Kericuhan antarsuporter di Stadion Jatidiri, pertandingan PSIS Semarang vs Persib Bandung. (ANTARA FOTO)

PIFA, Sports - Kericuhan antarsuporter terjadi usai pertandingan sengit antara PSIS Semarang dan Persib Bandung dalam laga BRI Liga 1 yang diadakan di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (20/8/2023). Setelah gawang PSIS kebobolan pada menit ke-24, sejumlah oknum suporter terlibat keributan yang berlangsung hingga diredam oleh penyelenggara pertandingan, petugas keamanan, dan TNI-Polri.

Insiden ini berawal dari kericuhan di Tribun Timur sektor utara bagian bawah, di mana suporter tamu dan oknum suporter PSIS terlibat dalam lemparan botol mineral dan serbuk tepung. Belasan suporter tamu dilaporkan mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis. 

Selain itu, keributan juga merembet ke Tribun Barat sektor selatan, di mana sejumlah suporter Persib, yang dikenal dengan sebutan Bobotoh, menjadi sasaran amukan oknum suporter PSIS. Insiden ini mencakup tindakan kekerasan terhadap Bobotoh yang bahkan mengakibatkan beberapa dari mereka terpelanting hingga terjatuh dari tribun.

Dampak dari peristiwa ini sangat merugikan kedua tim, dan kemungkinan besar mereka akan mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin PSSI. Exco PSSI, Arya Sinulingga, telah mengamati kejadian ini sebagai representasi dari pemantauan FIFA, yang sedang memiliki agenda terkait Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Arya Sinulingga menyayangkan kericuhan yang terjadi berulang-ulang dan mengutip arahan FIFA yang menyarankan agar penonton tandang tidak boleh hadir. Ia mengajak PSSI, PT. LIB, dan para suporter untuk bersama-sama mencari solusi dan mengatasi masalah ini, dengan tujuan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan. Kehadiran FIFA di Indonesia untuk agenda Piala Dunia U-17 memberikan panggilan untuk tindakan tegas dalam menangani insiden seperti ini.

"Keputusan transisi oleh PSSI setelah mendapatkan arahan FIFA bahwa penonton tandang itu nggak boleh datang," ujarnya. dikutip PIFA dari tasikmalaya.suara. (hs)

PIFA, Sports - Kericuhan antarsuporter terjadi usai pertandingan sengit antara PSIS Semarang dan Persib Bandung dalam laga BRI Liga 1 yang diadakan di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu (20/8/2023). Setelah gawang PSIS kebobolan pada menit ke-24, sejumlah oknum suporter terlibat keributan yang berlangsung hingga diredam oleh penyelenggara pertandingan, petugas keamanan, dan TNI-Polri.

Insiden ini berawal dari kericuhan di Tribun Timur sektor utara bagian bawah, di mana suporter tamu dan oknum suporter PSIS terlibat dalam lemparan botol mineral dan serbuk tepung. Belasan suporter tamu dilaporkan mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan medis. 

Selain itu, keributan juga merembet ke Tribun Barat sektor selatan, di mana sejumlah suporter Persib, yang dikenal dengan sebutan Bobotoh, menjadi sasaran amukan oknum suporter PSIS. Insiden ini mencakup tindakan kekerasan terhadap Bobotoh yang bahkan mengakibatkan beberapa dari mereka terpelanting hingga terjatuh dari tribun.

Dampak dari peristiwa ini sangat merugikan kedua tim, dan kemungkinan besar mereka akan mendapatkan sanksi dari Komite Disiplin PSSI. Exco PSSI, Arya Sinulingga, telah mengamati kejadian ini sebagai representasi dari pemantauan FIFA, yang sedang memiliki agenda terkait Piala Dunia U-17 di Indonesia.

Arya Sinulingga menyayangkan kericuhan yang terjadi berulang-ulang dan mengutip arahan FIFA yang menyarankan agar penonton tandang tidak boleh hadir. Ia mengajak PSSI, PT. LIB, dan para suporter untuk bersama-sama mencari solusi dan mengatasi masalah ini, dengan tujuan mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan. Kehadiran FIFA di Indonesia untuk agenda Piala Dunia U-17 memberikan panggilan untuk tindakan tegas dalam menangani insiden seperti ini.

"Keputusan transisi oleh PSSI setelah mendapatkan arahan FIFA bahwa penonton tandang itu nggak boleh datang," ujarnya. dikutip PIFA dari tasikmalaya.suara. (hs)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya