Kecelakaan Maut di Transkalimantan, Pengendara Motor Tewas di Tempat
Kubu Raya | Rabu, 11 Desember 2024
Evakuasi korban kecelakaan di Transkalimantan. (Dok. Istimewa
Kubu Raya | Rabu, 11 Desember 2024
Pifabiz
PIFAbiz - Vadel Badjideh telah menjalani penahanan selama kurang lebih 20 hari setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus persetubuhan terhadap anak Nikita Mirzani, LM.Pihak kepolisian dari Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap kondisi terkini mantan kekasih Laura Meizani tersebut. Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Nurma Dewi, menyebut, Vadel berada dalam kondisi yang baik."Ya, (Vadel) sehat. Namanya sudah ditahan, pasti semua lingkupnya dibatasi. Itu yang pasti," ujar Nurma Dewi mengutip dari suara.com, Selasa (4/3/25)Lebih lanjut, Nurma menyebut, penyidik telah menerima surat penangguhan penahanan yang diajukan keluarga Vadel. Akan tetapi, penyidik masih mempertimbangkan apakah permintaan keluarga Vadel itu dapat dikabulkan atau tidak."Prosesnya masih berjalan. Penangguhan penahanan sudah diterima, namun untuk dikabulkan atau tidaknya, tentu ada pertimbangan," ucap Nurma.Nurma menjelaskan, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan penyidik sebelum dapat mengabulkan permintaan penangguhan penahanan.Oleh karena itu, Nurma meminta keluarga Vadel menunggu pertimbangan dan keputusan dari pihak penyidik.Nikita Mirzani sebelumnya telah melaporkan Vadel Badjideh ke Polres Metro Jakarta Selatan. Berkat proses penyidikan panjang termasuk pengumpulan bukti hingga pemeriksaan saksi, penyidik pun akhirnya meningkatkan status Vadel menjadi tersangka dalam perkara tersebut.Polisi menyebut dalam melancarkan perbuatannya, Vadel diduga menggunakan tipu daya hingga bujuk rayu. Sampai pada akhirnya berhasil membujuk putri Nikita Mirzani, Laura Meizani untuk berhubungan badan. Vadel pun turut meminta Laura yang diduga tengah mengandung buah hatinya untuk menggugurkan kandungannya.Akibat perbuatannya, Vadel sebagai tersangka dijerat Pasal 76D Jo Pasal 81 ayat 1 UU Perlindungan Anak. Vadel pun kini statusnya telah ditahan.
Sports
PIFA, Sports - Timnas Indonesia U-17 akan menggantikan Timnas Peru U-17 sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 yang dijadwalkan berlangsung dari 10 November hingga 2 Desember. Dalam rangka mempersiapkan tim untuk ajang bergengsi ini, PSSI telah menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih utama. Namun, Bima Sakti tidak akan beroperasi sendirian, karena Timnas Indonesia U-17 akan dibantu oleh konsultan pelatih berpengalaman, Frank Wormuth. Frank Wormuth, yang sebelumnya memulai karirnya sebagai asisten pelatih Joachim Low di Fenerbahce, akan memberikan kontribusi berharga dalam mengembangkan Tim Garuda Asia. Pengalaman Wormuth dalam melatih Timnas Jerman U-20 selama enam tahun, di mana ia berhasil membawa beberapa pemain muda berbakat seperti Antonio Rudiger, Julian Brandt, Nicklas Sule, dan Mahmoud Dahoud, akan menjadi aset berharga bagi Timnas Indonesia U-17. Dalam kurun waktu empat bulan, PSSI telah mengontrak Frank Wormuth hingga akhir tahun 2023 untuk mempersiapkan tim dalam menghadapi Piala Dunia U-17. Wormuth akan merancang berbagai tahapan, termasuk analisis SWOT untuk membentuk fondasi tim, serta mengorganisir pelatihan dan modul-modul yang tepat guna. PSSI mengontrak Frank Wormuth selama empat bulan atau hingga akhir tahun ini. "Kontrak pertama ini untuk jangka waktu selama empat bulan hingga Piala Dunia U-17 2023," jelas Ketua PSSI, Erick Thohir seperti dikutip PIFA dari Bola.net pada Sabtu (5/8). Ketua PSSI, Erick Thohir, juga menyatakan optimisme bahwa pengalaman dan jaringan luas yang dimiliki Frank Wormuth akan memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan Timnas Indonesia U-17. Langkah ini sekaligus menggarisbawahi komitmen PSSI dalam memastikan performa terbaik timnas di ajang sepak bola dunia. Dengan adanya Frank Wormuth sebagai konsultan pelatih, Timnas Indonesia U-17 semakin percaya diri dalam menghadapi tantangan Piala Dunia U-17 2023 dan tentunya pendukung timnas berharap mampu menunjukkan prestasi gemilang di panggung internasional. (hs)
Lokal
PIFA, Lokal - Nama Mayor Teddy belakangan ini tengah menjadi perbincangan publik usai dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) Merah Putih periode 2024-2029, di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10).Menurut Dosen Ilmu Politik di FISIP Universitas Tanjungpura, Pontianak, Herri Junius Nge, penunjukkan Mayor Teddy menjadi hak prerogatif Prabowo. Selain itu, kata Herri, posisi sekretaris memerlukan individu yang memiliki loyalitas tinggi dan mampu menjaga rahasia. Jadi, Herri menilai wajar saja jika Mayor Teddy diangkat sebagai Seskab, karena selama ini Mayor Teddy memang sudah dekat dengan Presiden Prabowo Subianto saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan.“Sekretaris itu kan orang dekat. Presiden perlu orang-orang yang punya loyalitas dan mampu menjaga rahasia. Selama ini Mayor Tedy dekat dengan Prabowo, jadi untuk posisi sekretaris ini dia perlu orang-orang yang katakanlah mungkin orang lain menganggap (Mayor Tedy) belum layak atau belum pengalaman tapi yang penting dia punya loyalitas dan mampu menjaga rahasia itu,” ujar Mayor Teddy kepada PIFA, Selasa (22/10/24).Herri mengatakan pengangkatan Mayor Teddy ini tentunya telah dipertimbangkan dengan matang oleh Presiden Prabowo. “Mungkin bagi publik, akademisi, dan analis politik lain punya pandangan berbeda. Tapi bagi Prabowo, dia melihat hal dari sudut pandangnya sendiri,” ujarnya."Tinggal nanti dalam perjalanannya, apakah dia perform atau tidak. Jika tidak, Prabowo punya hak untuk melakukan reshuffle,” tambahnya.Menurutnya, posisi staf khusus ini tidak terlalu menjadi beban bagi Mayor Tedy, berbeda dengan menteri dari partai politik yang menghadapi lebih banyak tekanan. "Yang menjadi beban itu ketika menteri dari partai politik tidak perform sesuai harapan. Untuk menggeser orang dari partai politik kan perlu konsultasi dengan ketua partai tersebut,” tukasnya.Pengangkatan Mayor Tedy ini memunculkan spekulasi tentang langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil Prabowo dalam kabinetnya, serta strategi politik jangka panjangnya menuju Pilpres 2024. (ly)