hal seperti ini agar masalah ini jadi yang pertama dan terakhir, saya berharap juga dari pelaku agar ada efek jeranya," harapnya.
 
Sementara itu Muhammad Ali Makin, S.H selaku kuasa hukum dari pelaku pengeroyokan menyampaikan mediasi dari kegiatan ini untuk menyelsaikan masalah  pengeroyokan yang sudah terjadi beberapa waktu yang lalu.
 
" Alasan diambilnya jalur mediasi karena satu almamater dan saling memaafkan, hal ini bisa terjadi diduga, adanya egonya anak muda yang menyebabkan perselisihan," ujarnya.
 
Dia juga menghimbau agar kedepannya tidak ada  lagi kasus seperti ini terjadi.
 
"Untuk kedepannya agar kita saling akur karna satu almamater dan saling menjaga," tutupnya. (ja) 

0

0

You can share on :

0 Komentar