PIFA.CO.ID, POLITIK - Rombongan kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) tengah menantikan keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk mengikuti retret kepala daerah yang akan diselenggarakan di Lembah Tidar, kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang turut hadir di Magelang, menyatakan kesiapannya untuk mengikuti kegiatan orientasi dan pembekalan tersebut. Diketahui bahwa sebanyak 55 kepala daerah dari PDI P telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengikuti retret ini di Akmil.

"Saya kira semua sudah paham, hari ini kami menunggu di Magelang ini karena kita menunggu keputusan dari DPP PDI Perjuangan yang masih sangat dinamis di Jakarta," ujar Hasto Wardoyo setelah menggelar koordinasi internal di Cafe, Kelurahan Cacaban, Magelang Tengah.

Retret ini direncanakan berlangsung hingga 28 Februari 2025, dengan tujuan memberikan orientasi dan pembekalan kepada para kepala daerah dalam menjalankan tugas mereka di daerah masing-masing.

"Pada prinsipnya, kita semua siap untuk mengikuti retret ini dan bahkan berada di Magelang untuk siap kapan saja," tambahnya.

Hasto Wardoyo juga mengungkapkan bahwa Pramono Anung, yang merupakan tokoh senior dari PDI Perjuangan, telah berkomunikasi dengan intensitas tinggi baik dengan DPP maupun dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengenai persiapan dan jadwal retret ini.

"Dan hari ini Pak Pramono juga jadi peserta retret, tentu beliau mewakili senior dari PDI Perjuangan yang sudah berkomunikasi intens dengan DPP termasuk dengan Ibu Ketum menyampaikan kepada kita semua bahwa kita akan mengikuti retret ini dan jadwalnya akan diatur kemudian," jelasnya.

Selain itu, Pramono Anung juga telah menjalin komunikasi dengan pihak penyelenggara retret di Magelang serta pihak terkait di pemerintahan.

"Mas Pram juga berkomunikasi dengan pemerintah maupun dengan penyelenggara yang ada di Magelang," tutupnya.

Retret ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kohesi antara para kepala daerah dari PDI P dalam menghadapi tantangan pembangunan di daerah masing-masing.