Foto: Prokopim Pekab Kubu Raya

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Muda Mahendrawan mengajak petugas penggerak sensus penduduk (SP2020) lanjutan agar memiliki semangat untuk terus menajamkan ‘Long Form’ karena data sensus penduduk ini sangat diperlukan untuk bagaimana pemerintah daerah bersama BPS bisa menjadi mitra dalam mengejar Satu Data.

“Mengapa saya menganggap SP2020 lanjutan ini sangat penting, karena apa yang dilakukan petugas sensus ini akan menjadi basis kebijakan yang akan membuat semua regulasi itu bisa sesuai dengan subtansi yang ingin dikejar, baik sektor perumahan, kesehatan, pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," kata bupati Muda saat diwawancarai, Jum’at (13/5/2022).

Menurutnya, ukuran IPM ini akan menjadi potret keterbelakangan, tidak terakses dan terjadinya pembiaran-pembiaran. Untuk itu, dengan adanya Satu Data Indonesia yang dimiliki Kubu Raya ini tentunya akan menjadi langkah untuk memunculkan keinginan untuk bagaimana mengejar agregat setiap yang dicapai, baik IPM, pertumbuhan ekonomi maupun indikator-indikator lainnya.

Dalam hal ini, tentu Pemkab Kubu Raya harus melihat dimana sebarannya, subyeknya apa, siapa, maupun bagaimana kondisinya. Apalagi terkait dengan rumah tangga dalam hal kelayakan-kelayakan dan program pelindungan sosial. Sehingga itu akan memberikan dampak untuk mengejar mana yang benar-benar belum dapat terakses.

“Ini merupakan langkah untuk menghindari pembiaran-pembiaran terhadap mana yang harus ditransformasi dari yang belum terdata menjadi terdata subyek-subyek setiap rumah tangga maupun tematik lainnya. Kemudian bagaimana yang belum berdaya menjadi bagaimana berdaya. Transformasi inilah yang kita lakukan dengan pemanfaatan sistem infomasi data geospasial," ujarnya.

Dirinya menilai, pengelolaan data melalui satu data ini merupakan suatu upaya meningkatkan validitas berbagai pakai dan meningkatkan efesiensi pengelolaan data. Menurutnya, Untuk menunjang setiap perencanaan diperluakan suatu perencanaan yang baik dan didukung dengan data yang baik pula.

“Jangan sampai kita menghilangkan peluang-peluang masyarakat. Sehingga disinilah harus ditanamkan semangat petugas dan penggerak SP2020 lanjutan," imbuhnya.

Dikatakannya, pemeritah Kubu Raya terus berupaya dengan inisiatif untuk terus mengupdate data yang dimiliki, jangan sampai data yang ada itu tidak berjalan sehingga akan mengakibatkan tidak akurat data yang dimiliki pemerintah Kubu Raya.

“Contohnya pendidikan, bagaimana kita mengetahui setiap desa dan kecamatan itu mana yang tidak lulus SD, SMP dan SMA, sehingga kita bisa kejar dan intervensinya bisa kita lakukan," ujarnya.

Termasuk dalam kasus stunting, Muda menambahkan, pemerintah Kubu Raya tentunya juga terus mengejar para calon stunting. Caranya dengan mengawal seribu hari kehidupannya.

“Jangan sampai ketika bayi itu lahir, kita tidak kawal seribu hari kehidupannya, maka hitungannya juga tidak akan berubah," imbuhnya. (rs)

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) Muda Mahendrawan mengajak petugas penggerak sensus penduduk (SP2020) lanjutan agar memiliki semangat untuk terus menajamkan ‘Long Form’ karena data sensus penduduk ini sangat diperlukan untuk bagaimana pemerintah daerah bersama BPS bisa menjadi mitra dalam mengejar Satu Data.

“Mengapa saya menganggap SP2020 lanjutan ini sangat penting, karena apa yang dilakukan petugas sensus ini akan menjadi basis kebijakan yang akan membuat semua regulasi itu bisa sesuai dengan subtansi yang ingin dikejar, baik sektor perumahan, kesehatan, pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," kata bupati Muda saat diwawancarai, Jum’at (13/5/2022).

Menurutnya, ukuran IPM ini akan menjadi potret keterbelakangan, tidak terakses dan terjadinya pembiaran-pembiaran. Untuk itu, dengan adanya Satu Data Indonesia yang dimiliki Kubu Raya ini tentunya akan menjadi langkah untuk memunculkan keinginan untuk bagaimana mengejar agregat setiap yang dicapai, baik IPM, pertumbuhan ekonomi maupun indikator-indikator lainnya.

Dalam hal ini, tentu Pemkab Kubu Raya harus melihat dimana sebarannya, subyeknya apa, siapa, maupun bagaimana kondisinya. Apalagi terkait dengan rumah tangga dalam hal kelayakan-kelayakan dan program pelindungan sosial. Sehingga itu akan memberikan dampak untuk mengejar mana yang benar-benar belum dapat terakses.

“Ini merupakan langkah untuk menghindari pembiaran-pembiaran terhadap mana yang harus ditransformasi dari yang belum terdata menjadi terdata subyek-subyek setiap rumah tangga maupun tematik lainnya. Kemudian bagaimana yang belum berdaya menjadi bagaimana berdaya. Transformasi inilah yang kita lakukan dengan pemanfaatan sistem infomasi data geospasial," ujarnya.

Dirinya menilai, pengelolaan data melalui satu data ini merupakan suatu upaya meningkatkan validitas berbagai pakai dan meningkatkan efesiensi pengelolaan data. Menurutnya, Untuk menunjang setiap perencanaan diperluakan suatu perencanaan yang baik dan didukung dengan data yang baik pula.

“Jangan sampai kita menghilangkan peluang-peluang masyarakat. Sehingga disinilah harus ditanamkan semangat petugas dan penggerak SP2020 lanjutan," imbuhnya.

Dikatakannya, pemeritah Kubu Raya terus berupaya dengan inisiatif untuk terus mengupdate data yang dimiliki, jangan sampai data yang ada itu tidak berjalan sehingga akan mengakibatkan tidak akurat data yang dimiliki pemerintah Kubu Raya.

“Contohnya pendidikan, bagaimana kita mengetahui setiap desa dan kecamatan itu mana yang tidak lulus SD, SMP dan SMA, sehingga kita bisa kejar dan intervensinya bisa kita lakukan," ujarnya.

Termasuk dalam kasus stunting, Muda menambahkan, pemerintah Kubu Raya tentunya juga terus mengejar para calon stunting. Caranya dengan mengawal seribu hari kehidupannya.

“Jangan sampai ketika bayi itu lahir, kita tidak kawal seribu hari kehidupannya, maka hitungannya juga tidak akan berubah," imbuhnya. (rs)

0

0

You can share on :

0 Komentar