Korban kecelakaan kapal feri akibat diterpa topan di Filipina bertambah jadi 26 orang. (AP Photo)

PIFA, Internasional - Kabar duka datang dari Filipina, setidaknya 26 orang meninggal dunia setelah kapal berpenumpang sekitar 70 orang terbalik pada hari Kamis (27/7). Penjaga pantai Filipina melaporkan pada hari Jumat (28/7) bahwa upaya pencarian masih berlanjut untuk menemukan korban yang belum ditemukan.

Kapal tersebut memiliki kapasitas maksimal 42 orang dan awalnya berangkat dari pelabuhan di Binangonan menuju Pulau Talim di Danau Laguna, dekat Manila, pada hari Kamis.

Saat kapal berlayar, angin kencang menyerang dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang. Mereka bergerak ke satu sisi kapal dan akhirnya kapal itu terbalik, demikian keterangan dari penjaga pantai.

Melansir AFP, warga di sekitar pantai menyaksikan dengan ngeri ketika tim penyelamat berusaha mencari korban di air yang keruh.

Rekaman video dari operasi penyelamatan yang dibagikan oleh penjaga pantai menunjukkan seorang pria berdiri di sisi kapal yang terbalik dan berteriak bahwa "ada banyak orang di sini." Sedikitnya 40 orang berhasil selamat dalam kejadian tersebut.

Hingga saat ini, tiga orang masih dilaporkan hilang berdasarkan data resmi yang dirilis pada hari Kamis.

Penjaga pantai dan polisi saat ini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, yang terjadi beberapa jam setelah Topan Doksuri melanda utara Filipina.

Sebelumnya, kapal-kapal di sekitar pantai telah diperintahkan untuk berlabuh di Luzon dan pulau-pulau tengah pada awal pekan ini karena peringatan akan datangnya angin kencang akibat topan.

Sebagai informasi tambahan, juru bicara penjaga pantai, Laksamana Muda Armando Balilo, mengatakan bahwa kapal tersebut sudah memiliki izin untuk berlayar.

Filipina, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau, memiliki catatan keselamatan maritim yang kurang baik. Sejumlah orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan kapal ketika menggunakan cadik kayu untuk memancing atau berlayar ke pulau-pulau lainnya. (yd)

PIFA, Internasional - Kabar duka datang dari Filipina, setidaknya 26 orang meninggal dunia setelah kapal berpenumpang sekitar 70 orang terbalik pada hari Kamis (27/7). Penjaga pantai Filipina melaporkan pada hari Jumat (28/7) bahwa upaya pencarian masih berlanjut untuk menemukan korban yang belum ditemukan.

Kapal tersebut memiliki kapasitas maksimal 42 orang dan awalnya berangkat dari pelabuhan di Binangonan menuju Pulau Talim di Danau Laguna, dekat Manila, pada hari Kamis.

Saat kapal berlayar, angin kencang menyerang dan menyebabkan kepanikan di antara penumpang. Mereka bergerak ke satu sisi kapal dan akhirnya kapal itu terbalik, demikian keterangan dari penjaga pantai.

Melansir AFP, warga di sekitar pantai menyaksikan dengan ngeri ketika tim penyelamat berusaha mencari korban di air yang keruh.

Rekaman video dari operasi penyelamatan yang dibagikan oleh penjaga pantai menunjukkan seorang pria berdiri di sisi kapal yang terbalik dan berteriak bahwa "ada banyak orang di sini." Sedikitnya 40 orang berhasil selamat dalam kejadian tersebut.

Hingga saat ini, tiga orang masih dilaporkan hilang berdasarkan data resmi yang dirilis pada hari Kamis.

Penjaga pantai dan polisi saat ini tengah menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, yang terjadi beberapa jam setelah Topan Doksuri melanda utara Filipina.

Sebelumnya, kapal-kapal di sekitar pantai telah diperintahkan untuk berlabuh di Luzon dan pulau-pulau tengah pada awal pekan ini karena peringatan akan datangnya angin kencang akibat topan.

Sebagai informasi tambahan, juru bicara penjaga pantai, Laksamana Muda Armando Balilo, mengatakan bahwa kapal tersebut sudah memiliki izin untuk berlayar.

Filipina, sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 7.000 pulau, memiliki catatan keselamatan maritim yang kurang baik. Sejumlah orang meninggal setiap tahun dalam kecelakaan kapal ketika menggunakan cadik kayu untuk memancing atau berlayar ke pulau-pulau lainnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya