Kelaparan! Mantan Tahanan Palestina Ungkap Jatah Makan di Penjara Israel Hanya 3 Sendok Sehari
Israel | Kamis, 8 Agustus 2024
PIFA, Internasional - Seorang mantan tahanan Palestina, Atef Awahdeh, mengungkapkan kondisi mengenaskan yang dialami oleh para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Melalui media sosial, Awahdeh membagikan pengalamannya yang menjadi viral, menceritakan bagaimana para tahanan dipaksa bertahan hidup dengan jatah makanan yang sangat minim hingga mencapai tingkat kelaparan.
Menurut kesaksian Awahdeh, para penjaga Israel kerap menyatakan bahwa tahanan hanya akan diberi cukup makanan untuk tetap hidup. Ia menggambarkan situasi di mana 11 orang tahanan harus berbagi dua piring nasi. Kondisi ini mencerminkan betapa terbatasnya suplai makanan yang diberikan, yang sering kali tidak memadai untuk kebutuhan dasar.
Kesaksian serupa datang dari Sami Khalili, seorang mantan tahanan dari Nablus, yang menyatakan bahwa ia hanya mendapatkan tiga sendok nasi sehari. Khalili mengatakan kondisi ini menyebabkan penurunan berat badan yang drastis di antara para tahanan.
Sari Hurriyah, seorang pengacara yang juga pernah menjadi tahanan, menambahkan bahwa lima orang harus berbagi satu piring makanan dan makan dengan tangan kosong. Dalam 10 hari penahanannya, ia kehilangan delapan kilogram berat badan. Firas Hassan, mantan tahanan lainnya, menggambarkan kondisi fisiknya yang memburuk setelah dibebaskan, dengan berat badan turun 25 kilogram, sampai-sampai keluarganya tidak mengenalinya.
Kesaksian-kesaksian ini memicu kecaman internasional terhadap perlakuan terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel. Aktivis hak asasi manusia menyerukan penyelidikan lebih lanjut dan menuntut perbaikan kondisi hidup para tahanan, menekankan pentingnya memastikan perlakuan yang manusiawi sesuai dengan standar internasional. (ad)