Keluarga pasien kelamin membusuk menunjukkan bukti foto dugaan malpraktik. (Istimewa/detikcom)

PIFAbiz - Seorang remaja berinisial CY (14) disebut mengalami pembusukan di alat kelaminnya usai menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Mohammad Hoesein (RSMH) Palembang. Operasi pertama dilakukan pada 30 Januari 2023 karena CY mengeluhkan sakit di perut kanan bawah dan didiagnosis mengalami gejala radang usus buntu.

Setelah operasi, kondisi CY dinilai baik dan ia diperbolehkan pulang pada hari ketiga setelah operasi.

"Operasi pertama itu kita heran karena bekas luka tak dijahit, tapi hanya ditutup plaster saja, sehingga menyebabkan pembengkakan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya yakni alat vital pasien," kata Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa seperti dikutip dari detikcom, Senin (13/2/2023).

Namun, pada hari keenam setelah operasi, CY harus kembali dibawa ke rumah sakit karena luka operasi mengeluarkan caira kuning terus menerus dan terjadi pembengkakakn di area vital pasien atau Miss V.

Akhirnya, CY harus menjalani operasi kedua dan saat ini masih dirawat di rawat inap. Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa menduga CY menjadi korban malpraktik.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSMH Palembang, Marta Hendry, menyatakan bahwa operasi pertama berjalan lancar dan pihak keluarga sudah diberitahu tentang risiko yang mungkin terjadi setelah operasi.

"Jadi kita jelaskan ya, sepertinya kalau saya tangkap ini hanya miskomunikasi saja. Pada saat operasi pertama terhadap pasien, pihak keluarga telah kita jelaskan bahwa akan ada risiko yang kemungkinan terjadi, karena pasien sudah telat selama tiga hari untuk menjalani operasi usus buntu yang pertama itu," kata Marta, Sabtu (11/2).

Marta menyebut masalah ini sebagai miskomunikasi dan memastikan bahwa luka operasi tidak dijahit sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Lalu kemudian kenapa itu ada nanah? Nah, ini yang perlu kita tahu, itu karena sisa-sisa operasi dan di bagian luar perut juga sudah dibalut kan dengan kain kasa khusus, memang tidak dijahit, kalau dijahit malah kita malpraktik. Tidak ada membusuk, itu pembengkakan," katanya lagi.

"Karena memang, sebelum operasi pasien sudah ada peradangan dan telah dibawa keluarganya ke rumah sakit. Kenapa bagian luar tak di jahit dan hanya dalamnya saja? Memang SOP-nya seperti itu karena nanti yang bagian luar itu akan menyatu dengan sendirinya, makanya dibalut dengan kasa khusus. Kita juga sudah berikan antibiotik yang bagus agar kulit bagian luarnya dapat menyatu kembali," lanjutnya.

Marta mengungkapkan pada hari keenam pasien kembali dibawa keluarga karena luka operasi infeksi dan bernanah. Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya dilakukan operasi kedua dan saat ini pasien masih dirawat di rawat inap.

"Jadi kalau dibilang sampai bengkak ke bagian vital pasien, secara medis itu hal yang biasa, jadi keluarga tak perlu khawatir, karena pembengkakan itu efek dari operasi menyatukan bagian dalamnya, bengkak itu juga akan hilang terserap dengan sendirinya. Kalau soal nanah itu kan kita sudah bilang dari awal ke keluarga pasien ada kemungkinan tersebut, dari awal sudah ada peradangan, karena terlambat dibawa ke rumah sakit," jelasnya. (b)

PIFAbiz - Seorang remaja berinisial CY (14) disebut mengalami pembusukan di alat kelaminnya usai menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit Mohammad Hoesein (RSMH) Palembang. Operasi pertama dilakukan pada 30 Januari 2023 karena CY mengeluhkan sakit di perut kanan bawah dan didiagnosis mengalami gejala radang usus buntu.

Setelah operasi, kondisi CY dinilai baik dan ia diperbolehkan pulang pada hari ketiga setelah operasi.

"Operasi pertama itu kita heran karena bekas luka tak dijahit, tapi hanya ditutup plaster saja, sehingga menyebabkan pembengkakan dan menjalar ke bagian tubuh lainnya yakni alat vital pasien," kata Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa seperti dikutip dari detikcom, Senin (13/2/2023).

Namun, pada hari keenam setelah operasi, CY harus kembali dibawa ke rumah sakit karena luka operasi mengeluarkan caira kuning terus menerus dan terjadi pembengkakakn di area vital pasien atau Miss V.

Akhirnya, CY harus menjalani operasi kedua dan saat ini masih dirawat di rawat inap. Kuasa hukum keluarga CY, Muh Novel Suwa menduga CY menjadi korban malpraktik.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSMH Palembang, Marta Hendry, menyatakan bahwa operasi pertama berjalan lancar dan pihak keluarga sudah diberitahu tentang risiko yang mungkin terjadi setelah operasi.

"Jadi kita jelaskan ya, sepertinya kalau saya tangkap ini hanya miskomunikasi saja. Pada saat operasi pertama terhadap pasien, pihak keluarga telah kita jelaskan bahwa akan ada risiko yang kemungkinan terjadi, karena pasien sudah telat selama tiga hari untuk menjalani operasi usus buntu yang pertama itu," kata Marta, Sabtu (11/2).

Marta menyebut masalah ini sebagai miskomunikasi dan memastikan bahwa luka operasi tidak dijahit sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Lalu kemudian kenapa itu ada nanah? Nah, ini yang perlu kita tahu, itu karena sisa-sisa operasi dan di bagian luar perut juga sudah dibalut kan dengan kain kasa khusus, memang tidak dijahit, kalau dijahit malah kita malpraktik. Tidak ada membusuk, itu pembengkakan," katanya lagi.

"Karena memang, sebelum operasi pasien sudah ada peradangan dan telah dibawa keluarganya ke rumah sakit. Kenapa bagian luar tak di jahit dan hanya dalamnya saja? Memang SOP-nya seperti itu karena nanti yang bagian luar itu akan menyatu dengan sendirinya, makanya dibalut dengan kasa khusus. Kita juga sudah berikan antibiotik yang bagus agar kulit bagian luarnya dapat menyatu kembali," lanjutnya.

Marta mengungkapkan pada hari keenam pasien kembali dibawa keluarga karena luka operasi infeksi dan bernanah. Setelah melalui pemeriksaan, akhirnya dilakukan operasi kedua dan saat ini pasien masih dirawat di rawat inap.

"Jadi kalau dibilang sampai bengkak ke bagian vital pasien, secara medis itu hal yang biasa, jadi keluarga tak perlu khawatir, karena pembengkakan itu efek dari operasi menyatukan bagian dalamnya, bengkak itu juga akan hilang terserap dengan sendirinya. Kalau soal nanah itu kan kita sudah bilang dari awal ke keluarga pasien ada kemungkinan tersebut, dari awal sudah ada peradangan, karena terlambat dibawa ke rumah sakit," jelasnya. (b)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya