Kejagung menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. (Pro medi

Kejagung menetapkan dua tersangka baru kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. (Pro medi

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalKejagung Ungkap Peran Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi di PT Pertamina Patra Niaga

Kejagung Ungkap Peran Dua Tersangka Baru dalam Kasus Korupsi di PT Pertamina Patra Niaga

Jakarta | Kamis, 27 Februari 2025

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) periode 2018–2023. Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2), mengungkapkan bahwa dua tersangka baru tersebut adalah Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, serta Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga.

“Tersangka Maya Kusmaya dan Edward Corne, dengan persetujuan Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, melakukan pembelian BBM RON 90 atau lebih rendah dengan harga RON 92. Akibatnya, terjadi pembayaran impor produk kilang dengan harga tinggi dan tidak sesuai dengan kualitas barang,” ujar Qohar.

Lebih lanjut, Maya Kusmaya memerintahkan Edward Corne untuk melakukan proses blending produk kilang, mencampurkan RON 88 dengan RON 92 agar menghasilkan RON 92. Proses tersebut dilakukan di terminal atau storage PT Orbit Terminal Merak milik Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ).

Selain itu, kedua tersangka juga diketahui melakukan pembayaran impor produk kilang dengan metode spot atau penunjukan langsung, sehingga harga yang dibayarkan PT Pertamina Patra Niaga lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan metode term atau pemilihan langsung dengan waktu berjangka.

Maya Kusmaya dan Edward Corne juga disebut menyetujui adanya markup dalam kontrak pengiriman (shipping) yang dilakukan oleh Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping. Akibatnya, PT Pertamina Patra Niaga harus mengeluarkan fee ilegal sebesar 13–15 persen, yang diberikan kepada Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) dan Dimas Werhaspati (DW).

Kejagung mencatat bahwa perbuatan para tersangka, termasuk tujuh tersangka lain yang telah ditetapkan sebelumnya, menyebabkan kerugian negara sebesar Rp193,7 triliun. Kerugian ini bersumber dari lima komponen, yaitu ekspor minyak mentah dalam negeri (Rp35 triliun), impor minyak mentah melalui broker (Rp2,7 triliun), impor BBM melalui broker (Rp9 triliun), pemberian kompensasi tahun 2023 (Rp126 triliun), dan pemberian subsidi tahun 2023 (Rp21 triliun).

Kejagung menegaskan bahwa tindakan para tersangka bertentangan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa di BUMN. Atas perbuatannya, Maya Kusmaya dan Edward Corne disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan tujuh tersangka dalam kasus ini, termasuk Riva Siahaan (RS), Sani Dinar Saifuddin (SDS), Yoki Firnandi (YF), Agus Purwono (AP), Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), Dimas Werhaspati (DW), dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ). Penyidikan terhadap kasus ini terus berlanjut guna mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain dan memastikan penegakan hukum yang adil.

Rekomendasi

Foto: MKD DPR Bakal Panggil Uya Kuya Setelah Kontroversi Rekaman di Lokasi Kebakaran LA | Pifa Net

MKD DPR Bakal Panggil Uya Kuya Setelah Kontroversi Rekaman di Lokasi Kebakaran LA

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Prabowo Sebut Rela Pangkas Anggaran Polri untuk Gaji Hakim, Listyo Sigit: Itu Cuma Candaan | Pifa Net

Prabowo Sebut Rela Pangkas Anggaran Polri untuk Gaji Hakim, Listyo Sigit: Itu Cuma Candaan

Nasional
| Jumat, 13 Juni 2025
Foto: Bangga MAXimal! NMAX Experience: Ride A Decade kembali Bertualang dan Menyapa Pengguna Setia Serentak di 4 Kota    | Pifa Net

Bangga MAXimal! NMAX Experience: Ride A Decade kembali Bertualang dan Menyapa Pengguna Setia Serentak di 4 Kota

Indonesia
| Senin, 19 Mei 2025
Foto: Alasan Korea Utara Bisa Bantai Indonesia 6-0 di Perempat Final Piala Asia U-17 | Pifa Net

Alasan Korea Utara Bisa Bantai Indonesia 6-0 di Perempat Final Piala Asia U-17

Indonesia
| Kamis, 17 April 2025
Foto: PSSI: Patrick Kluivert Bakal Libatkan Pelatih Lokal | Pifa Net

PSSI: Patrick Kluivert Bakal Libatkan Pelatih Lokal

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Resep Opor Ayam, Hidangan Wajib Lebaran yang Nikmat Disantap bersama Keluarga | Pifa Net

Resep Opor Ayam, Hidangan Wajib Lebaran yang Nikmat Disantap bersama Keluarga

Indonesia
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: Tiktokers Riezky Kabah yang Viral Usai Hina Profesi Guru Telah Diamankan Polda Kalbar | Pifa Net

Tiktokers Riezky Kabah yang Viral Usai Hina Profesi Guru Telah Diamankan Polda Kalbar

Pontianak
| Selasa, 4 Maret 2025
Foto: Ribuan Pengendara Grand Filano Hybrid Secara Serentak Tampil Stylish dan Berbagi Kebaikan di Seluruh Indonesia Waktu Bulan Ramadan | Pifa Net

Ribuan Pengendara Grand Filano Hybrid Secara Serentak Tampil Stylish dan Berbagi Kebaikan di Seluruh Indonesia Waktu Bulan Ramadan

Indonesia
| Senin, 17 Maret 2025
Foto: 113 Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal SNBP Gara-gara Kelalaian Sekolah, Kadisdikbud Kalbar: Sudah Diingatkan Berkali-kali | Pifa Net

113 Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal SNBP Gara-gara Kelalaian Sekolah, Kadisdikbud Kalbar: Sudah Diingatkan Berkali-kali

Mempawah
| Selasa, 4 Februari 2025
Foto: Perang Dagang AS-China Ditunda, Elon Musk Ngebut Borong Produk China untuk Percepat Produksi Tesla | Pifa Net

Perang Dagang AS-China Ditunda, Elon Musk Ngebut Borong Produk China untuk Percepat Produksi Tesla

Amerika Serikat
| Rabu, 21 Mei 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Atta Halilintar Lulus SMA di Usia 29 Tahun | Pifa Net

Atta Halilintar Lulus SMA di Usia 29 Tahun

PIFAbiz - YouTuber Atta Halilintar akhirnya berhasil menamatkan pendidikan SMA setelah mengikuti pendidikan paket C. Ia mendapatkan ijazah SMA di usianya yang menginjak 29 tahun. Momen kelulusan suami Aurel Hermansyah tersebut diketahui dari unggahan di akun Instagram pribadinya. Dalam foto yang diunggah Atta terlihat berpose dengan mengenakan setelan jas lengkap dan menggenggam buket makanan ringan. "P INFO LOKER.... Akhirnya Wisuda LULUS Juga SMA," tulis Atta Halilintar di kolom caption. Atta mengaku tak malu lulus SMA di usia 29 tahun. Ia bahkan bangga bisa menyelesaikan pendidikan SMA-nya di saat sudah menikah dan punya anak. "Setelah punya 2 Anak dan melalui banyak proses hidup.. Ga ada kata terlambat.. ga ada kata gengsi.. Bagusya Lanjut kuliah ga ya? kuliah Jurusan apa??" katanya. Melalui unggahan itu juga, Atta Halilintar mengucapkan terima kasih pada gurunya. Sebab, guru tersebut sudah mendukung Atta untuk menyelesaikan pendidikannya. Diketahui, Atta sempat berhenti sekolah karena kondisi finansial keluarganya kurang baik sehingga dia membantu kedua orang tuanya untuk bekerja. Terlebih Atta memiliki 10 adik yang harus dibiayai kehidupannya. (ly)

Jakarta
| Senin, 24 Juni 2024

Sports

Foto: Bangga! Dua Wasit Indonesia Ditunjuk AFC untuk Pimpin Laga Piala Asia U-20 2025 | Pifa Net

Bangga! Dua Wasit Indonesia Ditunjuk AFC untuk Pimpin Laga Piala Asia U-20 2025

PIFA.CO.ID, SPORTS - Dua wasit asal Indonesia, Thoriq Munir Alkatiri dan Bangbang Syamsudar, mendapatkan kepercayaan dari AFC untuk memimpin pertandingan di Piala Asia U-20 2025. Mereka bertugas sebagai wasit utama dan asisten wasit 1 dalam laga Grup A yang mempertemukan tuan rumah Tiongkok melawan Kirgistan di Boan Sports Centre Stadium, Shenzhen, pada Sabtu (15/2).Thoriq dan Bangbang saat ini berstatus sebagai FIFA Referee dan AFC Elite Referee.Dalam laga tersebut, Tiongkok menang 5-2 atas Kirgistan. Pertandingan berlangsung sengit dengan tensi tinggi, yang membuat Thoriq Alkatiri harus mengeluarkan 10 kartu kuning dan 2 kartu merah."Alhamdulillah saya dipercaya oleh AFC bersama 11 wasit lainnya dan 16 asisten wasit termasuk teman saya Bangbang Syamsudar. Sangat bangga dan senang dapat bertugas di ajang Piala Asia U-20 2025. Terimakasih untuk AFC dan PSSI atas kesempatan ini," ujar Thoriq Alkatiri."Kemarin saya bertugas di pertandingan Tiongkok versus Kirgistan dan bersyukur dapat menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan Law of The Game. Saya berharap selain menambah pengalaman, menjadi wasit di Piala Asia U-20 2025 dapat menjadi jembatan untuk bertugas di ajang yang lebih tinggi," tambahnya.Saat ini, Thoriq dan Bangbang masih menunggu penugasan selanjutnya dari AFC. Mereka telah berada di Shenzhen sejak 7 Februari.Sebelumnya, kedua wasit ini juga pernah bertugas di ajang AFC Champions League 2 tahun lalu, saat Sydney FC (Australia) berhadapan dengan Eastern SC (Hongkong) di Stadion Jubilee, Sydney, pada 19 September 2024.

China
| Selasa, 18 Februari 2025

Nasional

Foto: 3 Tantangan Besar Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia | Pifa Net

3 Tantangan Besar Transisi Energi yang Berkeadilan di Indonesia

Berita Nasional, PIFA - Setiap negara tentu memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda dalam mentransformasikan sistem energinya. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kunci pada S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition mengungkapkan bahwa transisi energi bukan hanya tentang perubahan pemanfaatan dan penggunaan bahan bakar fosil ke energi terbarukan, namun juga menyangkut aspek yang sangat-sangat kompleks, mulai dari ilmu pengetahuan dan teknologi hingga aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan, Kamis (17/03/2022). “Transisi energi akan mengubah banyak hal, perubahan pekerjaan, skenario pembangunan, orientasi bisnis dan lainnya. Karena itu, dibutuhkan strategi dan mekanisme yang tepat untuk mengidentifikasi tantangan saat ini dan tantangan di masa ke depan, agar transisi energi rendah karbon yang adil dan merata dapat terlaksana dengan baik,” ungkap Presiden dalam pidatonya secara virtual, mengutip rilis Humas Setkab RI. Presiden Jokowi memaparkan, ada tiga tantangan besar dalam transisi energi yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Ketiga tantangan itu diantaranya akses energi bersih, proses transisi membutuhkan dana yang sangat besar, dan dukungan riset-teknologi “Kita menghadapi kenyataan bahwa tidak semua warga dunia memiliki akses pada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern. Kita harus mendorong energi bersih untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan clean cooking. Leaving no one behind,” terangnya. “Transisi energi membutuhkan proyek-proyek baru, artinya juga dibutuhkan investasi yang baru. Karena itu, dibutuhkan eksplorasi mekanisme pembiayaan yang tepat agar tercipta keekonomian, harga yang kompetitif, dan tidak membebani masyarakat,” timpal Presiden. Jokowi menekankan bahwa dalam transisi energi diperlukan peran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien dan lebih kompetitif, sehingga bisa menurunkan biaya dan meningkatkan nilai tambah pada produk industri energi baru terbarukan. “Selain itu, diperlukan persiapan berbagai kompetensi dan keahlian dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, sehingga tersedia SDM (sumber daya manusia) yang unggul untuk mendukung transisi energi,” lanjutnya. Di balik semua tantangan-tantangan tersebut, Presiden Jokowi pun optimistis terdapat sejumlah peluang yang terbuka lebar. “Kemampuan kita mengatasi tantangan transisi energi akan membuka peluang baru dan lapangan kerja baru, peningkatan kebutuhan keahlian inovasi teknologi dan digitalisasi, terbukanya peluang ekonomi baru, ekonomi hijau untuk mempercepat pemulihan global,” pungkasnya. Presiden berharap G20 dapat menjembatani dan mendorong negara-negara berkembang dan maju pada keanggotaan G20 untuk mempercepat proses transisi energi, memperkuat sistem energi global yang adil dan berkelanjutan, dalam suatu kesepakatan global. Menurut Presiden, negara yang bebannya berat harus dibantu dan diberikan kemudahan. Sementara negara yang sudah siap bisa jalan terlebih dahulu, sambil membantu negara lain yang belum mampu. "Kita harus membangun lebih banyak kolaborasi untuk mempermudah akses layanan energi yang terjangkau, menciptakan inovasi teknologi dan terobosan pendanaan, merumuskan strategi yang konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya. Presiden juga berharap penyelenggaraan diskusi kali ini dapat menghasilkan terobosan untuk mewujudkan ekosistem transisi energi yang berkeadilan. “Saya harapkan webinar ini akan menghasilkan gagasan-gagasan yang implementatif untuk mendorong tercapainya kesepakatan global yang kuat dan fokus, untuk mewujudkan ekosistem transisi energi yang berkeadilan,” tutup Beliau. (yd)

Jakarta
| Jumat, 18 Maret 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5