Kemendag Temukan 106 Pelaku Usaha Langgar Ketentuan Minyakita
Indonesia | Rabu, 19 Maret 2025
Kemendag menemukan 106 Pelaku Usaha yang melanggar ketentuan Minyakita. (MerahPutih)
Indonesia | Rabu, 19 Maret 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat untuk menghidari promosi produknya dengan hal-hal berbau SARA (Suku, Ras, Agama, dan Antargolongan). Hal itu disampaikan Sekretaris Ditjen Bimas Islam (Sesditjen) Kemenag, M. Fuad Nasar. Menurut Fuad, sangatlah penting memahami batas-batas etik dalam dunia pemasaran. “Penting memahami batas-batas etik dalam marketing communication di dunia bisnis. Siapa pun, dalam hal apa pun, agar menghindari bermain dengan isu SARA karena reaksi publik yang ditimbulkan sudah dapat diduga sebelumnya,” tegasnya di Jakarta, Jumat (24/6/2022), dikutip dari laman Kemenag RI. Dari sudut komunikasi bisnis, lanjutnya, belum tentu ketika promosi suatu produk menjadi isu kontroversial akan berdampak positif. Justru, kata dia, hal tersebut kontraproduktif dan merugikan reputasi suatu perusahaan. “Letakkan sesuatu pada tempatnya,” tegasnya lagi. Lebih lanjut Fuad menilai sebuah produk makanan dan minuman non-halal sudah dimaklumi oleh publik sesuai keyakinan agama yang dianut khususnya umat Muslim. “Maka tidak elok kalau diaduk-aduk, misalnya dihubungkan dengan nama atau identitas suatu agama dan suku yang sampai kapan pun tidak akan pernah menghalalkannya. Lalu buat apa meng-endorse yang semacam itu?” pungkasnya. Sebelumnya, sosial media di Indonesia sempat diramaikan oleh unggahan Holywings yang mempromosikan minuman alkohol gratis bagi orang-orang bernama Muhammad dan Maria. Unggahan tersebut langsung viral karena dianggap melecehkan nama dua orang suci dalam dua agama, yakni Islam dan Kristen. (yd)
Lokal
Berita Kalbar, PIFA - Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. menghadiri acara pembukaan Musyawarah Wilayah III Ikatan Da’I Indonesia (IKADI) di Aula BPSDM Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (12/2/2022). Hadir dalam kegiatan ini yakni Pengurus Pusat Ketua Bidang Organisasi dan Humas IKADI, Dr. H. Khairan M. Arif, M.A., Kakanwil Kemenag Prov Kalbar, Drs. H. Syahrul Yadi, M.Si., Anggota DPRD Prov Kalbar, H. Arif Joni Prasetyo, S.T., M.T., Ketua Pengurus Wilayah IKADI Kalbar, Ustadz Dr. Didik Muhammad Nurharis, Lc, M.A., serta seluruh pengurus IKADI Kabupaten/Kota di Kalbar. Sekjen PP IKADI Kalbar mengutarakan cara merancang, melaksanakan, dan memaksimalkan organisasi sesuai visi dan misi IKADI untuk kebaikan dan memberikan manfaat bagi umat. "IKADI berdiri untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan program-program dari kebaikan dan manfaat bagi umat, bangsa, dan negara. Saya mengajak dan berharap musyawarah ini dapat membangun suatu momentum kesadaran kita untuk memaksimalkan visi dan misi organisasi karena para da'i merupakan ujung tombak Islam," ujar H. Khairan M. Arif. Sementara itu, Gubernur Kalbar menjelaskan perencanaan program dan aksi-aksi dakwah di masa depan harus berdasarkan Al Quran dan Sunnah. “Bangun pemahaman Islam berdasarkan Al Quran dan Sunnah. Kaji, susun, dan evaluasi program kerja organisasi, kemudian perhatikan peluang dan kekurangan dalam organisasi agar pengembangan organisasi bisa lebih baik, sehingga dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara umat dan rahmatan lil al amin. Saya berharap IKADI Kalbar bisa menjawab berbagai isu dan dinamika keumatan mulai dari radikalisme, terorisme, hingga ancaman disintegrasi, serta bisa menjadi perekat persatuan bangsa," harap H. Sutarmidji. Mengakhiri sambutan, Gubernur Kalimantan Barat membuka secara resmi Musyawarah Wilayah III IDAI Kalbar. (rs)