Foto: Dok. PIFA

Foto: Dok. PIFA

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalKelebihan Muatan, Truk Terguling di Penyeberangan Sungai Asam Sekadau

Kelebihan Muatan, Truk Terguling di Penyeberangan Sungai Asam Sekadau

Sekadau | Sabtu, 14 Mei 2022

Berita Sekadau, PIFA  - Truk bermuatan pupuk dan alat toko bangunan terbalik di Dermaga Feri Sungai Asam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat, ( 12/05/2022). Sekitar Pukul 10.41 WIB.

Berdasarkan penelusuran PIFA, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Walaupun jika dilihat kondisi mobil jatuh ke arah kiri. Sedangkan untuk kerugian materi belum diketahui sambil menunggu proses evakuasi.

Diketahui  saat akan menaiki Feri Gunung Palong, truk tersebut kehabisan tenaga karena jumlah muatan yang banyak. Alhasil ban depan mobil kemudian terangkat dan truk mati mesin.  

"Saat akan menaiki kapal Feri Gunung Palong, truk yang dikemudikan Nansah itu kehabisan tenaga akibat jumlah muatan yang banyak," kata Kapolsek Belitang Hilir, Iptu Burhanuddin saat dimintai keterangan.

Karena ban depan terangkat akibat mesin mati, truk mundur hingga akhirnya terbalik di depan ramp door KMP Gunung Palong. Burhanuddin memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

"Untuk kerugian materiel masih belum bisa ditaksir sambil menunggu proses evakuasi," bebernya.

Agar arus penyeberangan tetap berjalan, akses penyeberangan kendaraan kini dialihkan menggunakan ponton Parna. Pihak kepolisian dari Polsek Belitang Hilir masih berada di lokasi untuk melakukan pengamanan.  

Sementara itu, arus penyeberangan khususnya kendaraan roda empat ke atas dialihkan menggunakan ponton Parna. (ja)

Rekomendasi

Foto: Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki | Pifa Net

Fiersa Besari Ungkap Kronologi Tragedi di Carstensz Pyramid yang Tewaskan Dua Pendaki

Papua
| Senin, 3 Maret 2025
Foto: Google Siapkan Search Jadi Asisten AI, Bakal Lebih Interaktif dan Canggih? | Pifa Net

Google Siapkan Search Jadi Asisten AI, Bakal Lebih Interaktif dan Canggih?

Dunia
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Ketua PSSI: Sepak Bola Harus Jadi Pemersatu, Bukan Pemecah | Pifa Net

Ketua PSSI: Sepak Bola Harus Jadi Pemersatu, Bukan Pemecah

Indonesia
| Sabtu, 1 Maret 2025
Foto: Dianggap sebagai 'Agen Kekacauan' dalam Pemerintahan Trump, Elon Musk Digugat Jaksa Agung Negara Bagian AS | Pifa Net

Dianggap sebagai 'Agen Kekacauan' dalam Pemerintahan Trump, Elon Musk Digugat Jaksa Agung Negara Bagian AS

Amerika Serikat
| Jumat, 14 Februari 2025
Foto: Greg Nwokolo Bahagia Dipanggil Masuk Timnas Lagi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 | Pifa Net

Greg Nwokolo Bahagia Dipanggil Masuk Timnas Lagi untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia
| Rabu, 5 Maret 2025
Foto: Dean James Siap Bela Timnas Indonesia, Fokus di Go Ahead Eagles Lebih Dulu | Pifa Net

Dean James Siap Bela Timnas Indonesia, Fokus di Go Ahead Eagles Lebih Dulu

Indonesia
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan | Pifa Net

Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan

Kubu Raya
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: 5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja? | Pifa Net

5 Makanan yang Pantang Dimakan Saat Imlek, Apa Saja?

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Donald Trump Perintahkan Amerika Serikat Kembali Tarik Diri dari WHO | Pifa Net

Donald Trump Perintahkan Amerika Serikat Kembali Tarik Diri dari WHO

Amerika Serikat
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Richard Lee Akui Sudah Menjadi Mualaf | Pifa Net

Richard Lee Akui Sudah Menjadi Mualaf

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Tutup Gawai Dayak Ngihup Kenelang, Bupati Fransiskus Diaan Harap Generasi Muda Kenal Adat Istiadat Leluhurnya | Pifa Net

Tutup Gawai Dayak Ngihup Kenelang, Bupati Fransiskus Diaan Harap Generasi Muda Kenal Adat Istiadat Leluhurnya

PIFA, Lokal - Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan menutup acara Gawai Dayak “Ngihup Kenelang” di Desa Semitau Hilir, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu, pada Minggu (16/07/2023). Pada kesempatan tersebut Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan berharap generasi muda mengenal adat istiadat dan seni budaya leluhurnya. Dia juga berharap  kegiatan gawai Dayak bisa terus dilaksanakan sehingga adat dan budaya masyarakat Dayak khususnya yang ada di Kapuas hulu bisa terus dilestarikan dan dipertahankan serta dikembangkan sesuai dengan kondisi zaman pada saat ini. “Kegiatan gawai Dayak ini juga melibatkan para generasi muda, inilah keinginan kita bersama agar generasi muda, agar mareka mengenal adat istiadat dan seni budaya leluhur Dayak yang ada, Dimana esensi daripada gawai Dayak ini merupakan ungkapan syukur,” ujar dia. Dengan adanya gawai Dayak ini tidak serta -merata hanya bersyukur atas kegiatan panen, tetapi bagaimana kita bersyukur atas apa yang kita dapatkan, baik itu rezeki, kesehatan dan lainnya, Gawai Dayak bukan hanya ungkapan syukur kita terhadap hasil panen, tentu ini merupakan kebiasaan adat istiadat leluhur kita yang selalu kita kembangkan, lestarikan, sesuai dengan kondisi di zaman saat ini. “Kita tidak bisa bertahan dengan adat leluhur yang tempo dulu, karena tidak sesuai lagi dengan zaman, dengan kondisi zaman yang sudah maju, sudah moderan, tetapi bagaimana kita menyesuaikan, kita kembangkan, kita kolaborasikan, sehingga adat istiadat kita terus bertahan dan mari kita bersama - sama untuk melestarikan,” ujarnya. Bupati Sis juga menegaskan, jangan sampai persepsi orang bahwa gawai Dayak ini hanya kegiatan hura-hura, hanya kegiatan mabuk-mabukan, pesta-pora, nah ini images yang berkelabang, tetapi kita tunjukan dengan adanya gawai Dayak ini. "Kita mampu menampilkan seni budaya kita, permainan - permainan tradisional, Karena ini yang dilakukan orang tua kita zaman dulu, selain dari pada ungkapan syukur terhadap segala rezeki, kesehatan yang di dapatkan," tuturnya. Tak lupa, dia juga menegaskan agar adat dan budaya Dayak untuk selalu dipertahankan dan dikembangkan. “Di dalam itu juga kita laksanakan ada perlombaan tradisional, dan permainan-permainan tradisional, disinilah tugas bagi para generasi muda, agar adat dan budaya kita bisa kita pertahankan dan kita kembangkan,” tutupnya. (yd)

Kapuas Hulu
| Selasa, 18 Juli 2023

Sports

Foto: Apresiasi Garuda Asia yang Juara AFF U-16, JCorp Berikan Laptop dan Perlengkapan Belajar | Pifa Net

Apresiasi Garuda Asia yang Juara AFF U-16, JCorp Berikan Laptop dan Perlengkapan Belajar

Berita Sports, PIFA - Sebagai bentuk apresiasi, JCorp memberikan bonus berupa laptop dan perlengkapan belajar kepada Skuad Garuda Asia yang berhasil menjuarai Piala AFF U-16 2022. Penyerahan apresiasi diberikan pada Senin (15/8) di Hotel Sultan, Jakarta. Seperti dilansir dari laman PSSI (16/8), JCorp memberikan 28 laptop kepada seluruh pemain Garuda Asia. Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Bima Sakti turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada JCorp atas apresiasi tersebut. Bima Sakti pun berharap apresiasi itu dapat dimanfaatkan oleh para pemain, terlebih bagi mereka yang belum memiliki laptop sama sekali. "Semoga pemberian ini bisa dimanfaatkan betul oleh para pemain, sebelumnya tadi saya menanyakan kepada pemain, apakah mereka sudah memiliki laptop, dijawab tidak," ujar Bima, seperti dikutip dari laman PSSI, Selasa (16/8). Bima mengaku merinding mendengar masih ada yang belum memiliki laptop. Untuk itu setelah diberikannya perangkat belajar itu, Bima pun berharap anak asuhnya juga melek akan teknologi. "Itu membuat saya merinding. Ternyata kebutuhan akan laptop sangat dibutuhkan oleh pemain. Jadi selain ilmu sepak bola, saya berharap mereka juga 'melek' teknologi," sambungnya. Sementara itu, perwakilan dari JCorp yang juga kakak dari Gilang Widya Pramana, Ganesya Widya mengaku terharu dengan perjuangan dan kemenangan Timnas U-16 di ajang sepakbola usia muda se-Asia Tenggara itu. "Saya pribadi senang dan terharu tim U-16 bisa memenangkan Piala AFF U-16 tahun ini. Jujur, kami semua warga Indonesia haus akan prestasi, begitu juga mungkin adik-adik. Jadi kami dari JCorp memberikan masing-masing satu buah laptop kepada 28 pemain," pungkasnya. "Saya ingin ini bisa berguna, bermanfaat dan menjadi pemecut semangat lagi untuk mempersembahkan juara lagi bagi Indonesia," timpalnya. (yd)

Jakarta
| Selasa, 16 Agustus 2022

Lifestyle

Foto: Mengenal Luak Kue, Kudapan yang Hanya Ada Saat Perayaan Imlek | Pifa Net

Mengenal Luak Kue, Kudapan yang Hanya Ada Saat Perayaan Imlek

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE – Luak Kue menjadi salah satu sajian tradisional yang selalu hadir dalam perayaan Imlek. Kue berbahan dasar ketan ini ternyata tak hanya hidangan biasa namun diyakini memiliki makna dalam tradisi Tionghoa, khususnya dalam prosesi sembahyang.Ketua Majelis Agama Konghucu Pontianak, Rudy Leonardo, menjelaskan bahwa Luak Kue melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan. “Manusia bergantung pada Tuhan dan alam semesta. Tuhan memberikan tanah untuk bercocok tanam, dan hasil bumi tersebut disembahyangkan sebagai bentuk syukur atas berkat yang diterima,” kata Rudy.Luak Kue, yang dibuat dari ketan dan digoreng hingga kecokelatan, biasa disajikan dalam sembahyang menjelang Imlek atau pada perayaan Cap Ji Gwe Jiap Si, yakni bulan 12 tanggal 24 dalam penanggalan Cina. Pada tanggal tersebut, umat Tionghoa juga merayakan Ji Si Siang Ang atau Song Wang, yaitu festival untuk mengantar Dewa Dapur, Zao Jun, ke surga.Menurut Rudy, pada masa lalu Luak Kue hanya dibuat dari ketan tanpa isian. Namun semakin berkembangnya jaman, kini variasinya dari kue ini pun turut berkembang dengan adanya tambahan isian seperti kelapa dan kacang hijau.Salah satu pembuat Luak Kue di Pontianak, Yo Xiang Kiang (74), mengatakan permintaan kue ini meningkat tajam setiap menjelang perayaan Imlek. “Saya bekerja sendiri tanpa bantuan, jadi tidak bisa membuat terlalu banyak,” ujarnya.Sebelumnya, Xiang Kiang mampu membuat hingga seribu Luak Kue saat Imlek. Namun, kini ia hanya menerima ratusan pesanan setiap tahunnya karena keterbatasan fisik. Luak Kue buatannya dijual seharga Rp 4 ribu per biji dan tetap diminati pelanggan setianya. Saat ditanyai mengenai resep dari kue ini, Xiang Kiang menyebutkan dirinya telah membuat selama puluhan tahun sehingga tak heran baginya untuk membuat sajian tradisional ini.“Resep Luak Kue itu sebenarnya sudah banyak di internet, tapi karena saya sudah mengerjakannya selama tiga puluh tahun, saya sudah hafal di luar kepala,” tuturnya.Selain Luak Kue, Xiang Kiang juga memproduksi makanan khas Tionghoa lainnya seperti bacang, bapao, dan bola talas yang tak kalah diminati oleh pelanggan setianya.

Pontianak
| Kamis, 23 Januari 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5